Dengarkanlah, hai
saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap
miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris
Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? (Yakubus 2:5)
Dianggap Miskin
Oleh Dunia
“Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia
ini” pernyataan Firman ini sangat luar biasa karena ternyata ALLAH
memandang secara istimewa dan berharga terhadap orang miskin (Yes 61:1; Luk
4:18; 6:20; 7:22). Seringkali justru mereka yang miskin dari dunia inilah yang
paling kaya di dalam iman dan karunia-karunia rohani dan yang dalam
kebutuhannya berseru dengan lebih sungguh-sungguh kepada ALLAH dengan kerinduan
yang sangat akan kehadiran, kemurahan, dan pertolonganNya (Luk 6:20-21).
Mereka yang
tertindas secara ekonomi di dunia ini belajar bahwa mereka tidak dapat
mempercayai harta kekayaan material oleh karena itu mereka lebih siap
menanggapi undangan Yesus untuk “datang kepada-Ku kamu yang letih lesu dan
berbeban berat” (Mat 11:28). Sudah menjadi misi TUHAN YESUS ialah menyampaikan
kabar baik kepada orang miskin (Luk 4:18; Yes 61:1), maka menegaskan bahwa
INJIL adalah berita baik bagi orang yang dianggap miskin oleh dunia ( Mat 5:3;
11:5; Luk 7:22; Yak 2:5).
Orang miskin
(Yun: ptochos) adalah orang yang hidup rendah dan yang menderita di dalam dunia
yang berpaling kepada ALLAH karena kebutuhan yang besar dan mencari
pertolongan-NYA. Pada waktu yang sama mereka itu setia kepada ALLAH dan
menantikan ALLAH melepaskan umat-NYA dari dosa, penderitaan, kelaparan, dan
kebencian yang ada di dalam dunia. Mereka tidak mencari kekayaan dan hidup
mereka dalam perkara-perkara duniawi (Mzm 18:28; 22:27; 25:9; 37:11;
72:2,12-13; 74:19; 147:6; Yes 11:4; 29:19; Luk 6:20; 16:25).
Tuhan pasti
melepaskan anak-anakNYA yang mengalami penderitaan, tindasan, ketidakadilan,
dan kemiskinan (Luk 6:20-23; 18:1-8), tetapi setidaknya adalah juga menjadi
bagian dari kita orang percaya yang telah diberkati dengan materi berlebih
untuk datang dan memberikan sumbangan kasih dengan penuh keiklasan meringankan
beban sesame saudara seiman dan atau bahkan lebih luas meringankan penderitaan
orang banyak.
Allah melihat
umat-NYA dalam kemiskinan dan menyatakan bahwa mereka itu kaya, mereka sama
sekali tidak dapat dianggap sebagai orang yang lebih rendah secara rohani atau
secara moral (Why 2:9). Contoh yang dapat kita pelajari adalah kemiskinan orang
Kristen di Smirna begitu parah dan meluas; secara ekonomi mereka itu melarat,
namun Yesus mengatakan bahwa secara rohani mereka itu kaya. Perhatikanlah
perbedaan dengan keadaan jemaat di Laodikia, yang memiliki kekayaan materi yang
besar, namun secara rohani dianggap "melarat, malang, dan miskin" (Why
3:17; Mat 6:20; 2Kor 6:10; Yak 2:5).
Marilah sekarang
kita belajar dengan perilaku ibadah yang benar dengan tanpa melihat rupa,
apakah mereka kaya atau miskin secara materi seharusnya tidak boleh di bedakan
karena di rumah TUHAN semua harus sama. Gereja harus dapat menyatukan di dalam
satu jemaat semua orang dari segala lapisan masyarakat (Luk 6:35).
Tuhan Yesus
memberkati
Pesan Pastoral : 6 Desember 2015
Jemaat Tuhan
marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Rumah ALLAH
sudah seharusnya dapat di tempati oleh semua orang dari semua golongan tanpa
melihat perbedaan apapun. GBU.
Pengakuan Iman
Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan
persekutuan kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain. Kesembuhan ilahi
tersedia dalam korban penebusan Yesus
untuk semua orang yang percaya.. Amin.
Winner Voice
Belajar kebersamaan sebaiknya mulai dari rumah
TUHAN karena kita pada akhirnya akan masuk SORGA.
No comments:
Post a Comment