Markus 11:22-23
Sejujurnya sebagai manusia kita tidak akan mampu
menjangkau ALLAH dengan segala keagungan-Nya, sekalipun dengan kata-kata doa
yang indah diucapkan tidak akan dapat menutupi dosa kesalahan kita dihadapan
Tuhan. Bahkan kebaikkan kitapun adalah laksana kain kotor (Yes 64:6) dan tidak
dapat meleyapkan kelemahan, sebab itu sebenarnya kita tidak tahu bagaimana
seharusnya kita berdoa dan termasuk juga dengan apa yang sejatinya kita
mohonkan dihadapan Tuhan.
Tapi puji syukur karena dalam Roma 8:26, berkata, “Demikian
juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana
sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah
dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” Roh Kudus sendiri menghadap
Allah untuk memohonkan bagi ktia dengan kerinduan yang sangat dalam dan karena
tidak cukup sekedar menggunakan bahasa manusia maka diperlukan bahasa Roh yang
seakan seperti keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Karena itulah kita sangat
membutuhkan Roh Kudus yang merupakan Roh doa, jadi kita harus selalu siaga bila
setiap saat Roh Kudus hendak memimpin kita berdoa dan jangan menyerah untuk
terus berdoa kususnya untuk seluruh umat Allah. (Efesus 6:18)
Roh Kuduslah rahasia doa kita sampai kepada ALLAH,
dengan percaya bahwa Allah memberikan jaminan terhadap doa-doa
orang percaya, (Markus 11:22-24) kita akan terus tekun berdoa. Ada dua bagian
penting agar kita dapat menggerakkan hati Tuhan terhadap doa kita, yaitu,
a. Kesungguhan
dan Hasrat Hati.
Kesungguhan dan hasrat hati adalah
semangat doa, apabila semangat ini kendor, doa kitapun jadi lemah. (Yeremia
29:12-13). Kesungguhan dan hasrat hati harus dimurnikan serta dipadukan dalam
doa. Bila kegairahan duniawi masih mengambil tempat utama dalam hati, maka
sukar bagi kita memiliki hasrat akan berkat-berkat rohani. Orang yang demikian
tidak mendapat kekuatan Roh Kudus dalam doa-doanya, belum memiliki kewenangan
yang lestari dalam kata-kata doanya, sebab orang semacam ini tidak setia pada
perintah Tuhan. (Matius 6:33).
b. Iman.
Oleh iman kita mengenal Allah, oleh
iman kita terima Tuhan Yesus. Oleh iman kita hidup dalam kehidupan yang menang.
Sama halnya oleh iman kita peroleh kehidupan doa dan kuasa doa. Kita perlu
belajar berulang-ulang tentang makna iman serta hakekatnya dan mulai hidup oleh
iman, dan berdoa dalam iman.
Yesus berkata, “percayalah kepada
Allah” dan ini berlaku di semua generasi yang mendambakan kehidupan doa yang
penuh dengan sukacita, kuasa dan berkat. Kita harus belajar dengan tidak
berkeputusan apakah arti iman serta hakekatnya, sebab iman berhubungan dengan
Allah secara pribadi dan yang sejalan dengan pengenalan akan Allah melalui
Firman-Nya yang tertulis dalam Alkitab.
Iman memberi kemampuan kepada kita
untuk menerima jawaban dari Allah, sebelum kita melihat kenyataan apa yang kita
doakan. Secara rohani dapat kita mengerti sebelum dapat kita tangkap dengan
mata jasmani, inilah yang disebut dengan iman. (Matius 7:7; Markus 11:24).
Menerima Roh Kudus yang bekerja
dalam hati merupakan suatu kehormatan yang tiada taranya (Yesaya 65:24).
Anugerah ini akan memimpin kita, langkah demi langkah agar kita tetap bertekun
dalam doa.
Tuhan Yesus memberkati