Berkatalah dan berlakulah seperti
orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Sebab
penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman. (Yakobus
2:12-13)
Hukum Hubungan Dengan Sesama
Sebuah peringatan kepada orang Kristen agar menaati
seluruh hukum yang tertulis dalam Alkitab dan tidak pilih-pilih dalam menaati Firman
Tuhan (Yak 2:10-11; Mat 5:19). Karena hukum Tuhan adalah hukum kerajaan (Yun: Nomos
Basilikon) yang artinya hukum itu berasal dari Allah sebagai Raja di atas
segala raja dan ini menjadi ciri khas dari orang yang rindu masuk dalam
kerajaan Sorga.
Melanggar Alkitab meski hanya satu ayat, berarti
menolak pemerintahan Allah dan menyangkali kewargaan dalam kerajaan Sorga. Karena
apapun yang tertulis dalam Alkitab pada hakikatnya merupakan ucapan Allah
sendiri dan Alkitab merupakan hukum kesatuan; karena jika orang menaati hukum
"jangan berzina" tetapi melanggar hukum "jangan membunuh,"
maka terhitung telah melanggar hukum Allah. Demikian juga bila orang menjadi
pilih kasih kepada sesamanya maka hal ini dapat berujung pada pelanggaran hukum
"jangan membunuh". (Yak 2:8). Kita jangan setengah-setengah dalam
menerapkan hukum Allah. Taatilah keseluruhannya! Tidak boleh pilih-pilih, mana yang
mau dilakukan dan ada yang sengaja untuk dilanggar.
Orang Kristen telah mendapatkan belas kasih
Allah yang luar biasa sehingga hal ini harus menjadi alasan yang kuat untuk menunjukkan
kasih kita kepada sesama. Besar kasih Allah kepada kita juga menolong kita
untuk mengasihi sesama tanpa pilih kasih. Belas kasih Allah menggerakkan kita
untuk mampu menyatakan kasih Allah itu kepada semua orang (Mat 5:16, 45, 48). Dalam
hal ini kita patut bertindak seakan-akan kita sedang diperhadapkan pada meja
penghakiman (Mat 6:14, Mar 11:25-26).
Perilaku Orang Kristen harus selalu
digerakkan atas dasar sebagai orang yang telah diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Kita harus hidup sebagai orang yang menjalani prinsip hukum kemerdekaan yaitu
hukum yang melepaskan dan bukan yang mengikat. Karena kita hidup harus takut
dan taat kepada Allah saja dimana kita
memiliki keyakinan bahwa, kelak dalam pengadilan akhir; kita yang telah di
tebus dosanya oleh Tuhan Yesus dengan pengorbanan di kayu salib menjadi warga
Kerajaan Sorga.
Hal utama yang perlu kita ingat adalah Hukum hubungan dengan sesama. Pertama, jangan kita menuntut balas dan jangan
menaruh dendam tetapi biarlah kita mengasihi sesama manusia seperti diri
sendiri (Im 19:18; Mat 19:19; 22:39; Rm 13:9; Gal 5:14). Kasih dan kemurahan
hendaknya merupakan motivasi dari tindakan yang harus dilaksanakan oleh orang
Kristen (Im 19:9,10). Janganlah kita “pelit” terhadap sesama. Kesadaran bahwa
akan selalu ada orang miskin di antara kita, supaya dapat kita berbagi berkat
Tuhan. (Mat 26:11; Mar 14:7; Yoh 12:8; Ul 24:19-21; Ams 22:9). Kita telah
mengenal kasih karunia Tuhan Yesus yang bersedia “miskin” supaya kita hidup dalam
kekayaan kasih karuniaNya (2Kor 8:9)
Janganlah kita bersumpah dusta apalagi dengan
mengatakan demi nama Allah, karena melakukan hal itu pasti untuk menipu atau
mencurangi orang lain, dan tindakan tersebut akan mencemari, menghina,
meremehkan nama ALLAH yang kudus (Im 19:12). Contoh yang seringkali kita dengar
adalah menahan upah / gaji seseorang. (Im 19:13).
Janganlah kita mengejek atau menertawakan orang
yang berkebutuhan kusus (Im 19:14), karena Allah mengetahui setiap tindakan
semacam itu, maka ketakutan akan hukuman hendaknya mencegah orang melakukannya.
Janganlah kita melakukan standar ganda pada
keadilan (Im 19:15; Ul 25:13). Kita harus berperilaku adil kepada semua
golongan. Janganlah kita membela orang kecil dengan tidak sewajarnya atau
membela orang kaya karena kekayaannya. Kita
tidak diperbolehkan mengancam sesama baik melalui tuduhan maupun dengan diam. (Im
19:16, 17). Kalaupun kita harus menegor untuk menyatakan atau menunjukkan
kesalahannya, hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh bukan hanya
menunjukkan rasa benci tetapi juga ingin agar orang itu menjadi baik.
Hukum hubungan dengan sesama di atas harusnya
menjadi standar etika Kristen, yaitu hukum yang diterima oleh orang merdeka
tanpa ada paksaan (Rm 14:10; 2Kor 5:10). Ini merupakan peringatan bahwa Allah
tidak akan berbelaskasihan terhadap orang yang tidak memiliki belas kasihan
(Yak 2:13; Mat 18:21-25). Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman,
maksudnya: melalui berbagai tindakan belas kasihan, hukuman Allah dapat
dicegah.
Pesan Pastoral : 25
Juni 2017
Marilah kita memberikan yang terbaik bagi ALLAH dengan menjadi pribadi
yang “SADAR” rohani. Mengingat belas kasih ALLAH yang besar bagi kita maka
sangat indah bila kita dapat memberikan belas kasih kepada sesama setiap hari.
Dengan belas kasih kita dapat menghilangkan sakit hati dan rasa dendam.
Winner Voice
Belas
kasihan selalu lebih menang dari pada penghakiman
Pengakuan Iman
Aku
akan berkata-kata dan berperilaku penuh belas kasihan karena aku ingin dihakimi
oleh hukum yang memerdekakan. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan
berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan
menang atas penghakiman. Amin (Yakobus 2:12-13)
No comments:
Post a Comment