Roma 6:1-11
Firman Tuhan di atas
memiliki dasar pemikiran bahwa kesatuan
orang percaya dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya
adalah mutlak terjadi. Oleh karena itu, jika kita menjadi orang percaya sejati,
kita harus telah mati terhadap dosa dan kenyataan itu harus diartikan sebagai
kematian dalam pandangan Allah yaitu bahwa Allah menganggap kita telah ikut
dalam kematian Kristus di kayu salib dan dibangkitkan pula dalam kebangkitan-Nya (Roma 6:5-10).
Selanjutnya bahwa kita
telah mati terhadap dosa di saat dilahirkan baru oleh Roh Kudus. Dalam hal ini
kita memperoleh kuasa dalam nama Yesus untuk melawan dosa (Roma 6:14-18). Dalam
hal ini tidak kemudian kita kebal terhadap dosa karena itu kita perlu untuk
tetap waspada dan mati terhadap dosa setiap hari dengan mematikan
perbuatan-perbuatan buruk dan jahat. (Roma 8:13).
Kita harus hidup
berdasarkan ketaatan kepada Allah dan inilah bukti dari hidup baru. Hal ini
seharusnya disadari oleh setiap kita yang percaya dan telah dibabtis sebagai
pernyataan telah mati dari dosa dan menyerahkan diri untuk menolak dosa lagi
dan hidup bagi Kristus. (Roma 6:3-5). Namun babtisan air lebih jauh bila
disertai dengan iman yang sejati merupakan
unsur penlakan dosa kita dan komitmen kepada Kristus, yang menghasilkan
aliran kasih karunia yang terus menerus dan hidup kekal bagi kita. (Kis 22:16).
Babtisan air sangat
penting ini bukan sekedar lambang atau upacara saja tetapi bahwa babtisan air
berarti menyamakan diri dengan Kristus dalam kematian dan penguburan-Nya supaya
kita dapat hidup dalam penyatuan dengan hidup kebangkitan-Nya (Roma 6:4-5).
Sebagaimana Kristus Yesus telah bangkit dari antara orang mati, demikian pula
kita yang memiliki iman yang sejati akan menyelamatkan dan memperoleh hidup
baru.
Kristus telah
mengalahkan ikatan dan kuasa dosa, demikian pula kita yang percaya akan menyatu
dengan Kristus akan dibebaskan dari ikatan dan kuasa dosa untuk kemudian
menjalani hidup baru. Kita tidak boleh menggunakan lagi manusia lama yaitu
manusia yang belum diperbarui dimana kita masih hidup dengan melakukan dosa.
(Gal 2:20). Kita tidak boleh menggunakan tubuh dosa lagi yaitu tubuh manusiawi
yang di kuasai oleh keinginan-keinginan berdosa.
Bagi kita orang percaya
maka sekarang perbudakan kepada perbuatan dosa telah dipatahkan oleh kuasa
Kristus (2Kor 5:17; Ef 4:22; Kol 3:9-10) dan bukan dengan kekuatan pribadi.
Sejak sekarang ini kita harus berkomitmen kuat untuk tidak oleh membiarkan
cara-cara hidup yang lama menguasai hidup dan tubuh kita lagi.
Firman Tuhan telah
jelas mengajarkan bahwa Tuhan Yesus Kristus sendiri mematahkan kuasa dosa dalam
kehidupan kita yang percaya kepada Nya dan setia serta taat untuk mengikuti
Tuhan Yesus secara sungguh-sungguh. (Yoh 8:31-32, 36).
Kesatuan kita orang
percaya sejati dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kematiaan dan kebangkitan-Nya
akan mengakibatkan kebebasan kita dari dosa.
Jadi sekaranglah saatnya kita mengingat orang-orang yang masih dalam ikatan
dan kuasa dosa bukankah mereka juga seharusnya dibebaskan ? sangat indah bila
kita dapat mengabarkan berita baik ini kepada orag-orang disekitar kita untuk
mereka dapat menerima Tuhan Yesus dan segera untuk dibabtiskan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral : 4 Agustus 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani.
Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu
memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Dengan iman yang sejati
kepada Kristus marilah kita pertahankan hidup dalam kekudusan bersama Tuhan
kita Yesus Kristus karena disanalah terletak keselamatan itu.
Winner Voice
Keselamatan hanya
melalui percaya kepada Tuhan Yesus Kristus saja.
No comments:
Post a Comment