Dengan jelas Alkitab
berkata bahwa tidak ada orang yang dapat
menerima janji-janji Allah tanpa memiliki kehidupan yang terpisah dan
kudus. Hal ini memberitahukan mengapa
ada orang yang telah kehilangan sukacita Kristen (Yoh 17:12-15), jawaban doa
(Yoh 15:6; 17) dan rasa kehadiran Allah sebagai BAPA (Yoh 14:21-23). Karena berkompromi
dengan dunia dan segala hawa nafsu manusiawi akan membuat kehilangan kehadiran
Allah secara pribadi dan otomatis akan membatalkan janji-janji Allah.
Allah menghendaki agar
kita tetap mendapatkan janji-janji-Nya tetapi seringkali dosa menghambat kita
untuk mendapatkan janji-janji itu, sehingga ketika kita berdosa dan memiliki
kecondongan hati kepada duniawi maka perbuatan kita itulah yang telah
membatalkan apa yang telah dijanjikan Allah untuk kita bisa nikmati.
Orang Kristen harus
memutuskan hubungan sama sekali dengan setiap bentuk kompromi yang tidak saleh
dan secara terus-menerus menolak keingingan tubuh untuk berbuat dosa. Kita
harus harus mematikan perbuatan yang mengandung dosa, semakin membencinya dan
menjauhkan diri dari pada dosa tersebut. (2Kor 7:9-11; Roma 8:12-13; Gal 5:16),
yaitu dengna cara :
Pertama, marilah kita
menyucikan diri, inilah tuntutan moral sebagai orang Kristen yang secara
positif disebutkan dengan maksud agar kita dapat menyempurnakan kekudusan.
Menyucikan diri sangat menuntut ketekunan dengan usaha yang kuat untuk
mempertahankan kekudusan yang telah diberikan kepada kita oleh pengorbanan ANAK
DOMBA ALLAH.
Kedua adalah
mengembangkan sikap diri dalam takut akan Tuhan Allah karena inilah dasar yang
mengatur kehidupan dalam kekudusan. Pribadi yang berkenan kepada Tuhan akan
selalu memiliki sikap mawas diri yaitu dengan menjaga kehidupan yang konsisten
dalam tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Ketiga dengan
menghormati Allah sebagai Yang Sendiri yaitu Allah Yang Maha Kudus dan yang
menuntut kekudusan kepada umat-Nya (1Petrus 1:14-17). Rasa hormat kita harus
melebihi rasa kesukaan kita terhadap orang maupun benda, karena bila kita masih
menikmati kesenangan duniawi melebihi rasa hormat kita kepada Allah hal ini
akan membuka celah iblis mencobai kita untuk berbuat dosa sehingga kembali menciptakan
tembok penghalang untuk memiliki hubungan pribadi dengan Allah sebagai BAPA.
Bila kita mengerjakan
semua itu dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan, maka kita dapat
menikmati pahala yang tiada bandingannya
yaitu menjadi anggota keluarga Allah sendiri (Markus 10:29-30).
Pahala seratus kali
lipat yang dijanjikan janganlah ditafsirkan secara harafiah, sebaliknya
berkat-berkat dan sukacita yang terkandung dalam hubungan-hubungan yang
tercatat dalam Markus 10:30 ini akan dinikmati oleh orang Kristen yang setia
berkorban menahan diri dari nafsu duniawi.
Tuhan Yesus memberkati
Pesan Pastoral : 3 Nofember 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat,
Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik
kepada Tuhan.
Kita pasti selamat
untuk masuk kerajaan sorga seperti yang dijanjikan Allah saat kita percaya
kepada pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang menyucikan kita, hanya marilah kita
sekarang menyempurnakannya dengan perbuatan yang membuat kekudusan tetap
terjaga baik sehingga hal itu membuat Allah lebih berkenan lagi.
Winner Voicce
Menjaga kekudusan dalam
tindakan, perkataan dan kehendak memerlukan keteguhan hati.
No comments:
Post a Comment