Thursday, September 28, 2017

BELAS KASIHAN MENANG ATAS PENGHAKIMAN (1)



Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. (Yakobus 2:12-13)

Hukum Hubungan Dengan Sesama
Sebuah peringatan kepada orang Kristen agar menaati seluruh hukum yang tertulis dalam Alkitab dan tidak pilih-pilih dalam menaati Firman Tuhan (Yak 2:10-11; Mat 5:19). Karena hukum Tuhan adalah hukum kerajaan (Yun: Nomos Basilikon) yang artinya hukum itu berasal dari Allah sebagai Raja di atas segala raja dan ini menjadi ciri khas dari orang yang rindu masuk dalam kerajaan Sorga.
Melanggar Alkitab meski hanya satu ayat, berarti menolak pemerintahan Allah dan menyangkali kewargaan dalam kerajaan Sorga. Karena apapun yang tertulis dalam Alkitab pada hakikatnya merupakan ucapan Allah sendiri dan Alkitab merupakan hukum kesatuan; karena jika orang menaati hukum "jangan berzina" tetapi melanggar hukum "jangan membunuh," maka terhitung telah melanggar hukum Allah. Demikian juga bila orang menjadi pilih kasih kepada sesamanya maka hal ini dapat berujung pada pelanggaran hukum "jangan membunuh". (Yak 2:8). Kita jangan setengah-setengah dalam menerapkan hukum Allah. Taatilah keseluruhannya! Tidak boleh pilih-pilih, mana yang mau dilakukan dan ada yang sengaja untuk dilanggar.
Orang Kristen telah mendapatkan belas kasih Allah yang luar biasa sehingga hal ini harus menjadi alasan yang kuat untuk menunjukkan kasih kita kepada sesama. Besar kasih Allah kepada kita juga menolong kita untuk mengasihi sesama tanpa pilih kasih. Belas kasih Allah menggerakkan kita untuk mampu menyatakan kasih Allah itu kepada semua orang (Mat 5:16, 45, 48). Dalam hal ini kita patut bertindak seakan-akan kita sedang diperhadapkan pada meja penghakiman (Mat 6:14, Mar 11:25-26).
Perilaku Orang Kristen harus selalu digerakkan atas dasar sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus. Kita harus hidup sebagai orang yang menjalani prinsip hukum kemerdekaan yaitu hukum yang melepaskan dan bukan yang mengikat. Karena kita hidup harus takut dan taat kepada Allah  saja dimana kita memiliki keyakinan bahwa, kelak dalam pengadilan akhir; kita yang telah di tebus dosanya oleh Tuhan Yesus dengan pengorbanan di kayu salib menjadi warga Kerajaan Sorga.
Hal utama yang perlu kita ingat adalah Hukum hubungan dengan sesama.  Pertama, jangan kita menuntut balas dan jangan menaruh dendam tetapi biarlah kita mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Im 19:18; Mat 19:19; 22:39; Rm 13:9; Gal 5:14). Kasih dan kemurahan hendaknya merupakan motivasi dari tindakan yang harus dilaksanakan oleh orang Kristen (Im 19:9,10). Janganlah kita “pelit” terhadap sesama. Kesadaran bahwa akan selalu ada orang miskin di antara kita, supaya dapat kita berbagi berkat Tuhan. (Mat 26:11; Mar 14:7; Yoh 12:8; Ul 24:19-21; Ams 22:9). Kita telah mengenal kasih karunia Tuhan Yesus yang bersedia “miskin” supaya kita hidup dalam kekayaan kasih karuniaNya (2Kor 8:9)
Janganlah kita bersumpah dusta apalagi dengan mengatakan demi nama Allah, karena melakukan hal itu pasti untuk menipu atau mencurangi orang lain, dan tindakan tersebut akan mencemari, menghina, meremehkan nama ALLAH yang kudus (Im 19:12). Contoh yang seringkali kita dengar adalah menahan upah / gaji seseorang. (Im 19:13).
Janganlah kita mengejek atau menertawakan orang yang berkebutuhan kusus (Im 19:14), karena Allah mengetahui setiap tindakan semacam itu, maka ketakutan akan hukuman hendaknya mencegah orang melakukannya.
Janganlah kita melakukan standar ganda pada keadilan (Im 19:15; Ul 25:13). Kita harus berperilaku adil kepada semua golongan. Janganlah kita membela orang kecil dengan tidak sewajarnya atau membela orang kaya karena kekayaannya.  Kita tidak diperbolehkan mengancam sesama baik melalui tuduhan maupun dengan diam. (Im 19:16, 17). Kalaupun kita harus menegor untuk menyatakan atau menunjukkan kesalahannya, hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh bukan hanya menunjukkan rasa benci tetapi juga ingin agar orang itu menjadi baik.
Hukum hubungan dengan sesama di atas harusnya menjadi standar etika Kristen, yaitu hukum yang diterima oleh orang merdeka tanpa ada paksaan (Rm 14:10; 2Kor 5:10). Ini merupakan peringatan bahwa Allah tidak akan berbelaskasihan terhadap orang yang tidak memiliki belas kasihan (Yak 2:13; Mat 18:21-25). Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman, maksudnya: melalui berbagai tindakan belas kasihan, hukuman Allah dapat dicegah.


Pesan Pastoral : 25 Juni 2017
Marilah kita memberikan yang  terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi yang “SADAR” rohani. Mengingat belas kasih ALLAH yang besar bagi kita maka sangat indah bila kita dapat memberikan belas kasih kepada sesama setiap hari. Dengan belas kasih kita dapat menghilangkan sakit hati dan rasa dendam.

Winner Voice
Belas kasihan selalu lebih menang dari pada penghakiman


Pengakuan Iman
Aku akan berkata-kata dan berperilaku penuh belas kasihan karena aku ingin dihakimi oleh hukum yang memerdekakan. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. Amin (Yakobus 2:12-13)

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...