Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus
Yesus, yang selalu bergumul dalam
doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang
dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.
Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di
Laodikia dan Hierapolis. (Kol 4:12-13)
Tingkat Rohani Yang Tinggi
Epafras merupakan kawan dari rasul Paulus selama dalam dalam
penjara (Flm 23). Beliau adalah orang bukan dari bangsa Yahudi tetapi anggota
terkemuka dari jemaat kolose (Kol 1:7, 8), dan jelas bahwa dia adalah seorang
pendoa syafaat yang luar biasa yang mendapatkan pujian sebagai hamba Kristus Yesus.
Kota pelayanan adalah Hierapolis yang bertumbuh pesat di Asia, sebagai salah
satu propinsi Romawi, kota ke dua adalah Kolose yang jaraknya 19 km dan kota
Laodikia yang berjarak 9,6 km.
Epafras selalu bergumul dalam doa yang mengingatkan kita
pada peristiwa doa TUHAN YESUS di taman Getsemani. Doa semacam inilah yang
merupakan tanda seorang dalam tingkat rohani yang tinggi. Pertama tampak dari ungkapan;
“supaya kamu berdiri teguh, sebagai
orang-orang yang dewasa (Yun: teleioi)” menunjukkan doa yang didasarkan
pada pemikiran yang matang dan seorang yang mantap secara moral dan rohani. Inilah
orang percaya yang mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan (Kol 3:14).
Kedua adalah kata; “berkeyakinan
penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah” diterjemahkan sebagai
digenapi atau dilengkapi. Dimana orang percaya yang demikian akan benar-benar
yakin dalam hatinya dan bersedia melaksanakan sepenuhnya apa yang menjadi
kehendak ALLAH. Menyakini sepenuhnya kebenaran Firman Tuhan sehingga dengan yakin
sungguh memberitakan Firman Tuhan kepada orang-orang disekitarnya (2Tim 4.17).
Ketiga dari kata “ia sangat
bersusah payah” diterjemahkan sebagai “kerja keras”. Jadi orang yang
sungguh beriman kepada Tuhan Yesus harus ditunjukkan dengan giat bekerja demi
kepentingan TUHAN dan tidak melarikan diri
dari tantangan pelayanan dan tidak menjadi cinta akan dunia ini (2Tim
4:10).
Dari ketiga jemaat yang di layani oleh Epafras, hanya Jemaat
Laodikia sebagai gambaran jemaat akhir jaman (Why 3:14-22). Jemaat ini
menggambarkan kerohanian yang bobrok, walaupun tidak menentang kebenaran tetapi
mereka juga tidak mendukung kebenaran dan menjadi seperti yang dikatakan
Kristus sebagai “tidak dingin dan tidak panas” dan TUHAN hendak memuntahkannya
(Why 3”15-18). Jemaat Laodikia bersalah karena mempunyai agama tanpa iman yang
tulus dan semangat untuk melayani TUHAN. Mereka hanya mengejar kebutuhan
jasmani dan merasa terpuaskan oleh harta sehingga tidak mampu menyadari
kebutuhan rohani. Mereka merasa telah cukup bila sudah beragama dan bermoral
sehingga tampaknya saja sebagai orang Kristen, tidak menyadari adanya dosa,
tidak menyadari adanya kebobrokan rohani dan perlunya berbalik kepada Kristus.
Kita jangan seperti jemaat Laodikia, tetapi kita harus meningkatkan
kedewasaan rohani terus dengan melihat bagaimana seorang Epafras hidup (moral
dan rohaninya), imannya kepada Kristus dan kesungguhannya dalam melayani Tuhan.
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral : 4 Oktober 2015
Jemaat
Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu memberi diri yang
terbaik kepada Tuhan. Sudah tidak banyak
waktu lagi, marilah kita semakin giat di dalam TUHAN dan terus tingkatkan
kedewasaan rohani kita. GBU.
Pengakuan Iman
Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan
persekutuan kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain. Kesembuhan ilahi
tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua orang yang percaya. Tuhan
Yesus Kristus akan turun dari Surga untuk membangkitkan semua umatNya yang
telah mati dan mengangkat semua umatNya yang masih hidup lalu bersama-sama
bertemu dengan Dia di udara, kemudian Ia akan datang kembali bersama orang
kudusNya untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun di bumi ini. Amin.
Winner Voice
Kedewasaan Rohani tidak ditentukan oleh lamanya menjadi
orang Kristen, tetapi oleh karena kesungguhan mengikuti kehendak ALLAH.
No comments:
Post a Comment