Ibrani
12:5-11
Bulan Juli ini kita akan masuk pada tema “TUNDUK PADA DISIPLIN ALLAH”
yang
bertujuan supaya kita mendapatkan peningkatan kecerdasan rohani secara
permanent. Hal yang pertama harus kita kenali adalah didikan Allah itu sendiri.
Coba perhatikan bagaimana kesukaran dan penderitaan yang diizinkan Allah untuk
terjadi pada orang-orang percaya, hal ini dapat saja kita juga mengalaminya.
Alasan utama mengapa kita dapat mengalaminya adalah karena itu merupakan tanda
kita adalah anak Allah. (Ibrani 12:7-8), namun demikian Allah berjanji
memberikan dalam kesukaran yang kita hadapi Allah tetap memberikan jaminan
kasih dan perhatian- Nya kepada kita. (Ibrani 12:6).
Dalam
memberikan didikan-Nya Allah mempunyai dua maksud yaitu: pertama supaya kita
akhirnya tidak ikut dihukum bersama dunia dalam kekekalan (1Kor 11:31-32). Yang
kedua adalah supaya kita dapat mengambil bagian dalam kekudusan Allah dan tetap
hidup di dalam kesucian yang memungkinkan kita dapat mendekati dan melihat
Allah (Ibrani 12:10-11,14).
Manfaat
dari didikan Allah adalah kita dapat tetap bertahan dalam kesukaran dengan
pimpinan Allah sendiri, dengan catatan bahwa kita tetap tunduk pada kehendak
Allah dan setia kepada-Nya saja. Dalam hal demikian maka kita tetap hidup
sebagai anak-anak Allah yang dikasihi-Nya (Ibrani 12:5-9). Manfaat lain adalah
kita dapat mengambil bagian dalam kesucian-Nya dan menuai kebenaran yang
membina kehidupan rohani ini untuk tangguh menghadapi setiap cobaan dan tampil
penjadi pejuang iman dan menang oleh kuasa Roh Kudus.
Sebenarnya
kita juga mempunyai pilihan untuk lain dengan menganggap “enteng” didikan Allah
seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang durhaka yang memberontak
terhadap Allah dan menempuh jalannya sendiri yang egois dan tidak memperdulikan
lingkungan sekitar. Orang-orang durhaka akan murtad dari Allah karena kesukaran
dan penderitaan yang dialami serta menempuh jalan yang sesat. (Ibrani 3:12-14).
Sebenarnya di
bawah kehendak Allah kesulitan itu mungkin tiba sebagai akibat dari perjuangan
rohani melawan iblis (Ef 6:11-18) dan ini ujian agar iman kita semakin kuat
(1Pet1:6-7) serta meningkatkan kualitas hasil pekerjaan kita (Mat 7:24-27; 1Kor
3:13-15). Hal lain adalah bagi kita sebagai persiapan untuk menghibur saudara
seiman lain (2Kor 1:3-5) dan menyatakan kehidupan Kristus dalam diri kita.
(2Kor 4:8-10, 12, 16).
Dalam
didikan Allah mungkin saja seringkali kita melihatnya sebagai suatu penderitaan
yang harus kita tanggung, tetapi setiap kali kita menghadapi penderitaan yang
menyengsarakan kita hendaklah kita tetap
mencari Allah dan selalu melakukan “introspeksi diri” (2Taw 26:5; Maz 3:5;
9:13; 34:18). Langkah selanjutnya adalah dengan mengingat kebenaran Firman
Allah kita harus berani menolak dan meninggalkan segala sesuatu yang bertentangan
dengan kekudusan-Nya (Maz 60:3-14)
Jemaat
Tuhan marilah kita memiliki cara pandang rohani yang baik terhadap kesukaran
dan penderitaan yang mungkin saja muncul dalam kehidupan ini. Marilah kita
hadapi bersama Tuhan pasti ada jalan keluar. Bahkan kita akan semakin cerdas
secara rohani setiap kali kita lulus dalam ujian yang Allah berikan sehingga
setiap didikan Allah dapat di uji dan
kita semakin mendapatkan kepercayaan dari pada-Nya.
Tuhan Yesus
memberkati.
Pesan Pastoral : 7 Juli 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR”
(Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang
terbaik kepada Tuhan.
Karena kita anak Allah
maka relakan hati ini supaya menerima didikan Allah yang membuat kita semakin
cerdas secara rohani dan siap untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan yang
membuat kualitas kehidupan rohani kita semakin baik.
Winner Voice
Karena cinta Allah maka
kita didik-Nya supaya cerdas mengahapi setiap cobaan hidup.
No comments:
Post a Comment