2 Petrus 1:5-7
Iman berasal dari Allah dan diberikan kepada manusia
murni sebuah karunia (1Kor 12:9), bukan hasil dari perasaan-perasaan dan
pemikiran-pemikiran atau kehendak kita, jadi iman bukan dari diri kita sendiri.
Allah memberikan iman kepada setiap manusia sesuai dengan kadar yang dapat
ditanggung oleh kita. (Roma 12:6)
Iman adalah langkah awal pengalaman kerohanian kita,
sehingga iman merupakan dasar dari kesempurnaan perjalanan kekristenan setiap
orang percaya dimana puncaknya untuk memperoleh keselamatan (Ef 2:8)
Untuk menguatkan iman rasul Petrus pada ayat ke lima
berkata, “dengan sungguh-sungguh berusaha … “
dengan kata lain kita harus benar-benar berusaha untuk menyempurnakan
iman kita. Lebih lanjut Rasul Petrus yang adalah rasul utama dan pilar gereja
mengatakan agar kita menambahkan pada iman tujuh hal yang baik atau kemurahan,
adalah merupakan hasil dari iman itu sendiri, yaitu :
1. Kebajikan,
pada dasarnya berarti kemurnian moral dan melalui iman kita akan mendapatkan suatu
hati yang bersih dan murni.
2. Pengetahuan,
tidak datang begitu saja melalui proses belajar dan kemampuan intelektual,
tetapi tetap saja kita hasus disiplin dan rajin dalam mempelajari Firman Allah
(Ibr 11:3). Bukan sekedar pengetahuan sekuler saja tapi harus lebih dari itu
untuk membuat iman semakin sempurna. (Ibr 4:2)
3. Penguasaan
Diri, yaitu kemampuan untuk memiliki dan mengendalikan tubuh kita sendiri
dengan tepat dalam kekudusan dan hormat, dalam hal ini kita harus selalu
bertanya “apakah kehendak Allah bagi kita ? “ (1Tes 4:3-4). Hal yang utama dari
pengendalian diri adalah bagaimana kita dapat mengendalikan mulut (Yak 3:2b,
Gal 5:23)
4. Ketekunan,
dihasilkan melalui setiap ujian dan penderitaan (Rom 5:3) sehingga ketekunan
adalah kemampuan untuk menanggung dan bertahan dari setiap tekanan dan
kesulitan hidup. Ketekunan merupakan kekuatan karakter yang tidak pernah
menyerah dan terus maju menghadapi tantangan. (Ibr 12:1)
5. Kesalehan,
dalam bahasa inggris “Godliness” berarti kesamaan dengan ALLAH atau menjadi
seperti ALLAH. Tidak mungkin kita
menyamai Kristus (2Kor 5:16) hal ini sudah jelas tetapi hasrat hidup kita harus
terus diarahkan kepada keserupaannya dengan pola perilaku yang baik sehingga
hidup kita berkenan ALLAH. Langkah yang baik adalah dalam penyebahan dengan roh
dan kebenaran. (Yoh 4:23-24)
6. Kasih akan saudara-saudara, Tuhan Yesus
memerintahkan kita agar mengasihi sesame kita seperti diri sendiri (Mat 22:39).
Untuk dapat mengasihi saudara seiman kita seperti diri kita sendiri adalah kita
harus mengasihi dan menghargai diri sendiri. Rendah diri atau kesombongan
adalah penghalang untuk mengasihi saudara seiman karena itu kita harus memiliki
penerimaan diri yang kudus, jauh dari keegoisan.
7. Kasih
akan semua orang, kasih adalah perintah utama Tuhan Yesus Kristus dan ini merupakan
puncak dari iman yang dapat di aplikasikan kepada semua orang. (Mat 22:37)
Kasih yang sejati hanya didapat dari pengenalan dan hubungan yang mendalam
dengan Tuhan sebagai sumber kasih itu sendiri.
Allah sedang mencari kita yang berkenan dihatiNya,
yang mau melakukan dan menggenapi semua kehendakNya (Kis 13:22). Tuhan tidak
suka di dalam orang-orang yang hanya melakukan sebagaian dari kehendak-Nya
saja. (1Sam 15).
Tuhan Yesus Memberkati.
No comments:
Post a Comment