Yesaya 62:6-7
Doa harus dipersembahkan dari hati yang haus dan
rindu akan Allah, kedekatan dan ketergantungan kita kepada ALLAH akan memberikan
pola hidup berdoa yang berdampak secara
pribadi maupun bagi orang-orang di sekitar kita.
Pola hidup berdoa ini diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri
dalam dua perumpamaan yaitu yang pertama seperti tertulis dalam Lukas 11:5-8.
Dikisahkan seseorang di tengah malam yang mendesak sahabatnya untuk memberikan
tiga buah roti agar bisa di makan oleh kawannya yang lain karena singgah ke
rumahnya dari perjalanan jauh.
Perumpamaan di atas mengajarkan kita tentang iman
yang bekerja karena kasih. Orang ini pergi tengah malam meminta roti untuk
keperluan orang lain. Membela kepentingan orang lain adalah tindakkan yang
sangat mengangumkan, sebab membangkitkan di dalam diri kita kekuatan iman dan
mendorong kita ke dalam doa yang mencapai sasaran dengan tepat, ke dalam suatu
doa yang efektif.
Doa syafaat untuk kepentingan orang lain adalah cara
terbaik, karena sejalan dengan keimanan Kristus yang sedang dijalankanNya siang
dan malam berdoa syafaat di kanan Tahta Bapa. Doa syafaat dengan nama Kristus
melibatkan langsung karya Kristus yang sedang berjalan mencapai puncaknya
diakhir jaman ini.
Perumpamaan kedua tertulis dalam Lukas 18:2-8,
perumpamaan ini menceritakan seorang
janda miskin yang datang berulangkali kepada Hakim yang lalim untuk
dibela perkaranya. Perumpamaan ini
memberitahukan kita agar berdoa senantiasa dan tidak kedor semangatnya.
Dalam perumpamaan janda yang pantang menyerah ini,
Kristus mengajarkan kita tentang
ketekunan dalam doa, yang menjadi salah satu hal yang Allah harapkan dari kita
dan Ia tidak dapat mengabaikan permohonan dari umat pilihanNya. Kalau desakkan dari
seorang janda dapat meluluhkan penolakkan hakim yang lalim itu, terlebih lagi
doa dari seorang pilihan Allah kepada Bapa Surgawi yang besar kemurahan-Nya.
(Matius 7:9-11)
Kita belajar pula, bahwa jawaban Allah adakalanya
tampak lamban terjawab, tetapi Allah punya waktu yang selalu ditentukan,
menurut kebijaksanaanNya. Ia dapat menangguhkan jawaban bagi suatu sikap
ketergantungan dari kita kepada ALLAH dan menguatkan pengharapan yang telah
kita miliki, serta ketahanan ujinya.
Yang terutama disini adalah kita harus benar-benar
bergantung kepada TUHAN Yesus, karena diluar TUHAN Yesus jelas kita tidak dapat
berbuat apa-apa. (Yohanes 15:7). Kita harus tinggal didalam-Nya sehingga Firman
Kebenaran menjadi efektif di dalam kita, menuntun dan membawa kita kepada jalan
yang telah ditentukan-Nya, dimana jalur inilah penggenapan doa akan efektif
terjadi. (Yohanes 15:8)
Setiap orang percaya harus beriman sungguh-sungguh,
dengan berpengang pada perintah-perintah-Nya dan berjalan dengan ketaatan yang
bulat dalam hati, dalam perkataan dan dalam perbuatan. Dengan demikian seseorang dapat berada dalam kebenaran dan
Tuhan akan menganugerahkan permohonannya, sehingga dampak doa dapat pula
dirasakan oleh setiap orang lain yang dekat dengan orang yang percaya oleh karena
perkenan Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Memberkati,
No comments:
Post a Comment