2 Tawarikh 15-16
Gereja adalah tempat yang seharusnya mata Tuhan dan hati-Nya berada. Lalu bagaimanakan gereja seharusnya agar mendapatkan perhatian sepenuhnya dari Tuhan dan menjadi gereja yang menyenangkan hati Tuhan, karena di jaman akhir ini susah untuk membedakan gereja yang benar-benar menyenangkan hati Tuhan, dan gereja yang hanya menyenangkan hati manusia.
Peristiwa Salomo yang membangun Bait Allah menjelaskan bagaimana pada saat itu mata dan telinga Tuhan tertuju bahkan hatinya aka nada ditempat itu sepanjang masa. Satu hal bila mata tertuju dan telingga yang mendengar pasti ada suatu yang menarik hati, dan menjadi kesukaan, karena itu gereja harus berkreasi sedemikian rupa agar menarik untuk disaksikan dan didengar oleh Tuhan. Bila kemudian Tuhan sendiri datang untuk menjumpai gerejanya pasti sesuatu yang besar akan terjadi, karena ALLAH akan bertindak dalam dimensi rohani dan mendatangkan mujizat.
Lalu bagaimanakah supaya ALLAH dapat menandang rumah tinggal-Nya yaitu gereja-Nya sepanjang masa ?
A. 2 Tawarikh 7:11, mengatakan bahwa Salomo menyelesaikan Bait ALLAH dan Istana raja, disini ada pemisahan yang jelas, karena di Bait ALLAH maka ALLAH yang berkuasa dan tidak dicampurkan dengan pemerintahan Raja. Sekalipun Salomo adalah seorang raja tetapi tidak mau “menginterfensi” atau mencapuri jalannya peribadatan yang adalah wewenang dari para imam. Demikian pula kita harus dapat memisahkan secara radikal, jangan mencapurkan yang rohani dengan yang duniawi, sehingga hal ini dapat membuat kuasa Tuhan dapat termanifestasi dengan maxsimal. Lebih jelas lagi adalah janganlah kita mengambil keuntungan dari rumah Tuhan.
B. Bait ALLAH yang dibuat oleh Salomo ini disebut dengan “a House of Sacrifice” atau rumah persembahan, ini berbicara tentang bobot atau “value” dari persembahan / korban (Kel 23:15; 34:20; Ul 16:16; Maz 96:8; Mal 3:10). Yaitu :
1. Bawalah persembahan saat kerumah Tuhan.
2. Berilah yang terbaik saat dirumah Tuhan
3. Berikanlah hidup kita kepada Tuhan
4. Alasan memberi adalah karena mengasihi Tuhan
5. Lakukan ketaatan dalam persembahan.
C. 2 Tawarikh 5:13-14 diberitahukan adanya cahaya kemuliaan ALLAH (shekinah) saat puji-pujian dan penyembahan di suarakan sebagai ucapan syukur kepada ALLAH. Gereja harus selalu menyuarakan kebaikkan Tuhan yaitu tempat dimana umat ALLAH mengucap syukur.
Gereja bukanlah tempat untuk menghakimi orang lain baik di atas mimbar atau dalam lingkungan jemaat. Gereja bukan tempat orang bergosip tapi tempat orang bersekutu bersama memuliakan TUHAN.
Tubuh kita adalah BAIT ALLAH, sucikan dan persembahkan sebagai persembahan yang kudus dan berkenan kepada TUHAN, jangan melakukan dosa lagi. Marilah kita rajin melakukan penyembahan dan pujian agar mata dan telingga TUHAN tertuju kepada kita dan hati kita melekat kepadaNya, maka sesuatu yang besar akan terjadi, pertolongan TUHAN pasti terjadi dan mujizat – Nya kita alami. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
No comments:
Post a Comment