1Petrus 15-16
Alasan untuk hidup
kudus adalah karena Allah itu kudus, sehingga standar kekudusan harus di
fokuskan pada perkenan Tuhan. Walaupun standarnya tinggi bukan artinya hidup
dalam kekudusan harus meninggalkan keluarga, komunitas, dunia pekerjaan atau
masyarakat dan tinggal menyendiri di suatu tempat yang sunyi. Bukan karena tidak
adanya kesempatan untuk melakukan dosa, berarti tidak dapat berdosa. (Mat
23:28) Dosa jauh lebih berperan dalam diri dan bukan yang diluar diri secara
lahiriah, demikian pula bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang,
melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. (Mat
15:11,18,20)
Alkitab memerintahkan
kita setia hidup dalam kekudusan. Sejak dulu hal ini sukar terlebih pada masa
sekarang, dimana dunia terus menawarkan segala sesuatu yang bisa merusak
kekudusan kita dalam berbagai bentuk keinginan daging. (Gal 5:19-21)
Sebagian besar orang
ingin tetap mendapat kasih karunia Tuhan
sepanjang hidupnya tetapi menolak untuk menjaga kekudusan. Hal ini berhubungan
dengan nafsu yang tidak terkendali, dan sebagian lagi ada yang tidak menjaga
mulut dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, umpatan, cacian, gosip
atau makian. (Roma 3:11-14)
Terang dan gelap tidak
akan pernah bisa bersatu. (2Kor 6:14-15) Jangan berharap mendapatkan kasih karunia Tuhan sementara
masih menginginkan hidup dalam dosa. Allah tidak akan dapat dipermainkan. (Gal
6:7)
Alkitab banyak
berbicara mengenai pentingnya menjaga kekudusan. (1 Pet 1:14-16 Bdn Im 19:2).
Seperti halnya Tuhan yang kudus, kita pun seharusnya hidup kudus. Segala dosa
yang kita lakukan akan menjauhkan atau memisahkan kita dari Tuhan.
Bagaimana caranya agar bisa hidup kudus?
Bagaimana caranya agar bisa hidup kudus?
1.
Berpegang pada FirmanNya dan menghidupi FirmanNya
secara nyata, itu akan membawa kita kepada sebuah kehidupan yang kudus yang
berkenan bagiNya (Ul 28:9).
2.
Melakukan tepat seperti apa yang Tuhan
katakan. Paulus mengatakan (Gal 5:24).
3.
Tidak terus tunduk pada kedagingan yang
dengan selalu mengejar hawa nafsu dan keinginan-keinginan yang salah. (Kol
2:11).
4.
Menanggalkan tubuh yang berdosa dan
menyalibkan kedagingan yang menghambat kita untuk bisa terhubung dengan Tuhan. (Ef
4:22; Kol 3:9; Ib 12:1)
5.
Menjadi ciptaan baru dengan menerima
Kristus. (2Kor 5:17; Gal 6:15)
Rajin beribadah secara
lahiriah seperti, berbuat baik, membantu orang lain, memberikan persepuluhan
dan sebagainya akan percuma tanpa komitmen kita menjaga kekudusan. (Roma 12:1).
Ibadah sejati adalah mempersembahkan tubuh kita yang telah kudus kepada Tuhan.
Menjaga hidup dalam kekudusan adalah mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi
untuk mendapatkan kasih karunia Tuhan dan mujizat Tuhan dalam hidup kita.
Marilah kita bersama
menjaga kemurnian hati untuk setia hidup dalam kekudusan sampai akhir agar
semua yang dijanjikan Tuhan baik di dunia hingga kekekalan kita raih. Allah
melihat kesungguhan hati kita untuk hidup dengan menjaga diri dalam kekudusan
dan Allah selalu menanti pertobatan kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Pesan Pastoral : 17 Nofember 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR”
(Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang
terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan marilah
kita pakai kesempatan selama hidup ini untuk mengejar kekudusan sesuai dengan
perkenan Tuhan sehingga hidup ini menjadi berarti hingga kekekalan nanti.
Winner Voice
Jangan mengharapkan
terang sementara hidup ingin tetap dalam kegelapan.
No comments:
Post a Comment