Bilangan 14:20-34
Kita harus tahu dan sadar bahwa dalam setiap
pertemuan dalam gereja atau persekutuan doa bersama merupakan sesuatu yang
penting bagi orang Kristen, untuk tahu bahwa kita bertemu dengan Allah Maha
Kuasa yang kita sembah. Demikian dalam melayani Tuhan dan sesame, kita harus
tahu dan sadar bahwa yang kita kerja ini tidak saja berarti bagi kehidupan
sekarang tetapi juga bernilai bagi kekekalan. Oleh karena itu pelayanan kepada
Tuhan harus kita kerjakan dengan segenap hati, dimana kita mengerjakan
pelayanan ini dengan setia dan dengan roh yang menyala-nyala. (Roma 12:11)
Dalam bacaan diatas kita mengenal seorang bernama
Kaleb yang secara khusus disebutkan mempunyai jiwa yang lain dari orang
semasanya sehingga oleh jiwanya Kaleb telah menentukan nasibnya sendiri. Oleh
karena itu kita akan belajar lima pelayanan dengan segenap jiwa seperti yang
dimiliki Kaleb, yaitu :
1. Kita
harus mengesampingkan kepentingan pribadi. (Filipi 2:4). Tuhan Yesus adalah
teladan yang baik yang tidak mementingkan dirinya sendiri sehingga bersedia
datang kedunia untuk manusia berdosa bahkan bersedia pula mengambil rupa
seorang hamba (Filipi 2:7). Marilah kita juga bersedia melayani dengan
mengesampinkan kepentingan diri sendiri sekalipun rasanya seperti sedang
“dimanfaatkan” oleh orang lain, tapi biarlah Allah melihat hati kita yang
melayani.
2. Kita
hanya pengelola dan bukan pemilik (Mazmur 89:12), kesadaran bahwa kita hanya
pengelola akan membuat kita berorientasi hanya kepada kemuliaan ALLAH dan bukan
untuk kebanggaan diri sendiri atau hanya sekedar mengejar harta semata
(1Timotius 3:3; Ibrani 13:5).
3. Kita
harus fokus pada apa yang kita kerjakan. (Nehemia 6:3). Sebagai pelayan Tuhan
kita akan sibuk dengan pelayanan yang diberikannya (1Korintus 15:10), sehingga
kita tidak akan mengkritik atau membandingkan pekerjaan pelayanan orang lain.(Galatia 5:26) Janganlah kita
merasa sombong dan berhak untuk mengevaluasi pelayanan orang lain, tetapi
biarlah itu menjadi urusan TUHAN saja. (Roma 14:4)
4. Dasar
pelayanan kita hanya Allah dan kuasa-Nya. Kita hanya memerlukan pengakuan dari
Tuhan untuk pelayanan dan bukan pada pengakuan manusia (Filipi 2:3; 1Tesalonika
2:6), sehingga jika kita hanya mendasarkan pelayanan kita pada Allah dan
kuasa-Nya akan membuat kita merasa aman dan percaya diri (Mazmur 118:6). Tuhan
Yesus adalah teladan yang baik dalam melayani karena DIA tidak mencari pujian
dan pengakuan orang lain melainkan hanya Bapa-Nya di surge saja. (Yohanes 13:3)
5. Pelayanan
adalah sebuah kehormatan dan bukan beban. Merupakan kesempatan emas dapat
melayani TUHAN Yang Maha Kuasa, karena dengan mudah kita memiliki kesempatan
baik untuk menyenangkan hati-Nya (1Petrus 5:2). Seharusnyalah kita menjadi
sangat bersukacita saat melayani Tuhan dan sesame (Yohanes 12:26), karena kita
menyadari bahwa makna perbuatan kita akan sangat diperhitungkan dalam kekekalan
dan hanya oleh perkenan TUHAN saja kita dapat melayani Dia seumur hidup kita
(Pengkotbah 9:10).
Sudah saatnya kita menjadi pribadi yang dewasa
secara rohani, sehingga Allah semakin berkenan kepada apa yang kita lakukan
dengan segenap jiwa yaitu; melayani TUHAN seumur hidup kita dengan penuh
sukacita.
Tuhan Yesus
Memberkati.
No comments:
Post a Comment