Ibrani 12:1-2
Hidup ini seperti
sebuah perlombaan. Orang yang tidak menyadarinya akan segera tertinggal dan
bila kita diam saja maka dunia akan menggilas kita dengan perkembangannya.
Jangan sampai kesadaran kita muncul setelah
kita tertinggal jauh baik secara rohani maupun secara jasmani.
Secara jasmani, kita
dapat melihat banyak yang kemudian menyesal setelah tua yang tetap terpaksa bekerja keras banting
tulang karena saat muda bermalasan dan “santai-santai” saja dalam hidupnya, sehingga
tidak cukup banyak harta yang dikumpulkan untuk dinikmati pada masa tua. (Ams
6:6; 9-11)
Lebih dalam lagi bahwa
kita yang telah diselamatkan harus berlari dalam perlombaan hidup untuk
mendapatkan pahala (1Kor 9:24), bukan sekedar keselamatan secara umum (Ef 2:8,
1Kor 3:15) melainkan pahala khusus yang diberikan sebagai hasil perjuangan dan
ketahanan iman (Ibr 10:35; 1Kor 3:14) yang terjadi sepanjang hidup. Kita harus
tekun memperjuangkan perlombaan iman
sampai akhir dan jangan sampai kita menyerah yang membuat kita tertolak pada
akhirnya (1Kor 9:26-27; Fil 3:13-14; 2Tim 4:7-8).
Dua hal yang perlu
dipertimbangkan dalam perjuangan iman di pertandingan kehidupan ini. Pertama adalah adanya saksi (Yun: Martus / martyr) yang mengawasi kita seperti
awan (Yun: Nephos). Awan adalah untuk membimbing umat mengikuti Tuhan (Bil
9:15-22) dan Tuhan berada di dalam awan untuk menyertai umat-Nya (Kel
13:21-22). Jadi dalam perlombaan iman kita harus menyadari bahwa ada
orang-orang yang dulu juga melakukan perjuangan iman bahkan sampai mengorbankan
jiwanya dan mereka mengawasi kita. Kita harus bisa mengambil teladan kehidupan
mereka yaitu para nabi dan rasul.
Bahkan, dalam
perlombaan iman ini kita harus fokus kepada Kristus, yang juga sampai
mengorbankan jiwanya mati di kayu salib untuk keselamatan manusia yang percaya,
sehingga jangan sampai kita kemudian menyerah di tengah himpitan jaman dengan
segala situasinya untuk kemudian berpaling meninggalkan iman kepada Kristus.
Kedua adalah bahwa para
pelari perlombaan menanggalkan segala hal berat yang tidak perlu, segala beban
yang merintangi, sehingga tak ada yang dapat menghalangi pelari untuk
memenangkan perlombaan.
Kita harus menanggalkan
dosa, terutama yang mengacu pada hal kesengajaan dalam melakukan dosa itu (Ibr
10:26), hal ini terjadi di sebabkan karena sudah mengenal kebenaran. Dosa
seperti ini akan menjauhkan orang beriman dari jalan perjanjian yang baru dalam
ekonomi Allah, itulah sebabnya orang dapat merasakan tidak terberkati, tidak
sukses dan tidak berhasil dalam hidup sekalipun lama jadi Kristen.
Dosa yang di sengaja
ini adalah menjauhkan diri dari sidang gereja, yang lebih luas lagi dapat
berbentuk penekanan berlebihan pada Perjanjian Lama dengan mengesampingkan
Perjanjian Baru. Hal ini juga dapat berarti bahwa orang Kristen yang tetap
memakai cara-cara agama tradisional dengan persembahan kepada leluhur dan para
dewa, bahkan ada pula yang sudah Kristen tetapi tetap saja melakukan okultisme
seperti ke dukun atau paranormal.
Semua dosa yang
disengaja demikian hendaknya ditinggalkan karena akan merintangi kita dalam
perlombaan iman serta memutuskan perjanjian ekonomi Allah. Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral : 28 Juli 2013
Anak Allah
marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias,
Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada
Tuhan.
Disiplin kepada
kehendak Allah membuat kita siap dalam perlombaan iman yang diwajibkan kepada
kita dan dengan ketekunan kita akan meraih pahala dari Allah Bapa.
Winner Voice
Hidup adalah perlombaan
wajib.
No comments:
Post a Comment