Friday, May 18, 2012

PERPISAHAN TANPA AIR MATA


Kisah Para Rasul 1:11

Setiap perpisahan membuat emosi kita meningkat bahkan seringkali disertai dengan air mata, tetapi berbeda dengan perpisahan yang terjadi saat Tuhan Yesus naik ke sorga, murid-murid tertegun dan mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita. (Lukas 24:50-53). Kita juga punya sukacita surgawi yang diberikan Tuhan Yesus supaya kuat menghadapi perpisahan duniawi.
Kita harus lebih memperhatikan perkara yang di atas di mana sorga berada (Kolose 3:1-2), bukan artinya kita menjadi pribadi yang tidak peduli dengan keadaan kita saat ini, tapi kita harus punya sudut pandang sorga dalam menanggulangi persoalan duniawi, inilah yang membedakan kita dengan orang dunia yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Dunia ini  penuh dengan berbagai macam masalah dan jelas ALLAH tidak pernah menjanjikan hidup tanpa masalah (1Korintus 10:13) bahkan Tuhan Yesus juga memberitahukan bahwa kita juga dapat mengalami penderitaan (Yohanes 16:33), tapi bersama Tuhan kita pasti bisa mengatasi semua persoalan karena Kristus telah mengalahkan dunia ini. Seperti yang di contohkan oleh para nabi (Matius 5:11-12), para rasul (2 Korintus 11:23), para pahlawan iman (Ibrani 11:36-39), bahkan Tuhan Yesus sendiri (Lukas 9:22). Semuanya menghadapi masalah dan menjadi pemenang kehidupan. Dan perpisahan dengan masalah merupakan perpisahan tanpa air mata.
Dunia ini ada kematian yang juga merupakan  perpisahan selamanya bagi yang hidup, sehingga dapat menimbulkan kesedihan bagi orang-orang mencintainya. Tapi marilah kita mengambil sudut pandang yang berbeda, yaitu bila sorga adalah sesuatu yang baik, mulia dan sangat diharapkan sedangkan kematian adalah sarana untuk mencapai sorga, seharusnya kematian lebih menggairahkan dari pada hidup makmur di dunia. Karena itu kematian orang benar berharga di mata Tuhan (Maz 116:15). Pastikan kita terus mengejar kebenaran yang Tuhan telah tetapkan, dan cari terus perkenan Tuhan atas hidup kita, sehingga setiap saat bila Tuhan memanggil kita pulang ke sorga kita siap. Karena itu perpisahan dengan dunia ini merupakan perpisahan tanpa air mata.
Marilah kita memiliki sikap hati yang benar terhadap dunia ini, janganlah kita terlalu mencintai apapun di dunia ini melebihi cinta kita kepada Tuhan (Matius 22:37), sehingga bila harus ada perpisahan bahkan dari orang-orang yang kita cintai sekalipun, kesadaran kita akan berkata bahwa peristiwa inipun sudah dalam rencana TUHAN yang baik. (Yeremia 29:11; Roma 8:28).
Kita harus menghargai wibawa ALLAH dan otoritas-Nya atas hidup kita (Amsal 25:2) sehingga menyadari keterbatasan kita sehingga tidak perlu untuk mempertanyakan ALLAH yang tanpa batas itu. (Ayub 11:7-9). Dan akhirnya kita tetap percaya, tidak bimbang dan ragu terhadap ALLAH yang Maha Baik. (Bilangan 14:11)
Selamat Hari Kenaikkan Isa Almasih dan Tuhan Yesus memberkati

No comments:

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...