Markus 15 :20b – 32
Perasaan “Cinta” memang memiliki kekuatan yang luar
biasa. Perasaan cinta ini mampu menggerakkan seseorang melakukan apapun asal
perasaan cintanya dapat tersalurkan dengan baik. Tetapi kekuatan “cinta” lebih
dasyat terasa bila berada di tangan orang yang memang berkuasa, sehingga
perasaan cinta tidak terhalang oleh apapun, tapi dapat diwujudkan secara
maksimal sesuai dengan harapan pembawa cinta itu sendiri.
Kedua hal diatas terdapat dalam diri TUHAN YESUS
KRISTUS. Cinta TUHAN YESUS sangat besar kepada manusia, sekalipun berdosa tetap
saja bersedia mengampuni bahkan untuk mencapai jalan tersebut TUHAN YESUS
bersedia mati di atas kayu salib. Dan yang luar biasa adalah bahwa YESUS KRISTUS
adalah RAJA di atas segala Raja. (Wahyu 1:5 bd: Mar 15:2; Mat 2:2; 16:28; Yoh
1:49).
Otoritasnya sebagai RAJA di atas segala Raja
memungkinkan TUHAN YESUS melakukan apapun sesuai dengan kehendak-Nya supaya
pernyataan KASIH-Nya yang besar dapat tercapai. ALLAH sendiri yang mengatur
bagaimana DIA dilahirkan, bagaimana DIA harus hidup dan memilih dengan siapakah
DIA hidup selama di dunia, dan akhirnya dengan apa dan oleh siapa DIA harus
mati, semuanya dalam rancangan yang kudus oleh karena kasihnya yang besar. (Kis
2:23).
Sekarang setelah TUHAN YESUS membuktikan besar
Cinta- NYA, akankah kita bersedia menyambut DIA sebagai RAJA yang menaruh cinta
atau hanya sekedar perasaan cinta yang menggebu dari seseorang saja ? tidak
berbeda dengan orang lain yang mencintai kita ? dapatkah kita menyandingkan
cinta TUHAN dengan cinta suami atau istri atau anak atau seorang ibu ? Kekuatan
cinta TUHAN YESUS jelas tidak dapat dibandingkan dengan cinta siapapun juga di
dunia ini, karena bukan saja kekuatan cinta yang dimiliki-NYA tetapi juga
kemampuan dan otoritas yang tidak terbatas yang dimiliki TUHAN YESUS dalam
mewujudkan cinta kasih-NYA yang besar sehingga DIA disebut TUHAN Sang Maha
Kasih. (Yoh 15:13)
Ketika kita menyambut TUHAN YESUS sebagai Raja yang
berotoritas, maka kekuasaan-NYA atas dosa akan menyelamatkan kita oleh karena kasih-NYA
(Yoh 3:16). Karena itu sikap hidup kita harus segera berubah saat beribadah
kepada-NYA dengan hormat dan takut akan
TUHAN (Maz 5:7). Kita harus layak dihadapan-NYA dan terus mengenekakan pakaian
kekudusan (Wah 3:4-5 bd: Mat 22:1-14) selanjutnya tingkatkan terus kualitas
pujian dan penyembahan kita. (Za 14:16-17)
Marilah kita menyambut TUHAN YESUS sebagai Raja yang
berkuasa memberikan pengampunan sebagai wujud kasih-NYA yang besar pada saat
ini ketika kesempatan masih sangat terbuka, sebelum akhirnya TUHAN YESUS akan
hadir sebagai hakim yang berkuasa
menjatuhkan hukuman bagi setiap orang yang berdosa. (Wahyu 20:11-15)
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment