Mazmur 111:10; Ulangan 6:1-2
Orang percaya perlu memahami kebenaran dari
perintah “Takut akan Tuhan”, karena
hanya dengan sungguh-sungguh takut akan Tuhan kita akan dibebaskan dari
perbudakan segala bentuk ketakutan yang tidak wajar dan kejam dari si jahat.
Iblis menipu banyak orang untuk takut terhadap dosa yang sebenarnya telah
dihapuskan dari diri kita oleh pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib.
Allah
menjanjikan ganjaran kepada setiap orang yang takut akan Tuhan, dimana gajaran
kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan
(Ams 22:4). Allah juga akan memberikan perlindungan dari kematian (Ams
14:26-27), panjang umur (Ams 10:27) dengan persediaan kebutuhan sehari-hari
secukupnya (Maz 34:10; 111:6) bagi orang yang takut akan Dia. Bahkan Allah juga
memberikan kebahagiaan dalam setiap situasi dan kondisi bagi orang yang takut
akan Dia. (Pkh 8:12-13).
Takut akan Tuhan harus diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari dan serius terhadap hal ini karena dengan demikian kita akan hidup
taat kepada perintah-perintah-Nya dan dengan tegas menolak melakukan dosa
kembali. Dalam hal ini Allah sengaja menimbulkan rasa takut dan gentar yang
kudus dalam hati kita agar segera mengambil keputusan berbalik dari dosa dan
mentaati kebenaran. (Ul 20:20).
Musa mengaitkan rasa takut akan Tuhan ini dengan
melayani dan mentaati Tuhan (Ul 5:5:29; 6:2, 24; 8:6; 10:12; 13:4; 17:19;
31:12). Para Pemazmur berpendapat rasa takut akan Tuhan sama dengan senang sekali melakukan perintah
Tuhan (Maz 112:1) dan mengikuti segala ketetapan-Nya (Maz 119:63). Salomo
mengajarkan tentang rasa takut akan Tuhan akan membuat orang menjauhi
kejahatan. (Ams 16:6; 8:13). Dalam Pengkotbah dinyatakan bahwa seluruh
kewajiban manusia terangkum dalam perintah untuk takut akan Allah dan
berpengang kepada perintah-perintah-Nya. (Pengk 12:13). Orang yang takut akan
Tuhan akan membebaskan diri dari perilaku yang fasik yaitu yang mencari
kebenarannya sendiri dan tidak peduli terhadap lingkungan, serta mengabaikan
perintah Tuhan.
Orang Kristen harus mengajarkan anak-anak rasa takut
akan Tuhan. Setiap hari orang tua harus membimbing dan memberikan pengertian supaya
membenci dosa dan berusaha membuat mereka mengerjakan perintah-perintah Tuhan dan
mengejar kekudusan. (Ul 4:10; 6:1-2, 6-9). Firman Tuhan mengatakan bahwa
permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. (Maz 111:10; Ams 9:10; Ayb 28:28; Ams
1:7). Karena itu perlu kita mengawali pendidikan anak dengan sikap takut akan
Tuhan dan ini merupakan langkah yang penting untuk dipahami oleh setiap orang tua
Kristen.
Rasa takut yang kudus ini akan membebaskan perasaan
kita dalam berhubungan intim dengan Allah. Karena rasa takut akan Allah
memiliki efek yang menyucikan kita, sebagaimana Firman Kebenaran juga memiliki
efek demikian pula (Yoh 17:17). Takut akan Tuhan membuat kita membenci dosa dan
menjauhkan diri dari kejahatan (Ams 3:7; 8:13; 16:6), dimana kita akan
berhati-hati saat berbicara (Ams 10:19; Pkh 5:2, 6-7), juga melindungi hati
nurani kita tetap baik dan memberikan daya tahan moral. Keseluruhannya membuat
kita merasa nyaman untuk berdoa, membaca Firman, memuji dan memuliakan Tuhan
dan setiap saat dapat berhubungan secara intim dengan Allah Bapa.
Akhirnya takut akan Tuhan itu murni dan menyucikan
kita dan kekal (Maz 19:10), kudus, dan mempunyai pengaruh yang membebaskan
orang percaya dari segala belenggu dosa.
Tuhan Yesus memberkati
Pesan Pastoral : 9 Februari 2014
Jemaat Tuhan
marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan bebaskan diri kita dalam takut akan
Tuhan karena bila kita tidak memilikinya maka rasa takut yang tidak wajar
terhadap dosa akan menghantui kita, karena sebenarnya dosa telah dikalahkan-Nya
di kayu salib.
Winner Voice
Tidaklah wajar bila kita
takut terhadap dosa karena dosa kita telah ditebus Tuhan Yesus di kayu salib.