Monday, February 11, 2013

MEMILIH YANG BAIK


Filipi 1:9-11

Dengan kesadaran pasti orang akan memilih yang baik dan menolak yang jahat atau tidak baik, ini sudah menjadi norma yang tidak dapat di sangkal. Tetapi pada kenyataannya bahwa dunia ini banyak orang jahat yang melukai sang pencipta dan menolak untuk hidup dalam kekudusan. Tidak menudah untuk hidup tidak bercacat dan kudus dihadapan TUHAN tetapi bukan artinya kita menyerah dan membiarkan hidup kita berada dalam perbuatan dosa yang menyakitkan hati Allah.
Menjelang kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali maka kita dituntut menjadi pribadi yang berkenan kepada-Nya, dalam hal ini kita harus untuk hidup dalam kekudusan dan tidak bercacat di hadapan-Nya. Tidak ada pilihan lain kita harus bisa memilih yang baik untuk kita lakukan sehingga setiap perbuatan kita menghasilkan buah kebenaran yang di kerjakan oleh Yesus Kristus dan memuliakan Allah.
Bagaimana dapat memilih yang baik ? Paulus berdoa dengan sungguh-sungguh kepada jemaat Filipi, dengan harapan jemaat Filipi memiliki kasih yang semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, supaya jemaat Filipi mampu memilih perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan jahat di mata Tuhan. Sekarang bagi kita apabila kasih hendak menjadi kasih Kristiani yang memuliakan Tuhan, maka itu harus di dasarkan pada penyataan dan pengetahuan Alkitabiah.
Pengertian pengetahuan (Yun: epignosis) Alkitabiah, bukan sekedar pengetahuan dalam pemikiran kita, melainkan suatu pengetahuan rohani di dalam hati. Pengetahuan ini menunjuk kepada penyataan Tuhan yang di pahami berdasarkan pengalaman praktis kehidupan sehari-hari dan lebih banyak melingkupi hubungan pribadi dengan Tuhan dari pada secara pemikiran intelektual yang mengetahui fakta-fakta mengenai Allah. (Efesus 3:16-19). Dalam segala pengertian yang dalam artinya bahwa kita sebagai orang percaya dalam kasih dan pengetahuan sebenarnya mengetahui mana yang baik dan yang jahat.
Pengetahuan Alkitabiah (Roma 1:7) atau mengetahui kehendak Allah (Kis 22:14; Roma 2:18) perlu di kerjakan dalam persekutuan bersama Allah dalam hubungan yang dekat (Yoh 17:3; 1 Yoh 4:8), yang dilakukan dalam ketaatan dan kesetiaan mutlak tanpa kompromi. Tujuan dari pengetahuan Alkitabiah ini adalah kasih akan Allah dan kebebasan hidup kita dari dosa (1 Tim 6:3; Titus 1:9)
Memilih yang baik mengindikasikan kita sudah menentukan untuk hidup dalam kebenaran, sehingga tidak lagi melakukan dosa seperti yang pernah di lakukan pada waktu yang lampau. Dalam Roma 6:6, Rasul Paulus memakai istilah manusia lama yang menunjukkan kepada manusia yang belum diperbaharui, yaitu keadaan kita sebelumnya yang masih dalam dosa, tetapi kemudian di salibkan (dimatikan) dengan Kristus di salib supaya kita yang percaya dapat menerima hidup baru dalam Kristus dan menjadi manusia baru. (Gal 2:20).
Tubuh berdosa manusia lama kita yang di kuasai oleh keinginan-keinginan berdosa sudah dimatikan. (2 Kor 5:17; Ef 4:22; Kol 3:9-10). Dengan mengetahui hal ini seharusnya kita orang percaya tidak boleh lagi membiarkan cara hidup lama yang berdosa menguasai hidup dan tubuh kita lagi serta dengan taat dan setia melakukan kebenaran yang memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati

Pesan Pastoral : 10 Febuari 2012
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan marilah kita pandai dalam mengambil keputusan dalam bertindak, ambilah yang baik dan buang jauh yang jahat, jadikan diri kita pribadi yang selalu berkenan kepada Allah.

Winner Voice
Orang pandai akan tahu memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk.




No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...