Gereja harus berfungsi sebagai pintu gerbang sorga (Kej 28:10-22), yang dibangun secara tepat dan akurat sesuai dengan pola sorga (Kel 25:3-9 & 1Taw 28:11) maka kemuliaan Tuhan dapat tercurah dengan limpah yang memberikan dampak langsung yaitu:
1. Manifestasi kuasa Firman, akan membuat jemaat mengalami perubahan-perubahan pada rohani dan status sosial yang meningkat.
1Raja-Raja 17:7-9 bercerita tentang janda sarfat yang menerima nabi Elia menjadi seorang pemilik rumah. Contoh lain adalah bahwa Abraham percaya kepada Tuhan sehingga membentuk kebenaran Firman yang mengatasi hukum alam. Pada praktek yang sama untuk mencipta langit dan bumi yang menggunakan Firman maka Firman yang sama sekarang ada di dalam mulut dan hati (Roma 10:8) sehingga saat kita mengucapkan Firman maka ”pasti jadi”.
2. Hadirat Tuhan harus nyata (menjadi realita) sehingga dapat menjawab dan mengubahkan kehidupan jemaat.
Jemaat mengijinkan Tuhan tinggal dalam kehidupannya, (bedakan lawatan / kunjungan singkat) sehingga jemaat menjadi lembut dan terbuka (konflik batin hilang dan masalah semakin sirna. Mazmur 1:1-3 harus menjadi standar realita dan bukan sekedar teori).
Jemaat fokus kepada Firman Tuhan dan menjadi pelayan kehidupan dan bukan pada pelayanan yang menonjolkan diri sendiri, dalam hal ini seluruh sistem pelayanan harus dipastikan untuk mengundang hadirat Tuhan turun. (bentuk jemaat yang menyukakan hati Tuhan (mempelai Kritus)).
3. Kehadiran Tuhan yang terus menerus segera membentuk jemaat yang memiliki ke ”antusiasan:, ”dinamis”, ” agresif ”, dan ”radikal”.
a. Antusias : dari kata ”An dan Theos” : ”didalam Tuhan”. (Ibrani 4:12 Firman Tuhan kuat dan penuh tenaga / energi.
b. Dinamis : Siap mengalami perubahan dan pergerakkan.
c. Agresif : Merupakan daya dorong yang kuat dan lawan dari kata pasif ” lebih baik kuda liar dari pada kuda mati” (contoh : wanita 12 tahun sakit pendarahan).
d. Radikal : Rela berkorban apapun untuk mendapatkan janji Tuhan yang merupakan modal dasar untuk mematikan kedagingan)
4. Bentuk jemaat yang S-ADAR akan membuat Roh Kudus leluasa bergerak ditengah-tengah jemaat untuk menyingkirkan roh-roh duniawi yang masih ada didalam kehidupan jemaat, dan segera jemaat harus merespon dengan positif setiap pengajaran yang membawa kepada kehidupan yang lebih baik (2Tim 3:16). Kepemimpinan gereja yang kuat Tuhan munculkan untuk menyatakan keteraturan dan arahan ilahi.
No comments:
Post a Comment