Yang
dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak
berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah
ditentukan oleh bapanya. (Galatia 4:1-2)
PERWALIAN
DAN PENGAWASAN
Di masa Perjanjian Lama,
Salah satu cara utama untuk mengungkapkan kasih kepada Allah (Ul 6:5) ialah
mempedulikan kesejahteraan rohani anak-anak dan berusaha menuntun mereka kepada
hubungan yang setia dengan Allah dan biasanya ada orang-tua rohani yang
ditunjuk untuk mengawasi pembinaan anak-anak tersebut(Ul 6:7).Pengawasan semacam
ini dilaksanakan dengan pendidikan di rumah atau menyerahkan anak-anak kepada
guru yang rohani. Alkitab dengan jelas mengajar bahwa orang-tua harus berusaha
sebaik-baiknya supaya anak-anakmereka menerima pendidikan yang kudus dan sesuai
dengan Kristus danterlindung dari filsafat yang menyesatkan dan prinsip-prinsip
yang tidakAlkitabiah dari dunia.
Di masa Perjanjian
Baru, semua orang tua harus tetap memperhatikan pembinaan rohani anak-anak (Mzm
103:13). Perwalian dan pengawasan rohani harus berpusat di rumah, dan
melibatkan ayah dan ibu atau orang tua. Pengajaran untuk mengabdi kepada Allah
di dalam rumah tangga wajib dilakukan; hal itu adalah perintah langsung dari
Tuhan (Ul 6:7-9; Ul 21:18; Kel 20:12; Im 20:9; Ams 1:8; 6:20; 2Tim 1:5). Orang-tua
harus mengajar anak-anak untuk takut akan Tuhan, berjalan pada jalan-Nya,
mengasihi dan menghargai Beliau, serta melayani Beliau dengan segenap hati dan
jiwa (Ul 10:12; Ef 6:4).
Orang Kristen sekarang
harus lebih tekun memberikan kepada anak-anaknya pendidikan yang berpusatkan
Allah di mana segala sesuatu dihubungkan dengan Allah dan jalan-jalan-Nya (Ul
4:9; 11:19; 32:46; Kej 18:19; Kel 10:2; 12:26-27; 13:14-16; Yes
38:19).Kewajiban yang penting dari para orang-tua (Yun: pater; jamak,pateres,
dapat berarti "ayah-ayah" atau "ayah dan ibu") ialah memberikan
kepada anak mereka ajaran dan teguran yang termasuk perwalian Kristen.
Orang-tua harus menjadi teladan dalam kehidupan dan perilaku Kristen, serta
lebih mempedulikan keselamatan anak mereka daripada pekerjaan, profesi,
pelayanan mereka di gereja atau kedudukan sosial mereka (Mzm 127:3).
Inti perwalian dan
pengawasan orang Kristen ialah supaya hati bapa harus berpaling kepada hati
anaknya agar dapat membawa hati anak itu kepada hati TUHAN YESUS KRISTUS,
sehingga anak yang merupakan karunia ALLAH dapat diurus dengan baik. Dalam
membesarkan anak-anak mereka, orang-tua hendaknya jangan menunjukkan sikap
pilih kasih, harus memberi dorongan dan juga teguran, hanya menghukum perbuatan
salah yang dilakukan dengan sengaja, dan mengabdikan kehidupan mereka dalam
kasih kepada anak-anak mereka dengan hati yang penuh belas kasihan, kemurahan,
kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran (Kol 3:12- 14,21).
Orang Kristen dewasa
adalah wali dan pengawas orang percaya yang belum dewasa rohani sehingga
anak-anak rohani ini dapat menuju kepada kedewasaan rohaninya. (Kis 20:17; 1Tim 3:2-5; 1Pet 2:25).
Demikianlah kita dapat menjadi pengurus yang baik dari kasih karunia ALLAH
dengan menjadi wali dan pengawas dari seluruh kawanan domba ALLAH. Tuhan Yesus memberkati kita.
Pesan Pastoral : 17 Juli 2016
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita mengejar kedewasaan rohani
sehingga dapat layak di sebutkan ahli waris kerajaan Sorga dan mulai melakukan
perwalian dan pengawasan kepada yang belum dewasa rohani.
Winner Voice
Kita yang dewasa hendaknya membina yang belum dewasa secara rohani
untuk mendapatkan umat yang berkenan kepada ALLAH.
Pengakuan
Iman (dengan mengangkat tangan kanan)
No comments:
Post a Comment