Tetapi
kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman
dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk
ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
(1Tesalonika 5:8-9)
Sadar
Untuk Beroleh Keselamatan
Prajurit pada masa lalu menggunakan baju dan
pelindung kepala yang terbuat dari besi yang di sebut dengan ketopong. Kedua kelengkapan perang ini wajib sebagai bagian
dari perlindungan dan pertahanan agar terhindar dari luka berat oleh senjata
lawan. Ketopong sendiri adalah sama seperti helm pada pengendara motor,
sehingga bila terjadi kecelakaan akan memberikan perlindungan maksimal pada
kepala dan terhindar dari cidera berat yang dapat berakibat pada kematian.
Dalam dunia yang penuh dengan peperangan rohani
diperlukan iman, kasih dan pengharapan keselamatan
kepada TUHAN YESUS KRISTUS (1Kor 13:13). Hal Penting untuk mengenakan setiap
alat keselamatan adalah “sikap diri dan pengetahuan” akan pentingnya alat
tersebut untuk di gunakan. Sikap diri dan pengetahuan akan membangun kesadaran
rohani yang membuat orang akan dengan sukarela mengenakan iman, kasih dan
pengharapan sehingga tidak mudah jatuh dalam berbagai pencobaan yang
dilancarkan oleh kuasa gelap.
Kesadaran (NIV - self controlled) memiliki arti
harfiah (Yun: nepho) "sama sekali
tidak terpengaruh anggur" atau "dalam keadaan sadar". Secara
kiasan mengandung arti "kesiagaan," "penguasaan diri,"
yaitu sadar secara rohani dan menguasai diri seperti halnya seseorang yang
tidak minum anggur yang mengandung alkohol. Kesadaran rohani akan membuat seseorang akan
senantiasa menggunakan iman, kasih dan pengharapannya dalam perilaku
sehari-hari. Kesadaran rohani hanya kepada Tuhan Yesus melalui pengenalan yang
benar akan Firman Tuhan sehingga tidak terombang-ambing oleh angin pengajaran
dunia ini. (Ef 4:11-15)
Kata-kata "berjaga-jaga dan sadar" (1Tes
5:6) bertentangan dengan kata-kata dalam ayat berikut "mereka yang mabuk,
mabuk waktu malam" (1Tes 5:7). Demikianlah pertentangan Kesadaran diri (nepho)
dengan kemabukan. Maka orang yang tidak
menyadari dirinya sendiri sehingga membahayakan jiwanya adalah seperti orang
yang mabuk, yang secara rohani mereka tidak mau berjaga-jaga dan sadar akan
datangnya pencobaan sehingga jatuh dalam dosa. Orang yang mabuk rohani pada
akhirnya tidak akan menyadari akan kedatangan Tuhan Yesus diakhir jaman (Mat
24:48-51).
Kata Berjaga-jaga sendiri (Yun: gregoreo) berarti
"tetap sadar dan waspada". Konteks (1Tes 5:4-9) menunjukkan bahwa
Paulus tidak menasihati para pembacanya agar "berjaga-jaga" untuk
"hari Tuhan" (1Tes 5:2), tetapi sebaliknya untuk bersiap secara
rohani supaya luput dari murka pada hari itu, (1Tes 2:11-12; Luk 21:34-36). Jadi kesadaran harus di kerjakan sepanjang
waktu dalam masa hidup kita jika kita ingin luput dari murka Allah (1Tes 5:3). Kita harus berjaga dan sadar secara rohani untuk
terus hidup dalam iman, kasih, dan pengharapan keselamatan (1Tes 5:8-9; Luk 21:36;
Ef 6:11). Karena yang setia akan terlindung dari murka Allah (1Tes 5:2) kita
tidak perlu takut hari Tuhan, tetapi kesadaran kita tetap menantikan kedatangan
Tuhan Yesus ke dua kali, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang. (1Tes
1:10).
Tuhan Yesus Memberkati.
Pesan Pastoral : 30 Oktober 2016
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik
kepada Tuhan. Marilah
kita membangun kesadaran untuk selalu mengenakan iman, kasih dan pengharapan
kepada Tuhan Yesus Kristus dalam tindakan kita sehari-hari.
Winner Voice
Iman, kasih dan pengharapan kepada Tuhan
Yesus adalah standar keselamatan rohani.
Pengakuan
Iman