(Ibrani 13:8)
Ada banyak hal mengapa kita dapat mengasihi pribadi Tuhan Yesus, dari semua yang ada maka Stabilitas Pribadi adalah bagian dimana kita dapat bergantung kepada Dia yang tidak berubah. Kita dapat mempercayai-Nya karena Tuhan Yesus dapat mengubah apapun yang perlu untuk diubah, namun Dia selalu tetap sama.
Bukankah kita ingin pula mempunyai teman, sahabat dan pasangan yang memiliki kestabilan sehingga kita dapat menaruh kepercayaan ? marilah mulai dari diri sendiri sehingga orang-orang dapat mengetahui bahwa mereka dapat mempercayai kita.
Hal pertama yang dapat kita pelajari adalah kestabilan emosi, marilah kita memiliki kedewasaan emosi yang baik sehingga dalam membuat keputusan-keputusan bukan atas dasar perasaan kita semata teetapi berdasarkan pimpinan Roh Kudus. Kita tidak mudah menyerah dengan perasaan-perasaan kita, sehingga menjadi seseorang yang mudah marah karena situasi yang tidak menyenangkan hati kita. Kita perlu ketat belajar dalam penguasaan diri yang merupakan buah dari Roh Kudus (Ibrani 5:22-23). Dengan pengendalian diri yang baik maka kita dapat menguasai emosi diri karena bila tidak maka kita akan dipermainkan oleh emosi yang tidak stabil, Karena mudah naik dan turun seperti mainan yo – yo.
Yang kedua adalah kebaikkan. Allah itu baik, titik. ALLAH tidak hanya kadang-kadang baik tetapi selalu baik. Allah tidak hanya baik sebagian tetapi jelas bahwa ALLAH sepenuhnya baik (Yakobus 1:17). ALLAH itu baik jadi kita harus meneladaninya, jangan sampai kita setengah baik dan setengahnya jahat karena terang tidak mungkin bersatu dengan gelap. (2Korintus 6:14). Milikilah kestabilan dalam kebaikkan yang tidak terpengaruh oleh situasi, kondisi atau orang lain, tetapi baiklah kebaikkan kita muncul dari dasar hati kita yang dalam.
Yang ketiga adalah kestabilan iman. Orang benar akan hidup oleh iman (Roma 1:17) seringkali bila kita menghadapi persoalan yang pelik maka yang awalnya kita dapat beriman sepenuh kepada Kristus menjadi ragu-ragu dan bila tidak juga masalah itu selesai maka dapat pula menjadi tidak percaya lagi. Hal ini sangat kurang baik sebagai orang Kristen. Banyak orang yang yang telah menjual imannya dengan tidak mengikuti Kristus lagi karena masalah pasangan hidup, jabatan pekerjaan dan karena kekayaan. Stabilitas keimanan kita lulus saat kita tetap percaya kepada Kristus apapun persoalan yang kita hadapi, seperti Tuhan Yesus yang tetap percaya BAPA di surge yang memberi tugas karya keselamatan sekalipun harus mengorbankan nyawa-Nya tergantung di kayu salib.
Ke empat adalah kestabilan dalam perkataan. Dari perkataan kita maka kita dapat dipercayai atau justru dihindari. Baiklah apa yang kita ucapkan sama dengan apa yang kita lakukan, namun seperti kita juga ketahui bahwa dari mulut yang satu dapat keluar berkat dan kutuk (Yakobus 33:10). Baiklah setiap ucapan kita semuanya positif sehingga dapat membangun iman kita. Bila perkataan kita adalah sesuatu yang positif maka akan banyak memberkati orang lain dan memberi semangat kepada yang lemah.
Kita tahu bahwa setiap orang dapat berubah, tetapi orang Percaya harus terus mencapai kemajuan sampai kita menjadi manusia yang stabil, tidak mungkin terjadi dalam satu malam tetapi kita harus berusaha serupa dengan Dia dari hari kehari. (Roma 8:29).
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment