Sunday, April 14, 2013

IMAN DAN KASIH


Roma 5:5

Iman dan kasih tidak dapat dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh kudus mencurahkankasih Allah dalam hati kita. Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa syukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus yang wujudnya adalah ketaatan dalam pelaksanaan perintah Allah (Yoh 15:10), misalkan dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Orang Kristen sejati pasti mengalami kasih Allah dalam hatinya melalui Roh Kudus yaitu kasih Allah bagi orang percaya. khususnya pada masa-masa yang sukar, orang percaya akan lebih memiliki ketenangan karena iman percaya kita akan bertumbuh bersama dengan pengharapan akan kasih Allah yang akan dicurahkan.
Kata “dicurahkan” menyatakan keadaan yang masih berlangsung sebagai hasil suatu tindakkan sebelumnya, yaitu Roh Kudus yang terus menerus membanjiri hati kita dengan kasih. Pengalaman akan kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita di saat dalam penderitaan (Roma 5:3), dan menyakinan kita bahwa pengharapan kita akan kemuliaan yang pasti mendatang dan bukan hanya harapan kosong belaka. (Roma 5:4-5). Dalam hal ini puncaknya adalah kedatangan Kristus yang kedua kali adalah kepastian. (Roma 8:17; Maz 22:5-6)
Kehidupan yang berkemenangan dalam Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita bukanlah suatu jalan yang mudah di lewati. Yesus Kristus menderita, dan kita yang mengikuti-Nya juga akan menderita. Penderitaan yang kita alami dalam kebenaran hidup adalah penderitaan bersama-Nya yang merupakan kehormatan sebagai akibat dari hubungan intim kita dengan Allah sebagai anak yang mengasihi Bapa surgawi (2Kor :5; Flp3:10; Kol 1:24; 2Tim 2:11-12). Penyatuan kita dengan Kristus merupakan kesaksian hidup yang memuliakan Tuhan dengan menolak untuk menjadi serupa dengan dunia ini, hal ini membuktikan iman dan kasih seorang Kristen sejati. (Roma 12:1-2).
Pemahaman kita yang pertama adalah bahwa Iman dan kasih yang menyatu dengan Kristus menuntut penyerahan tubuh sebagai persembahan hidup yang melayani Allah. Orang Kristen sejati seharusnya mempunyai keinginan yang tulus untuk menyenangkan hati Allah, berkenan kepada-Nya dan tinggal dalam kekudusan hidup. Kita harus hidup bagi Allah, menyembah Dia, mentaati Dia dan menentang dosa. Kita harus menjadi pembela kebenaran dan menolak serta membenci kejahatan, sebaliknya gemar melakukan kebaikkan untuk orang lain seperti Kristus dan terus di penuhi Roh Kudus yang memampukan kita mengerjakan semuanya itu.
Pernyerahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah ini hanya  bisa dikerjakan bila kita telah mati bagi dosa dan menfungsikan tubuh ini sebagai tempat Roh Kudus tinggal. (1Kor 6:15,19).
Pemahaman kita yang kedua adalah bahwa sistem dunia ini jahat (Kis 2:40; Gal 1:4) karena itu kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan poluler dari Roh dunia dan memakai standar kebenaran Firman Tuhan. (1 Kor 1:17-24). Kita harus membenci kejahatan (1Yoh 2:15-17) dan menolak berbagai macam keduniawian berupa keserakahan, mementingkan diri sendiri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, mulut kotor, hiburan duniawi yang porno, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, mabuk dan persekutuan dengan orang duniawi.
Pemahaman kita yang ketiga adalah bahwa pikiran kita harus selaras dengan standard Allah (1Kor 2:16; Fil 2:5) dengan memahami Alkitab (Yoh8:31-32). Rencana dan cita-cita kita harus ditentukan  oleh kebenaran sorgawi dan abadi. AMIN.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Pesan Pastoral : 14 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Menjadi orang yang diperkenan Allah tidak cukup kita menjadi orang baik, tetapi harus dapat menjadi orang yang dapat menyatukan Iman dan Kasih yang tulus iklas kepada Allah, sehingga mengubah cara pikir kita tentang dunia yang jahat serta menyatu dengan Kristus.

Winner Voice.
Kristen sejati selalu punya cara  untuk menyenangkan hati Tuhan.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...