Tuhan
Yesus harus wafat dengan tidak terhormat bukan karena kejahatan-Nya tetapi
karena dosa oleh kejahatan manusia. Ini dilakukan karena kasih-Nya yang besar
bagi kita, kemudian apakah kita bisa memaknai semuanya ini dengan tepat ?
Hal
pertama yang perlu kita ketahui adalah bahwa Yesus Kristus wafat untuk kita,
supaya kita dapat dibebaskan dari segala kejahatan (ayat 14a), yaitu cara hidup
yang bertentangan dengan hukum Tuhan (ayat 12). Marilah kita lihat kejahatan
apa yang dihapuskanNya dan harus kita hindari seumur hidup ini sebagai
pertanggunganjawab kita kepada TUHAN YESUS, yaitu;
1. Kefasikan
(Maz 5:5), adalah lawan kata dari kebenaran dalam sifat dan kelakuan yang
mencakup segala macam kejahatan. Sikap fasik adalah tidak menghiraukan Tuhan
inilah bentuk dari kemerosotan moral. Dalam pengelihatan nabi Zakharia ada
sebuah Gantang berisi kefasikan / kejahatan. Gantang adalah alat dari tanah
liat yang digunakan pedagang untuk mengukur berat gandum.. Dapat di nyatakan bahwa
pedagang yang tidak jujur, inilah sifat egois, mementingkan diri sendiri, tidak
mengasihi sesama, tidak mengasihi Allah dan tidak takut pada Tuhan, dan hal ini
mudah bisa ditemui dalam masyarakat jadi tidak boleh dipandang remeh.
2. Keinginan
duniawi (1 Yoh 2:16). Dunia (Yun : Kosmos) seringkali menunjuk kepada system
luas dari zaman yang dipromosikan oleh iblis berupa kesenangan duniawi yang
jahat, tidak bermoral dan dosa kedagingan. Keinginan duniawi juga berupa roh
pemberontakan atau ketidakacuhan terhadap Allah dan penyataan-Nya yang ada di
dalam semua usaha manusia yang tidak dibawah kepemimpinan Kristus.
Akhir
zaman ini semakin kuat pengaruh iblis yang menggunakan gagasan, moralitas,
filsafat, psikologi, keinginan, pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, sains,
kesenian, obat-obatan, music, system ekonomi, sarana hiburan, media masa,
agama, olahraga dan kesenian dst dari dunia ini untuk menentang TUHAN dan
Firman-Nya agar melencengkan umat-Nya keluar dari standar kebenaran.
Sebagai
contoh adalah iblis menggunakan ilmu kesehatan untuk membunuh bayi dalam
kandungan, pertanian untuk menghasilkan narkotika, pendidikan yang mengajarkan
filsafat humanistic yang menyesatkan dan media hiburan, internet dan lain-lain
yang menampilkan pornografi. Generasi ini perlu lebih waspada menghadapi tipu
daya iblis.
3. Ketidaktaatan
(Yes 1:19-20). Inilah orang yang tinggal dalam kegelapan, tidak takut akan
Tuhan dan tidak mau mendengarkan suara hamba Tuhan karena itu mereka tidak taat,
tidak menurut dan memberontak terhadap kebenaran. Nabi Yesaya mendesak agar
orang yang mengandalkan Tuhan tetap setia kepada-Nya sekalipun mereka harus
hidup dalam kegelapan kemurtadan bangsa suatu bangsa. (Yes 50:10-11). Orang yang
berjalan dalam pikiran dan pengertiannya sendiri dan tidak tunduk, taat kepada
Allah dan pernyataan Firman-Nya akan “berbaring di tempat siksaan”.
Allah
itu Kasih, tidak ingin mengutuk dan membinasakan umat-Nya. Allah menawarkan
pengampunan penuh (Yes 1:18), yaitu jika kita mau bertobat, membuang kejahatan,
berusaha keras melakukan yang benar, dan menaati Firman-Nya (Yes 1:16-19).
Pengampunan Allah tersedia bagi semua
orang, yang sekalipun telah berbuat dosa tapi mau mengakui dosa-dosa mereka,
bertobat dan menerima penyucian Allah melalui darah Yesus Kristus (Luk 24:46-47;
1Yoh 1:9). Tetapi orang yang menolak kemurahan Allah Allah dan malah memilih
untuk mengikuti jalannya sendiri dalam pemberontakkan dan ketidaktaatan akan
dibinasakan-Nya dalam neraka kekal. (Yes 1:20).
Tuhan
YESUS memberkati.
Pesan Pastoral : 17 Maret 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat,
Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik
kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan, waspadalah terhadap kejahatan di sekitar kita, dunia memang
semakin gelap tapi kita harus semakin terang, oleh karena itu mendekatlah
kepada TUHAN jauhilah kejahatan, biarkan Tuhan Yesus dengan kebenarannya
berotoritas (berkuasa) penuh atas hidup kita.
God bless you.
Winner Voice
Tuhan Yesus memberikan terang sorga, sangat bodoh kalau memilih kegelapan
dunia.
No comments:
Post a Comment