Wednesday, November 14, 2012

SUKACITA PENUAI


Yohanes 4:35-38

Kristus telah mengawali dengan pengorbanan yang tak ternilai di atas kayu salib, sebagaimana kita percaya maka kita mendapatkan keselamatan (Yoh 3:16), tetapi apa yang telah kita peroleh ini bukan monopoli pribadi tetapi selayaknya kita juga berbagi kepada yang lain, siapapun mereka juga berhak untuk mendapatkan keselamatan dan Kristus menginginkan tidak satupun yang binasa oleh karena dosa. (Yoh 18:9).
Oleh sebab itu Tuhan Yesus sangat menaruh hati pada jiwa-jiwa yang terhilang seperti perumpuan Samaria (Yoh 4:1-26). Diberikannya penjelasan atas keselamatan dan bagaimana seharusnya seseorang bersikap dalam doa dan penyembahan kepada Allah yang benar. Tuhan tidak mempedulikan dirinya seorang Yahudi yang memiliki sejarah permusuhan dengan orang Samaria, terlebih lagi masa itu cukup beresiko seorang lak-laki yang kedapatan sendiri dengan wanita, apalagi di ketahui bahwa kehidupan wanita Samaria ini mempunyai masalah social yang berat. Tetapi Tuhan Yesus tetap sengaja mendatangi tempat itu karena kasih-Nya yang besar terhadap jiwa yang terhilang. (Yoh 4:4)
Saat wanita Samaria menyadari dosa-dosanya dan bertobat maka ada perubahan yang besar dan timbul keberanian untuk memberi kesaksian kepada penduduk kota yang tadinya sangat dihindarinya selama ini. Penduduk Samaria sangat tertarik dengan apa yang diberitakan perempuan Samaria ini sehingga mereka dating kepada Yesus. Oleh karena kesaksian dari perempuan Samaria ini maka banyak penduduk Samarian menjadi percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Jurus Selamat. (Yoh 4:42)
Firman Tuhan diatas berbicara tentang jiwa-jiwa yang di selamatkan dan setiap kita yang membawa orang kepada Yesus Kristus untuk memperoleh keselamatan abadi sebenarnya telah melakukan perbuatan yang berdampak abadi. Suatu saat nanti kita akan bersukacita di sorga atas orang-orang yang di selamatkan oleh doa dan kesaksian kita.
Dalam hal ini kita juga harus ingat bahwa usaha kita sebenarnya merupakan hasil kerja orang lain (ayat 38). Segala sesuatu yang kita lakukan untuk Allah sebagian besar merupakan hasil dari karya dan pengorbanan Kristus dan orang lain pendahulu kita.
Pertama dibutuhkan kerelaan untuk memberi diri dalam melayani Tuhan. Andreas adalah murid yang terdidik dengan baik oleh Yohanes Pembabtis. (Yoh 1:35-40) dan dengan rela hati Yohanes Pembabtis menyerahkan pengajaran selanjutnya kepada yang lebih berhak mendapatkan jiwa-jiwa yaitu Tuhan Yesus sendiri.

Tindakkan selanjutnya tidaklah sukar, hanya dibutuhkan kerinduan untuk membawa seseorang kepada Tuhan Yesus. Sebagai contoh adalah Andreas yang membawa Simon saudaranya kepada Yesus (Yoh 1:40:42), dan akhirnya kita tahu bahwa Simon menjadi Rasul Petrus yang menuai 3000 jiwa saat hari Penthakosta, bahkan pengaruh Petrus sampai seluruh dunia.
Akhirnya perlu komitmen yang kuat untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang, mulailah dari orang yang terdekat. Dalam kota asal Andreas dan Petrus selanjutnya adalah Filipus menerima Tuhan Yesus dan segera menemui Natanael seorang “Israel sejati” artinya adalah orang dengan kualitas yang baik dan juga mengenal dan menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat. (Yoh 1:43-51)
Semua yang kita perbuat untuk membawa kepada Tuhan Yesus jiwa-jiwa adalah penuai-penuai akhir jaman yang akan mendapatkan sukacita abadi. Amin
Tuhan Yesus memberkati.

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...