Thursday, May 30, 2013

KETAATAN DALAM KEHENDAK ALLAH



Matiun 7:21

Setiap manusia pasti ingin diselamatkan dari api neraka, sekalipun mereka juga menyadari bahwa hidup mereka tidak layak untuk mendapatkan keselamatan itu. Karena itu umat manusia berusaha dan melakukan tindakan agama dengan harapan dapat mendapatkan keselamatan.
Tetapi harapan akan keselamatan haruslah diimbangi dengan kesediaan kita melakukan tindakan-tindakan nyata untuk mengikuti tata-cara yang tepat agar keselamatan itu dapat diperoleh
Sebagai contoh adalah pada masa Nuh, tata cara memperoleh keselamatan adalah dengan wujud masuk kebahtera  yang dibuat Nuh. Dalam hal ini Nuh disebutnya sebagai “pemberita kebenaran”  artinya secara pasti tentunya yang diberitakan Nabi Nuh adalah kebenaran, dan yang mengikuti berita kebenaran yaitu wujudnya dengan ikut dalam bahtera yang Nuh buat. Ketika jaman Lot tata caranya berbeda yaitu  dengan meninggalkan Sodom dan Gomora tanpa menoleh kebelakang. Sehingga siapa yang melanggar dengan menoleh kebelakan akan mengalami kegagalan dan mendapatkan kematian.
Sekarang bagaimana dengan kita yang hidup di jaman Perjanjian Baru ? sementara yang didengar sekarang adalah adanya anggapan bahwa orang percaya bisa mendapatkan keselamatan secara otomatis, sangat mudah dan tetap diselamatkan sekalipun tinggal dalam dosa. Inilah anggapan yang keliru karena Yesus sendiri berbicara dengan jelas bahwa keselamatan harus dilakukan dengan perjuangan keras, jadi jangan memudahkan proses keselamatan ini. (Mat 19:24; Mar 10:25; Luk 18:25)
Proses keselamatan kita adalah dengan melakukan kehendak Allah saja (Mati 7: 21). Kelihatannya mudah tetapi pertanyaan itu adalah apakah kita sudah melakukan kehendak Bapa ? untuk pertanyaan ini jawaban banyak orang adalah “belum”. Pertanyaan selanjutnya adalah kapan kita bisa mau melakukan kehendak Allah Bapa dengan sepenuhnya ? hal ini penting karena setiap orang dapat saja dipanggil oleh Bapa sorgawi, dan kita harus siap mengadapi pengadilan Allah ?
Proses keselamatan dengan  “melakukan kehendak Bapa. Harus dipikirkan dengan saksama karena bisa saja waktunya sangat singkat di luar jangkauan kita, perlu untuk melakukan kehendak Allah adalah sekarang juga.
Kita harus memiliki hidup keagamaan yang lebih kuat daripada orang Farisi dan Ahli Taurat jika ingin di selamatkan. Ahli Taurat dan orang Farisi bukanlah orang jahat, tetapi justru dari segi keagamaan adalah orang yang tekun menjalankan hukum agama dan teliti dalam memelihara Taurat hal ini berarti kebenaran yang berkaitan dengan perbuatan dan tingkah laku hukum Taurat. Secara hukum orang farisi dan ahli Taurat tidak melanggar, tetapi dilihat dari kehendak Allah tidak tepat dan inilah dosa  yang lahir dari dari kehendak manusia sendiri, tetapi bagi yang ingin masuk dalam proses keselamatan Allah kita tidak boleh melakukan kehendak sendiri tetapi harus melakukan kehendak Allah saja. Kita bebas dengan keinginan kita yang secara hukum tidak melanggar, tetapi bila kita diperbudak oleh keinginan kita maka kita telah melalaikan kehendak Allah.  (Yoh 1:4.).
Orang percaya tidak hanya diajar untuk mentaati hukum tetapi lebih dari itu harus dapat mengerjakan sesuatu yang diluar hukum tersebut, yaitu melakukan kehendak Allah. Kita harus tepat menjadi orang seperti yang Allah kehendaki yaitu dengan :
1.      Ketaatan untuk tetap tidak kembali ke dunia yaitu cara berfikir lama yang duniawi tetapi melakukan kehendak atau keinginan Bapa, dimana setiap pilihan dan keputusan kita bertindak adalah sesuai dengan selera Bapa di surga.
2.      Kecerdasan Rohani untuk dapat mentaati perintah Firman dalam porses keselamatan Allah. Diperlukan kecerdasan Rohani untuk mengerti segala sesuatu yang berkenan kepada-Nya yaitu apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna (Rom 12:1).
3.      Melakukan perubahan diri dalam ketaatan atas kehendak Tuhan. Kita tidak dapat hidup suka-suka sendiri tetapi harus menanyakan apakah yang menjadi kesukaan Tuhan.  (Yoh 8:31 )
Akhirnya orang percaya juga harus tetap dalam firman Tuhan sehingga tetap menjadi anak Allah yang menjadi ahli waris sorga yang sejati

Pesan Pastoral : 26 Mei 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Saat kita menjadi orang percaya selanjutnya tuntutan kita adalah menjadi pribadi yang berkenan di hadapan-Nya yang terus menerus menyenangkan hati Allah Bapa dengan menegerjakan semua kehendak-Nya.

Winner Voice
Pribadi yang berkenan bukan yang dapat melakukan mujizat tetapi yang tepat mengerjakan perintah Allah.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...