Galatia 5:13-15
Jemaat Tuhan Yesus, kita memang telah dipanggil
untuk mengalami kemerdekaan hidup. Tetapi janganlah sampai kita yang telah
merdeka ini kemudian mempergunakannya sebagai kesempatan untuk dapat berbuat
dosa kembali dengan berbuat jahat kepada sesame saudara seiman, bahkan kepada
siapapun saja kita dengan kasih dapat saling melayani. Demikianlah hukum utama
diajarkan kepada kita supaya setiap orang percaya dapat saling mengasihi
seperti diri sendiri. Prinsip utama yang sepatutnya untuk kita ingat bahwa
hidup dalam kemerdekaan rohani akan membuat kita untuk saling menghargai dan
mengasihi sesaa manusia. Janganlah kita saling menyakiti satu sama lain, tidak
baik bila kita saling menimbulkan kerugian satu sama lain. Bila mana hal ini
telah terjadi, waspadalah supaya kita tidak menjadi pembinasa masa depan seseorang.
Kehidupan yang merdeka secara rohani dan yang kita
peroleh karena kasih karunia Tuhan Yesus Kristus bukan artinya kebebasan ini
supaya kita dapat melakukan apa saja yang kita inginkan. (1Kor. 23-24), tetapi
untuk melakukan apa yang harus kita lakukan (Roma 6:18-23). Kemerdekaan
rohani sama sekali tidak boleh
digunakan untuk menutupi kejahatan atau
untuk membesarkan pertengkaran. (Yak. 4:1-2; 1Ptr. 2:16-23).
Sungguh memprihatinkan bila melihat pertengkaran
yang hebat justru terjadi di dalam gereja.
Sebenarnya sumber-sumber
pertengkaran, pertikaian dan sengketa yang terjadi dalam gereja di sebabkan
oleh keinginan untuk dihormati, diakui, ingin berkuasa dan menjadi unggul,
mendapat kesenangan dan uang.
Banyak orang Kristen tidak menyadari bahwa pemuasan
keinginan untuk yang mementingkan diri sendiri menjadi lebih penting daripada
kehendak Tuhan dan kebenaran merupakan dosa yang membelenggu diri sendiri.
(Mrk. 4:19; Luk 8:14; Gal 5:16-20). Apabila hal ini yaitu munculnya pertikaian
yang saling mementingkan diri sendiri terjadi dalam gereja, maka mereka yang
bertanggungjawab terhadap terjadianya pertikaian itu menunjukkan bahwa mereka
sudah tanpa Roh Kudus dan di luar kerajaan Allah. (Gal. 5:19-21; Yud. 16-19).
Penting untuk diperhatikan bahwa Allah akan menolak
doa orang yang ambisius untuk diri sendiri. Orang Kristen yang egosentris tidak
akan mendapat tempat di hati Allah, yaitu mereka yang mencintai kesenangan dan
menginginkan kehormatan, kuasa dan kekuasaan untuk dipusatkan pada diri
sendiri. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah akan mendengarkan doa-doa
dari ;
1. Orang
yang benar (Mzm. 34:14-16; 66:18-19)
2. Orang
yang setia (Mzm. 145:18)
3. Orang
yang sungguh-sungguh bertobat dan rendah hati.(Luk. 18:14)
4. Orang
yang meminta sesuai dengan kehendak Allah (1Yoh 5:14)
Kebebasan Kristen memiliki dimensi kehidupan yang
indah di mata Tuhan dan manusia, setiap orang percaya yang menyadari situasi
ini akan menghasilkan kehidupan yang nyaman di saat dunia menghadirkan
ketidakbaikkan, tetapi bila kita tetap di dalam Tuhan maka doa selalu menjadi
jawaban atas situasi yang kita baik itu.
Tuhan Yesus memberkati kita.
Pesan Pastoral : 10 Agustus 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan
selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Jemaat Tuhan hiduplah sebagai
orang yang merdeka secara rohani dengan menjadi pendamai dan bukan sumber
pertikaian dalam persekutuan orang percaya sehingga membuat doa kita menjadi
terkendala.
Winner Voice
Kebebasan Kristen membuat
kita dapat mengekpresikan kuasa Allah bagi keselarasan hidup bersama saudara
seiman dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
No comments:
Post a Comment