Lukas 7:38
Lukas dalam peristiwa wanita yang membasahi kaki
Tuhan Yesus dengan air mata dan menuang minyak mahal serta menyekanya dengan
rambutnya, hendak memberitahukan dan menonjolkan sikap dalam penyembahan.
Hati yang hancur merupakan sikap awal yang baik
untuk menyembah karena air mata bisa membersihkan jiwa, yaitu saat kita
menyadari ketidaksempurnaan berhadapan dengan yang maha sempurna. Daud sangat memahami sikap hati ini (Maz
51:19); hati yang hancur (Ibrani = shabor) artinya gemetar,
dana sehingga membutuhkan bantuan dana dari kita,
hal ini hanya karena penyembahan kita memerlukan suatu sikap penyerahan diri
yang ditunjukkan melalui pemberian. Oleh karena itu hendaklah kita memberikan
dengan rasa hormat dan dipersiapkan dengan baik sebelumnya. (1Kor 16:1-2) hancur
berkeping-keping atau berkurang. Tidak peduli apaun yang menghancurkan hati
kita, kehancuran itu dapat kita bawa kepada ALLAH melalui penyerahan diri yang
manis dan diterima sebagai sikap penyembahan.
Sebaliknya kita banyak membangun dinding besar untuk
melindungi perasaan kita sehingga kita tidak bisa memperlihatkan kelembutan,
kasih dan pemujaan yang diperlukan bagi penyembahan. Pada air mata dari hati
yang hancur merupakan ungkapan perasaan terdalam (Mar 12:30). Jadi jika kita telah memberikan hati,
pikiran, jiwa dan kekuatan kita untuk TUHAN dan bila puncaknya adalah saat kita
menangis hal ini merupakan kewajaran akan sukacita dan kegembiraan oleh karena
Tuhan.
Sikap penyembahan kedua seperti yang ditunjukkan
oleh wanita ini adalah kerendahan hati, diperlihatkan dengan menyeka kaki Tuhan
Yesus dengan rambut yang merupakan mahkota wanita (1Kor 11:15). Wanita ini
mempertaruhkan nama baiknya untuk menyembah TUHAN yang seharusnya kita juga
dapat melakukan hal yang sama. Saat ini banyak orang terhalangi keinginan untuk
memperlihatkan ekspresi kasih kita kepada TUHAN karena takut dan berfikir :’apa
yang akan dipikirkan orang lain tentang aku’ hal ini harus diubah dengan
berfikir ‘apa yang akan dipikirkan Yesus tentang aku.
Daud sangat memahami akan hal ini sehingga tidak
mempedulikan lagi anggapan orang banyak, saat membawa tabut ALLAH ke Sion, maka
dia menari dengan kuat dan menanggalkan jubah kebesarannya. (2 Sam 6:16;
2Taw15:29). Allah menghargai kerendahan hati kita (Yes 57:15; 1Pet 5:5-6).
Kehancuran hati dan kerendahan hati memberikan tempat untuk ALLAH berdiam dan
kehadiran ALLAH merupakan syarat wajib untuk penyembahan.
Ketiga adalah sikap kasih, diperlihatan oleh wanita
ini dengan mencium kaki TUHAN YESUS. Penyembahan harus disertai kasih karena
bila tidak ada kasih maka ini sebuah penipuan yang kasar dihadapan TUHAN yang
menyelidiki isi hati. Kasih adalah inti dari segala bentuk penyembahan yang
baik kepada TUHAN.
Sikap keempat adalah memberi, ditunjukkan dengan minyak
yang mahal dan berharga, sangat mungkin ini adalah bentuk tabungan yang
dimiliki oleh wanita ini.
Allah memerintahkan jangan orang menghadap hadirat
TUHAN dengan tangan hampa, (Kel 23:15;
34:20; Ul 16:16). Daud sangat paham dengan sikap ini sehingga sekalipun dia
raja tetap saja dia mempersembahkan harta dari kekayaan pribadinya kepada rumah
TUHAN serta mengajarkannya (Maz 96:1-9). Surga tidak kekurangan
Marilah kita mengambil sikap yang benar saat datang
kepada TUHAN untuk menyembahnya setiap waktu.
Tuhan Yesus Memberkati.
No comments:
Post a Comment