Efesus 4:3-5
Memelihara kesatuan Roh
oleh ikatan damai sejahtera merupakan tugas yang harus di lakukan, tanpa
melihat status sosial, latar belakang budaya dan suku serta kekayaan. Yang
patut untuk dipahami adalah bahwa dalam memelihara kesatuan Roh setiap orang
Kristen harus mengandalkan Tuhan karena tidak mungkin diciptakan dengan
kekuatan manusia. (Gal 3:3)
Sebenarnya kesatuan Roh
sudah otomatis ada dan tersedia bagi kita yang mempercayai kebenaran dan
menerima Kristus. Kita harus memelihara kesatuan ini, bukan dengan usaha atau
peraturan manusia, tetapi dengan hidup berpadanan dengan panggilan Kristus dalam terang kebenaran. (Ef 4:1; Gal 5:22-26)
Kesatuan Roh ini mengandung pengertian bahwa posisi setiap
orang percaya dalam gereja adalah satu (Ef 4: 2-6) bukan untuk keseragaman yang
kaku seperti benda mati tetapi merupakan
organisme yang hidup dan terbentuk dari pribadi-pribadi yang hidup dan
bertanggungjawab atas perkembangan watak dan kepribadian sesuai dengan penggunaan
karunia masing-masing yang diberikan Tuhan.
Maksud Tuhan Yesus atas
kesatuan Roh ini adalah jelas supaya gereja-Nya mencapai kedewasaan penuh (Ef
4:13), dan untuk mencapainya Tuhan Yesus memberikan karunia-karunia untuk
digunakan melalui pelayanan-pelayanan-Nya. (Ef 4:8-12). Karena itu perkembangan
gereja harus ditandai dengan pertumbuhan dari tingkat anak-anak kekedewasaan,
sambil menerima watak kepala-Nya yaitu Tuhan Yesus Kristus (Ef 4:14-16).
Kristus adalah kepala
gereja, hal ini penting bagi iman dan
kesatuan orang percaya sehingga dengan demikian kita melakukan pengakuan hanya
ada satu TUHAN.
“Hanya satu TUHAN “
artinya karya penebusan Kristus itu sempurna dan memadai dan tidak diperlukan
penebus atau pengantara yang lain untuk memberikan keselamatan yang lengkap
kepada kita orang percaya. (1Tim 2:5-6; Ibr 9:15), dengan demikian orang
Kristen harus menghampiri Allah melalui Kristus saja (Ib 7:25).
“Satu Tuhan “ juga
berarti bahwa ada pengakuan bahwa tidak ada kekuasaan yang setara atau lebih
tinggi (sekuler atau relegius) selain Allah yang dinyatakan dalam Kristus dan
Firman yang diilhamkan berarti
memisahkan diri dari keTuhanan Kristus dan juga dari hidup yang hanya terdapat
di dalam diri-Nya. Tidak mungkin ada kesatuan Roh dan keTuhanan Kristus terlepas
dari pengakuan bahwa Tuhan Yesus adalah pemilik kekuasaan Tertinggi bagi setiap
orang percaya dan bahwa kekuasaan Kristus itu disampaikan melalui Firman yang
tertulis.
Kesatuan Roh ini
kemudian dikukuhkan dengan ikatan yang
diciptakan oleh damai Allah dalam karya
pendamaian Kristus ( Ef 2:17). Yang menjadi peran orang percaya adalah memiliki
rasa saling membantu, toleransi satu terhadap yang lain. Tugas gereja adalah
untuk tetap menjaga kesatuan orang percaya yang diberikan oleh Roh dan dicamtumkan
dalam harkat gereja sebagai tubuh Kristus yang bersatu.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 20 Oktober 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat,
Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik
kepada Tuhan.
Jangan sampai kita
menjadi kalah dalam menjaga kesatuan, karena ini pula yang di harapkan oleh
Tuhan Yesus agar kita menjadi satu salamanya, sebagai tuntutan yang harus
dikerjakan oleh setiap orang percaya.
Winner Voice
Perpecahan seringkali
terjadi karena kita terlalu egosentris melihat situasi yang sebenarnya.
No comments:
Post a Comment