Roma
5:5
Iman dan kasih tidak
dapat dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh kudus
mencurahkankasih Allah dalam hati kita. Iman yang sejati akan terungkap dalam
rasa syukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus yang wujudnya adalah
ketaatan dalam pelaksanaan perintah Allah (Yoh 15:10), misalkan dengan
mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Orang Kristen sejati
pasti mengalami kasih Allah dalam hatinya melalui Roh Kudus yaitu kasih Allah
bagi orang percaya. khususnya pada masa-masa yang sukar, orang percaya akan
lebih memiliki ketenangan karena iman percaya kita akan bertumbuh bersama
dengan pengharapan akan kasih Allah yang akan dicurahkan.
Kata “dicurahkan”
menyatakan keadaan yang masih berlangsung sebagai hasil suatu tindakkan
sebelumnya, yaitu Roh Kudus yang terus menerus membanjiri hati kita dengan
kasih. Pengalaman akan kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita di
saat dalam penderitaan (Roma 5:3), dan menyakinan kita bahwa pengharapan kita
akan kemuliaan yang pasti mendatang dan bukan hanya harapan kosong belaka.
(Roma 5:4-5). Dalam hal ini puncaknya adalah kedatangan Kristus yang kedua kali
adalah kepastian. (Roma 8:17; Maz 22:5-6)
Kehidupan yang
berkemenangan dalam Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita bukanlah suatu jalan
yang mudah di lewati. Yesus Kristus menderita, dan kita yang mengikuti-Nya juga
akan menderita. Penderitaan yang kita alami dalam kebenaran hidup adalah
penderitaan bersama-Nya yang merupakan kehormatan sebagai akibat dari hubungan
intim kita dengan Allah sebagai anak yang mengasihi Bapa surgawi (2Kor :5;
Flp3:10; Kol 1:24; 2Tim 2:11-12). Penyatuan kita dengan Kristus merupakan
kesaksian hidup yang memuliakan Tuhan dengan menolak untuk menjadi serupa
dengan dunia ini, hal ini membuktikan iman dan kasih seorang Kristen sejati.
(Roma 12:1-2).
Pemahaman kita yang
pertama adalah bahwa Iman dan kasih yang menyatu dengan Kristus menuntut
penyerahan tubuh sebagai persembahan hidup yang melayani Allah. Orang Kristen
sejati seharusnya mempunyai keinginan yang tulus untuk menyenangkan hati Allah,
berkenan kepada-Nya dan tinggal dalam kekudusan hidup. Kita harus hidup bagi
Allah, menyembah Dia, mentaati Dia dan menentang dosa. Kita harus menjadi
pembela kebenaran dan menolak serta membenci kejahatan, sebaliknya gemar melakukan
kebaikkan untuk orang lain seperti Kristus dan terus di penuhi Roh Kudus yang
memampukan kita mengerjakan semuanya itu.
Pernyerahan tubuh kita
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah ini
hanya bisa dikerjakan bila kita telah
mati bagi dosa dan menfungsikan tubuh ini sebagai tempat Roh Kudus tinggal.
(1Kor 6:15,19).
Pemahaman kita yang
kedua adalah bahwa sistem dunia ini jahat (Kis 2:40; Gal 1:4) karena itu kita
harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan poluler dari Roh
dunia dan memakai standar kebenaran Firman Tuhan. (1 Kor 1:17-24). Kita harus
membenci kejahatan (1Yoh 2:15-17) dan menolak berbagai macam keduniawian berupa
keserakahan, mementingkan diri sendiri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik,
iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, mulut kotor, hiburan duniawi yang
porno, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, mabuk dan persekutuan
dengan orang duniawi.
Pemahaman kita yang
ketiga adalah bahwa pikiran kita harus selaras dengan standard Allah (1Kor
2:16; Fil 2:5) dengan memahami Alkitab (Yoh8:31-32). Rencana dan cita-cita kita
harus ditentukan oleh kebenaran sorgawi
dan abadi. AMIN.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Pesan Pastoral : 14 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat,
Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik
kepada Tuhan.
Menjadi orang yang
diperkenan Allah tidak cukup kita menjadi orang baik, tetapi harus dapat
menjadi orang yang dapat menyatukan Iman dan Kasih yang tulus iklas kepada
Allah, sehingga mengubah cara pikir kita tentang dunia yang jahat serta menyatu
dengan Kristus.
Winner Voice.
Kristen sejati selalu
punya cara untuk menyenangkan hati
Tuhan.
No comments:
Post a Comment