Thursday, May 19, 2011

HIDUP RUKUN

Mazmur 133

Mazmur ini mengungkapkan rohani yang sama dengan Yohanes 17 dimana Tuhan Yesus berdoa agar para pengikutNya ditetapkan dalam kasih, kekudusan dan persatuan. Tuhan Yesus tahu bahwa Roh Kudus tidak dapat bekerja di antara kita bila ada perpecahan yang disebabkan oleh dosa dan ambisi pribadi. (1Korintus 1:10-13; 3:1-3)
Tetapi kasih yang sungguh-sungguh bagi Allah dan sesama, bersamaan dengan penyucian dalam kebenaran Firman Allah, akan membuat Allah mendekati dan lebih menyangangi umat-Nya. (Yohanes 17:21 & Efesus 4:3).
Daud sebagai penulis dari Mazmur 133 ini adalah orang yang memiliki semua hal yang diingini oleh semua orang. Secara umum orang menginginkan dan mengejar kekayaan, ketenaran, kedudukan dan pengakuan atas prestasi. Daud punya semua itu dimana kekayaannya sangat melimpah, dalam hal ketenaran namanya akan tetap di sebut  sebagai raja Israel yang sangat sukses. Kedudukan sebagai raja Israel sangat diakui oleh raja-raja sekitar karena dari sejarah dapat diketahui banyak raja-raja lain yang memberikan upeti. Dalam pengakuan atas prestasi tidak diragukan lagi bahkan sebelum jadi raja maka ada lagu yang diciptakan untuk mengungkapkan betapa sukses dia dalam peperangan mengalahkan bangsa Filistin.
Tetapi atas semuanya itu tidak membuat Daud merasa telah mencapai puncak keinginkan. Yang menjadi puncak segala yang baik dan indah yang diingikan oleh Daud adalah hidup rukun dengan semuanya. Karena pada dasarnya orang bisa saja mengorbankan kerukunan demi mendapatkan kekayaan, ketenaran, kedudukan dan pengakuan atas prestasi, bahkan hubungan keluarga atau pertemanan dalam pecah bila di antara mereka lebih mementingkan dirinya sendiri atas hal-hal tersebut.
Daud mengalami banyak persoalan perpecahan dengan keluarga berkaitan dengan hidup rukun. Karena itu menjadi cermin kehidupan bagi kita, bahwa kita harus membangun persatuan dan kasih dengan standar yang benar seperti Yesus terhadap Bapa di surga, dan inilah isi hati Tuhan Yesus agar kita mengasihi Allah dan sesame. Tuhan Yesus rela mati tergantung di kayu salib agar kita mengalami penyatuan dengan Allah Bapa melalui pengorbananNya, dan selanjutnya kitapun harus mau mengasihi satu dengan yang lainnya agar kita menjadi satu denganNya.
Allah  rindu kita mengambil sikap hati yang benar atas kasih yang pada akhirnya kita dapat hidup dengan rukun satu dengan yang lainnya dan bukan sebaliknya. Dan bila kita hidup dengan benar sesuai dengan yang diharapkan Tuhan Yesus yaitu hidup dengan rukun, maka sangat wajar bila kemudian kita diberkati oleh Allah Bapa di surga. Bila kita rukun satu dengan yang lainnya maka kita boleh berharap agar berkat akan diperintahkan oleh Allah untuk menghampiri kehidupan kita. Amin

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...