Kisah Para Rasul 1:11
Setiap perpisahan membuat emosi kita meningkat
bahkan seringkali disertai dengan air mata, tetapi berbeda dengan perpisahan
yang terjadi saat Tuhan Yesus naik ke sorga, murid-murid tertegun dan mereka
kembali ke Yerusalem dengan sukacita. (Lukas 24:50-53). Kita juga punya sukacita
surgawi yang diberikan Tuhan Yesus supaya kuat menghadapi perpisahan duniawi.
Kita harus lebih memperhatikan perkara yang di atas
di mana sorga berada (Kolose 3:1-2), bukan artinya kita menjadi pribadi yang
tidak peduli dengan keadaan kita saat ini, tapi kita harus punya sudut pandang
sorga dalam menanggulangi persoalan duniawi, inilah yang membedakan kita dengan
orang dunia yang tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Dunia ini
penuh dengan berbagai macam masalah dan jelas ALLAH tidak pernah
menjanjikan hidup tanpa masalah (1Korintus 10:13) bahkan Tuhan Yesus juga
memberitahukan bahwa kita juga dapat mengalami penderitaan (Yohanes 16:33),
tapi bersama Tuhan kita pasti bisa mengatasi semua persoalan karena Kristus
telah mengalahkan dunia ini. Seperti yang di contohkan oleh para nabi (Matius
5:11-12), para rasul (2 Korintus 11:23), para pahlawan iman (Ibrani 11:36-39),
bahkan Tuhan Yesus sendiri (Lukas 9:22). Semuanya menghadapi masalah dan
menjadi pemenang kehidupan. Dan perpisahan dengan masalah merupakan perpisahan
tanpa air mata.
Dunia ini ada kematian yang juga merupakan perpisahan selamanya bagi yang hidup,
sehingga dapat menimbulkan kesedihan bagi orang-orang mencintainya. Tapi
marilah kita mengambil sudut pandang yang berbeda, yaitu bila sorga adalah
sesuatu yang baik, mulia dan sangat diharapkan sedangkan kematian adalah sarana
untuk mencapai sorga, seharusnya kematian lebih menggairahkan dari pada hidup
makmur di dunia. Karena itu kematian orang benar berharga di mata Tuhan (Maz
116:15). Pastikan kita terus mengejar kebenaran yang Tuhan telah tetapkan, dan cari
terus perkenan Tuhan atas hidup kita, sehingga setiap saat bila Tuhan memanggil
kita pulang ke sorga kita siap. Karena itu perpisahan dengan dunia ini
merupakan perpisahan tanpa air mata.
Marilah kita memiliki sikap hati yang benar terhadap
dunia ini, janganlah kita terlalu mencintai apapun di dunia ini melebihi cinta
kita kepada Tuhan (Matius 22:37), sehingga bila harus ada perpisahan bahkan dari
orang-orang yang kita cintai sekalipun, kesadaran kita akan berkata bahwa
peristiwa inipun sudah dalam rencana TUHAN yang baik. (Yeremia 29:11; Roma
8:28).
Kita harus menghargai wibawa ALLAH dan otoritas-Nya
atas hidup kita (Amsal 25:2) sehingga menyadari keterbatasan kita sehingga
tidak perlu untuk mempertanyakan ALLAH yang tanpa batas itu. (Ayub 11:7-9). Dan
akhirnya kita tetap percaya, tidak bimbang dan ragu terhadap ALLAH yang Maha
Baik. (Bilangan 14:11)
Selamat Hari Kenaikkan Isa Almasih dan Tuhan Yesus
memberkati
No comments:
Post a Comment