(Roma 12:11)
Fasilitas diluar yang dimiliki seseorang tidak
secara otomatis dapat membuat dia seseorang yang berbobot dalam pekerjaan,
sebaliknya dalam dirinyalah yang menentukan. Terlebih lagi dalam hal pelayanan
kepada Tuhan. Tuhan tidak memerlukan kehebatan kita karena Tuhan lebih hebat
dari siapapun, Tuhan tidak kepintaran kita, karena ialah yang menciptakan
kepala dan kemampuan berfikir. Tuhan butuh kerelaan dan semangat kita dalam
melayani.
Demikian pula dalam bekerja di butuhkan juga semangat,
karena inilah yang menjadi kekuatan
penting agar kita dapat bertahan dan turut dalam tanggungjawab yang lebih besar
lagi.
Yang pertama-tama adalah menetapkan semangat kerja
yang kudus yang tampak pada tujuan hidup kita. Hendaklah tujuan hidup kita
bukanlah diri kita sendiri, kita tidak boleh egois dengan menumpuk kekayaan
sendiri agar dapat kita habiskan sendiri pula. (Luk 12:15) demikian pula tujuan
hidup kita hendaknya kita tujukan pada hal-hal yang bersifat kekal dan bukan
bersifat duniawi sementara. (2Kor 4:18). Dan pada akhirnya hendaklah tujuan
kita hidup kita adalah untuk kesenangan dan kemuliaan Tuhan yang dapat
memuaskan rohani kita. (2 Kor 8:19).
Yang kedua adalah bahwa semangat kerja kita terletak
pada jiwa dan roh kita, adapun ciri-ciri dari jiwa dan roh yang diperlukan
dalam pekerjaan adalah :
1. Kerajinan
dan Kerelaan untuk bekerja keras (Roma 16:12)
2. Memiliki
iman yang tahan uji. (Roma 16:10)
3. Kerelaan
untuk berkorban (Roma 16:4)
4. Setia
sampai akhir (Wahyu 2:10)
Yang ketiga adalah bahwa semangat kerja dapat
dilihat dalam telandan yang diberikan oleh Tuhan Yesus. Dimasa pelayananan-Nya
Tuhan Yesus memberikan sikap-sikap positif saat dalam perjalanan pelayanannya,
yaitu :
1. Tuhan
Yesus memiliki sikap rela berkorban, Tuhan Yesus rela meninggalkan surge mulia
untuk turun kedunia dengan mengambil rupa seorang hamba untuk menyelamatkan
orang berdosa sekalipun harus mati dengan cara yang sangat tidak terhormat,
(Fil 2:5-7)
2. Tuhan
Yesus punya sikap rendah hati. (Markus 10:45) kedudukan yang tinggi tidak
membuat Tuhan Yesus lepas dari focus misi tujuan yaitu bahwa datang untuk
melayani, hal ini membutuhkan sikap rendah hati yang perlu kita contoh karena
banyak orang yang telah mencapai posisi / kedudukan kemudian menjadi sombong
sikapnya.
3. Tuhan
Yesus punya sikap taat dan setia (Filipi 2:8), ketaatan kepada perintah ALLAH
BAPA dan kesetiaan-Nya sampai mati di atas kayu salib adalah teladan yang tiada
duanya. Oleh karena itu marilah kita juga belajar untuk tunduk pada otoritas
(atasan) dan setia pada pekerjaan yang dipercayakan dengan terus meningkatkan
diri agar semakin lama kita tidak melakukan kesalahan yang sama terus menerus,
tetapi semakin cepat dan benar dalam menyelesaikan pekerjaan.
4. Tuhan
Yesus juga memiliki sikap tidak mendendam. (Luk 23:34) Tuhan Yesus selalu
menyediakan pengampunan bagi semua orang. Karena sangat mungkin kita tersakiti
oleh perkataan atau perbuatan rekan kerja atau siapapun, tetapi janganlah oleh
karena hal ini kemudian menghambat kita untuk maju, karena sakit hati akan menurunkan
semangat kita dalam bekerja, baiklah kita melepaskan pengampunan bagi masa
depan kita sendiri.
Kiranya kasih karunia Tuhan Yesus memampukan kita
mempertanggungjawabkan setiap pekerjaan yang telah dipercayakan kepada kita
dengan semangat bekerja tetap tinggi.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment