Wednesday, October 2, 2013

MENGENALI PENGAJAR YANG BENAR



1 Timotius 1:5-7

Ajaran praktis dari kebenaran Firman Tuhan selalu menuntu jawaban yang nyata dalam ketulusann hati dan kemauan baik (good will) yang aktif, dan ini sangat berlawanan dengan kegiatan-kegiatan yang salah dari beberapa orang yang tidak mengenal Allah. (1 Tim 5:6)
Orang  yang tidak mengenal Allah secara benar dapat tampak dari bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka bukan saja gagal menuju dan mengejar tujuan hidup dalam kekudusan (hagios) tetapi juga sesat dalam pembicaraan yang sia-sia atau perkataan-perkataan yang kosong. Mereka tinggal dalam kegiatan keseharian yang sia-sia dan tidak memberikan faedah yang baik bagi diri sendiri maupun sesama.
Ada sebagian orang percaya juga disesatkan oleh pengajaran guru-guru palsu, bahkan merekapun dikuasai oleh keinginan menjadi pengajar atau guru atas hukum Taurat, (seperti Rabi orang Yahudi). Sejujurnya orang-orang ini tidak mempunyai pengertian yang dalam mengenai Taurat namun bukan saja mengajarkan tetapi juga menekankan dengan pernyataan-pernyataan mutlak sehingga memaksakan hukum tersebut yang sebenarnya mereka sendiri tidak mampu melakukannya. (Luk 11:46). Hal demikian sangat berbeda sekali dengan bagaimana Tuhan Yesus menetapkan hukum kasih, Tuhan Yesus memberikan kelonggaran dalam pemahaman untuk mampun menanggung beban kehidupan seperti keinginanNya untuk menanggung beban berat manusia (Mat 11:28-30) dan hal ini dipraktekan dengan benar oleh pengajaran Rasul-Rasul kepada jemaat (Kis 15: 28).
Kita harus mengenali mereka yang mengajarkan kepalsuan karena guru palsu ini merupakan bahaya besar bagi perkumpulan orang Kristen karena mereka dapat memperdaya dan menyesatkan orang percaya.
Pada dasarnya kita dapat melihat seorang pengajar dari dasar iman yang bukan pura-pura, tidak ada kepalsuan dan yang terkesan sangat “spektakuler” tetapi iman dalam kedewasaan rohani. Iman yang demikian akan menimbulkan kegembiraan dalam hati nurani yang suci dan tekad memelihara hati nurani yang murni (Kisah 24:16). Hati nurani yang suci dan murni ini penting untuk kehidupan rohani dan pelayanan yang berhasil (2Kor 1:12; 1Tim 1:19) karena merupakan bukti kebebasan batiniah (Maz 32:1; 1Tim 1:5; 1Pet 3:16; 1Yoh 3:21-22). Seorang pelayan Firman yang hati nuraninya tercemar maka iman, kehidupan doa, hubungan dengan Allah serta kehidupan yang penuh kebajikan menjadi rusak (1Tit 1:15-16) dan karamlah imannya  (1Tim 1:19).
Seorang pengajar Firman yang memiliki dasar iman yang tulus serta dengan hati nurani yang suci dan murni akan  segera tampak dari cara hidupnya, yaitu;  dapat kita amati dari Kasih terhadap Tuhan dan sesama. Kasih yang demikian merupakan penyempurnaan iman yang menyelamatkan (Kis 15:8-9; 24:16; Gal 5:6). Pengenalan Allah akan hati manusia tergantung dari kesungguhan iman mereka untuk melakukan kasih dan Allah akan memperbaharui hati mereka melalui karya pembaharuan Roh Kudus, itulah iman yang bekerja oleh kasih.
Alkitab mengajarkan bahwa seseorang diselamatkan oleh iman (Gal 2:15-16; Rom 3:22; Ef 2:8-9) dalam Kristus Yesus sebagai juru selamat, iman sebagai sesuatu yang penting sehingga mau tidak mau akan menyatakan diri di dalam perbuatan kasih. Demikianlah pengajar akan mengajarkan kebenaran Firman. Karena iman yang tidak sungguh-sungguh mengashi dan menaati Kristus (1Yoh 2:3; 5:3), menunjukkan perhatian terhadap pekerjaan kerajaan Allah (Mat 12:28) dan dengan aktif menolak dosa dan dunia (Gal 5:16-17), tidak memenuhi syarat menjadi iman yang menyelamatkan (Yak  2:14-16). Dan sebaiknya pengajar yang demikian hendaknya kita hindari.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 15 September 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan, kenalilah pengajar Firman yang menyampaikan Firman karena jangan sampai kita disesatkan tanpa kita sadari yang membuat kita telah melenceng jauh dari karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus.

Winner Voice
Iman timbul dari mendengarkan Firman yang murni dan kalau salah mendengar kita matikan iman.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...