Friday, June 17, 2016

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA (3)



Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2Korintus 9:7)

Kasih Allah Bagi Yang Memberi Dengan Sukacita 

Semua orang dapat memberi dengan murah hati atau dengan keterpaksaan; dan Allah akan memberikan pahala sesuai dengan pemberian mereka itu (Mat 7:1-2). Bagi Paulus, memberi itu bukan berarti kehilangan, melainkan semacam tabungan dan akan menghasilkan keuntungan besar bagi mereka yang memberi bila dilakukan dengan sukacita dan tidak dalam keterpaksaan. Allah akan memberkati kita dalam segala pekerjaan dan dalam segala usaha yang kita lakukan bila kita mau memberi dengan hati bersukacita (Ul 15:10).
Rasul Paulus tidak berbicara tentang jumlah pemberian, tetapi mengenai mutu dari kerinduan hati dan motivasi kita saat memberi. Seperti janda yang miskin yang memberi sedikit yaitu 2 peser saja, tetapi Allah telah menganggapnya banyak karena dibandingkan dengan prosentase yang dimilikinya dan karena pengabdiannya yang sempurna. (Mrk 14:42; Luk 21:2). Allah mengukur persembahan bukan dari jumlah yang dipersembahkan tetapi dari kasih, pengabdian, dan pengorbanan yang terkandung dalam persembahan itu. Sebab jika kita rela dalam memberi, maka pemberian itu akan diterima, kalau pemberian itu berdasarkan apa yang ada pada kita, bukan berdasarkan apa yang tidak ada pada kita (2Kor 8:12).
Nilai pemberian orang Kristen tidak ditentukan oleh jumlah yang berikan, tetapi oleh nilai pengorbanannya. Sering kali orang kaya hanya memberi dari kekayaannya dan tidak  tidak meminta pengorbanan sehingga terasa ringan serta tidak ada beban apapun di saat memberi. Berbeda dengan pemberian orang miskin yang menuntut pengorbanan besar, mereka memberi sebanyak-banyaknya yang dapat diberikannya.
Rasa sukacita dalam memberi ini harus diterapkan pada segala persembahan bagi Tuhan Yesus. Beliau menilai pekerjaan dan pelayanan kita tidak berdasarkan ukuran atau pengaruh atau keberhasilannya, tetapi berdasarkan kadar pengabdian, pengorbanan, iman, dan kasih yang tulus yang terlibat di dalamnya
Menyangkut pemberian orang Kristen (2Kor 8:2) harus dengan mengingat bahwa; kita ini milik Allah sehingga apapun yang kita miliki dipercayai sebagai sesuatu yang dipercayakan Tuhan dan kita hanyalah sebagai pengelola saja (2Kor 8:5).
Orang Kristen juga harus membuat keputusan yang mendasar dalam hati untuk hidup bagi Allah saja dan bukan untuk harta kekayaan. (2Kor 8:5; Mat 6:24). Selanjutnya orang Kristen juga harus cerdas dalam memberikan bantuan yaitu hanya untuk yang memang membutuhkan bantuan atau pertolongan. (2Kor 8:14; 9:12; Ams 19:17; Gal 2:10)
 Orang Kristen yang memberi menurut kemampuan dalam menolong orang lain yang membutuhkan, akan mendapatkan kasih karunia Allah yang mencukupi kebutuhan mereka sendiri, bahkan lebih banyak lagi, supaya berkelimpahan di dalam berbagai kebajikan (Ef 4:28). Karena siapa yang banyak memberi berkat akan diberi kelimpahan (Ams 11:25) dan  orang Kristen yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin. (Ams 22:9).
Pada masa sekarang ini kebaikkan hati kita terlihat oleh semua orang karena hari Tuhan sudah dekat (Flp 4:5). Dan agar kemurahan hati kita dapat terungkap keluar, maka kita harus diperkaya dengan kasih karunia ALLAH  dan belas kasihan yang tulus bagi orang lain. Dalam hal memberi diri kita ataupun harta milik, maka akan membuat ketersediaan kebutuhan bagi saudara-saudara kita yang lebih miskin (Mat 26:11; Mrk 14:7; Yoh 12:8).
Setiap pemberian yang baik dengan tulus iklas akan menjadi pujian dan ucapan syukur bagi Allah (2Kor 9:12), selanjutnya mereka yang menerima pertolongan kita juga akan dapat merasakan kasih ALLAH melalui hidup kita (2Kor 9:14).
Tuhan Yesus Memberkati

Pesan Pastoral : 19 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Mulai sekarang marilah kita melihat orang-orang di sekitar kita dan marilah kita murah hati dengan memberikan perhatian dan sumbangsih yang sehingga kasih Tuhan Yesus tampak melalui hidup kita.  Tuhan Yesus memberkati.

Winner Voice
Kasih Tuhan Yesus tersalurkan melalui hidup kita, janganlah kita menutup diri dengan tidak memberikan bantuan kepada orang yang membutukan.


Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2Korintus 9:7)
Aku mau menjadi orang yang murah hati dan rela memperhatikan orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan dengan sukacita aku akan membantu mereka yang membutuhkan bantuan, kiranya TUHAN YESUS menolong aku. Amin

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA (2)



 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38).

Cinta Kasih Dan Kemurahan Hati

Sesuai dengan hukum kasih yaitu; Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." (Mrk 12:30,31) Ada keterkaitan yang erat di dalam dua hukum kasih sehingga setiap orang yang percaya harus menaruh perhatian yang dalam.
Perkataan ini ditujukan kepada murid-murid Yesus bukan kepada sembarang orang. Tuhan Yesus tidaklah mengatakan bahwa mengasihi sesama manusia maka akan mewarisi  sorga, karena jelas Sorga adalah kasih karunia ALLAH. Sehingga tentu saja Tuhan Yesus tidak menasehatkan kemurahan hati yang tidak membedakan, yang akan menyemangati orang yang sia-sia, seorang pemalas atau hanya kepada orang yang menjadi benalu saja. Bahkan orang-orang berdosa justru berharap mendapat kembali lebih banyak dengan mengenakan tingkat bunga yang besar, sehingga tidak berdasarkan perbuatan kasih.
Karena itu pertama kita harus memberi kepada mereka yang membutuhkan pertolongan dengan kesadaran Allah sendiri akan mengukur pemberian kita dan sebagai imbalannya; BELIAU akan memberi kepada kita berkat dan pahala yang sebanding dengan kepedulian kita dan pertolongan yang kita berikan (2Kor 9:6).
Kedua, adalah tidak menghakimi orang lain tapi introspeksi. Siapa yang tidak menghakimi sesamanya, tidak akan dihakimi oleh Allah, dan siapa yang memberikan akan menerima cukup besar balasan. Karena orang yang mengasihi dengan cara ini akan menerima cinta kasih yang sama bahkan lebih lagi dari Allah. (Luk 6:37)
Ketiga, sesuai dengan Firman Tuhan diatas maka ada hubungan yang erat antara hidup orang KRISTEN dengan orang-orang lain, termasuk yang memusuhi. Pemahaman yang ringkas dari pengertian tentang kasih terhadap musuh, yaitu orang-orang yang menghambat pergerakkan para murid. seorang murid Yesus Kristus di larang untuk melakukan pembalasan dendam apabila terkena suatu pukulan, dan bersedia memberi kepada seorang penyamun yang merampok lebih daripada yang dimintanya. Murid  Tuhan Yesus haruslah bersedia untuk menyerahkan dengan sukarela kepunyaan mereka, dan kelakuan ini terlihat dalam kaidah emas; “sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.” (Luk 6:31).
Ini tingkah laku revolusioner, karena kebanyakkan orang bersedia berbuat baik kepada orang yang menolongnya atau kepada orang-orang yang kepadanya diharapkan dapat keuntungan. Tetapi kalau orang-orang berdosa melakukan hal itu, murid-murid seharunyalah mengerjakan lebih lagi dengan meninggalkan asas timbal balik ini. KASIH kita seharusnya jangan hanya semata-mata membayar kembali cinta kasih atau mengharapkan kembali sesuatu. Mungkin tidak ada jasa atau upah duniawi, tapi akan ada upah sorgawi dan kita akan dipandang sebagai anak-anak Allah yang menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang yang sebenarnya tidak patut menerimanya.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral : 5 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Saudara, tidaklah cukup orang Kristen hanya menjadi jemaat biasa saja, kita harus meningkatkan nilai rohani kita dan menjadi seorang murid Tuhan Yesus dengan tindakkan nyata, mengasihi Tuhan dan sesama sesuai dengan stadard ALLAH.  

Winner Voice
Tidak ada pengajaran yang lebih luhur daripada Hukum Kasih dari TUHAN YESUS KRISTUS; terasa indah di dengar perlu perjuangan untuk melakukannya.


Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)
Aku harus memberi kepada mereka yang membutuhkan pertolongan karena Tuhan sudah menolong aku setiap saat. Aku tidak mau menghakimi karena aku juga tidak mau dihakimi. Aku akan mengasihi musuh ku dan berdoa buat mereka karena demikianlah aku menjadi anak Allah. Amin.

LEBIH BERBAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA (1)



Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kisah Para Rasul 20:35

Bukan Sekedar Jemaat Biasa
Marilah kita tidak hanya puas sekedar menjadi jemaat biasa, tetapi diakhir jaman ini kita harus berlomba mengejar perkenan ALLAH dengan melayani – NYA. Rasul Paulus sebagai hamba ALLAH dapat menjadi teladan yang baik bagi kita. Dia telah melayani Tuhan dengan segenap hati.
Sesuai dengan Kisah Para Rasul 20:32-35 maka kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus adalah pribadi yang rajin bekerja, suka menolong orang yang lemah dan tidak pernah menginginkan atau mencari kekayaan dari kegiatannya mengabarkan Injil (2Kor 12:14). Sebenarnya Rasul Paulus punya kesempatan untuk menjadi kaya, sebagai seorang rasul dengan pengaruh besar atas banyak orang percaya dan dapat melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan; dan pada masa itu orang Kristen mula-mula cenderung memberi uang dan harta milik kepada pimpinan gereja untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya (Kis 4:34-35,37). Rasul Paulus punya kesempatan untuk menarik keuntungan dari karunia dan kedudukannya itu, ditambah dengan kedermawanan orang percaya, ia dapat hidup kaya raya. Tetapi hal itu tidak dilakukannya karena pimpinan Roh Kudus dan kasihnya terhadap Tuhan Yesus Kristus (1Kor 9:4-18; 2Kor 11:7-12; 12:14-18; 1Tes 2:5-6).
Rajin bekerja dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani Tuhan. Dengan rajin bekerja maka kita dapat hidup dengan tenang tanpa harus mencampuri urusan pribadi orang lain yang seringkali justru menimbulkan perbantahan yang tidak perlu (1Tes 4:11). Baiklah kita bekerja keras dan rajin melakukan pekerjaan yang baik supaya kita dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan (Ef 4:28). Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. (Rm 15:1).
Kita harus cukup kuat untuk menjadi teladan kehidupan sehingga dapat menasehati dan menegor saudara-saudara lain yang hidup dengan tidak tertib. Menghibur  orang-orang yangg tawar hati, membela hidup orang yang lemah dan tetap bersikap sabar terhadap semua orang (1Tes 5:14).
Ada kebahagiaan tersendiri di saat kita memperhatikan orang yang lemah karena Allah juga mempunyai perhatian khusus terhadap orang yang lemah dan tidak berdaya, dan Beliau akan memberkati orang yang menunjukkan kasih setia kepada yang membutuhkan (Maz 41:2-4). Firman Tuhan mengatakan, "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan" (Mat 5:7). Jika kita mau membagi kasih dengan sesama yang membutuhkan (Mat 22:39; Mar 12:31; Luk 10:27), kita dapat berdoa dengan kepastian bahwa Allah akan melepaskan kita pada waktu kesulitan (Mzm 41:2), melindungi kita dari bahaya (Mzm 41:3), memberkati kehidupan kita (Mzm 41:3), menghancurkan kuasa Iblis dan musuh-musuh kita (Mzm 41:3), dan memberikan kepada kita kehadiran-Nya dan kesembuhan waktu kita sakit (Mzm 41:4; 72:2,4,12; Ul 15:7-11; Ams 29:14; Yes 11:4; Yer 22:16).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 5 Juni 2016
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Saudara, tidaklah cukup orang Kristen hanya menjadi jemaat biasa saja, kita harus meningkatkan nilai rohani kita dengan tindakkan nyata, mulai dengan rajin bekerja dan memperhatikan orang-orang yang lemah.  

Winner Voice
Rajin bekerja dan suka menolong orang yang lemah adalah ciri karakter orang yang melayani Tuhan.


Pengakuan Iman (dengan mengangkat tangan kanan)

Aku akan berusaha menjadi teladan hidup yang baik, aku mau bekerja keras agar dapat membantu orang-orang yang lemah. Aku ingin menjadi orang yang berbahagia dengan menolong orang lain yang membutuhkan. Kiranya TUHAN menolong aku. Amin.
Kisah Para Rasul 20:35

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...