Matius 18:18-20
Ada kuasa yang besar dalam doa bersama yang sepakat. Alasannya adalah bahwa bila ada dua atau tiga orang berkumpul didalam iman dan pengabdian kepada Kristus, maka Tuhan sendiri ada ditengah-tengah mereka. (Mat 18: 20) dan kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia dan penghiburan. (Maz 46:6; Yes 12:6).
Jadi dengan kesepakatan manusia yang percaya maka ada keterlibatan ALLAH secara aktif, dan ini dapat memberikan pengaruh besar bukan saja dunia ini tetapi juga di surga. Keterlibatan ALLAH atas manusia sangat kuat sehingga apa yang kita perbuat akan diperbuat oleh ALLAH atas hidup kita, dan perbuatan manusia tersebut akan ditakar dengan baik dan dikembalikan dalam akibat yang harus ditanggung oleh manusia itu sendiri. Pendek kata maka apa yang kita tabur akan kita tuai.
Bila demikian kita harus mulai bijaksana dalam bertindak maupun dalam perkataan. Khususnya dalam ayat ini erat hubungannya dengan bagaimana kita berperilaku terhadap sesama kita, khususnya dalam satu lingkungan gereja.
Tuhan Yesus menguraikan cara mengikat (mendisiplin) atau melepaskan (menerima) kembali seorang saudara yang telah berbuat dosa kedalam keanggotaan di dalam gereja (Mat 18:15-17). Bila gereja mengabaikan ajaran ini maka gereja sedang berkompromi secara rohani dan mengakibatkan kehancuran umat ALLAH yang kudus. (1Pet 2:9; Mat 5:13).
Yang penting dalam pelaksanaan disiplin gereja harus didasarkan kerendahan hati, penuh kasih, “introspeksi” dan penyesalan atas dosa. (2Kor 2:6-7; Gal 6:1). Disiplin Gereja ini bertujuan melindungi nama baik Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24), menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 7:11) serta mengusahakan pertobatan jemaat Tuhan dan mengembalikan kepada jalan yang benar (1Kor 5:5; Yak 5:19-20).
Langkah awal adalah dengan menegornya dibawah empat mata dan bila sudah ada pertobatan hal ini dirasa sudah cukup. Tetapi untuk dosa yang berat seperti halnya kebejatan sexual, dengan hati-hati tetapi tetap harus di tangani sesuai dengan (1 Kor 5:1-5; 2Kor 2:6-11) yaitu ditegor oleh beberapa orang dan menuntut penyesalan seluruh jemaat. Kemudian hari bila telah dilihat tampak pertobatan yang sungguh-sungguh, orang yang berdosa berat tersebut dapat diampuni dan diterima kembali dalam persekutuan jemaat. Demikian pula untuk penatua yang terdosa harus ditambahkan dengan tegoran didepan jemaat agar menjadi “contoh” yang membuat orang takut berbuat dosa. (Gal 2:11-18; 1 Tim 5:19-20).
Tuhan sangat menghargai kesepakatan yang dilakukan dalam nama ALLAH, hal ini cukup membuat ALLAH sendiri menjadi terlibat didalamnya, bukan saja untuk mendapatkan suatu permohonan doa, tetapi lebih dari pada itu untuk membuat persekutuan orang percaya tetap dalam kemurnian iman, kudus dan berkenan kepada ALLAH. Jadi bila kita bersama mau mengampuni seseorang yang berdosa maka dosanya akan diampuni demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu marilah kita terus menjaga kemurnian hidup ini agar terjaga kemurnian seluruh jemaat gereja, dengan demikian ada suatu angkatan yang kudus terbetuk oleh karena pribadi-pribadi yang berkenan dihadapan-Nya.
Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment