Tuesday, November 12, 2013

MENYEMPURNAKAN KEKUDUSAN



2 Korintus 7:1

Dengan jelas Alkitab berkata bahwa tidak ada orang yang dapat  menerima janji-janji Allah tanpa memiliki kehidupan yang terpisah dan kudus. Hal ini memberitahukan  mengapa ada orang yang telah kehilangan sukacita Kristen (Yoh 17:12-15), jawaban doa (Yoh 15:6; 17) dan rasa kehadiran Allah sebagai BAPA (Yoh 14:21-23). Karena berkompromi dengan dunia dan segala hawa nafsu manusiawi akan membuat kehilangan kehadiran Allah secara pribadi dan otomatis akan membatalkan janji-janji Allah.
Allah menghendaki agar kita tetap mendapatkan janji-janji-Nya tetapi seringkali dosa menghambat kita untuk mendapatkan janji-janji itu, sehingga ketika kita berdosa dan memiliki kecondongan hati kepada duniawi maka perbuatan kita itulah yang telah membatalkan apa yang telah dijanjikan Allah untuk kita bisa nikmati.
Orang Kristen harus memutuskan hubungan sama sekali dengan setiap bentuk kompromi yang tidak saleh dan secara terus-menerus menolak keingingan tubuh untuk berbuat dosa. Kita harus harus mematikan perbuatan yang mengandung dosa, semakin membencinya dan menjauhkan diri dari pada dosa tersebut. (2Kor 7:9-11; Roma 8:12-13; Gal 5:16), yaitu dengna cara :
Pertama, marilah kita menyucikan diri, inilah tuntutan moral sebagai orang Kristen yang secara positif disebutkan dengan maksud agar kita dapat menyempurnakan kekudusan. Menyucikan diri sangat menuntut ketekunan dengan usaha yang kuat untuk mempertahankan kekudusan yang telah diberikan kepada kita oleh pengorbanan ANAK DOMBA ALLAH.
Kedua adalah mengembangkan sikap diri dalam takut akan Tuhan Allah karena inilah dasar yang mengatur kehidupan dalam kekudusan. Pribadi yang berkenan kepada Tuhan akan selalu memiliki sikap mawas diri yaitu dengan menjaga kehidupan yang konsisten dalam tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Ketiga dengan menghormati Allah sebagai Yang Sendiri yaitu Allah Yang Maha Kudus dan yang menuntut kekudusan kepada umat-Nya (1Petrus 1:14-17). Rasa hormat kita harus melebihi rasa kesukaan kita terhadap orang maupun benda, karena bila kita masih menikmati kesenangan duniawi melebihi rasa hormat kita kepada Allah hal ini akan membuka celah iblis mencobai kita untuk berbuat dosa sehingga kembali menciptakan tembok penghalang untuk memiliki hubungan pribadi dengan Allah sebagai BAPA.
Bila kita mengerjakan semua itu dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan, maka kita dapat menikmati pahala yang  tiada bandingannya yaitu menjadi anggota keluarga Allah sendiri (Markus 10:29-30).
Pahala seratus kali lipat yang dijanjikan janganlah ditafsirkan secara harafiah, sebaliknya berkat-berkat dan sukacita yang terkandung dalam hubungan-hubungan yang tercatat dalam Markus 10:30 ini akan dinikmati oleh orang Kristen yang setia berkorban menahan diri dari nafsu duniawi.
Tuhan Yesus memberkati

Pesan Pastoral : 3 Nofember  2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Kita pasti selamat untuk masuk kerajaan sorga seperti yang dijanjikan Allah saat kita percaya kepada pengorbanan Tuhan Yesus Kristus yang menyucikan kita, hanya marilah kita sekarang menyempurnakannya dengan perbuatan yang membuat kekudusan tetap terjaga baik sehingga hal itu membuat Allah lebih berkenan lagi.

Winner Voicce
Menjaga kekudusan dalam tindakan, perkataan dan kehendak memerlukan keteguhan hati.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...