Friday, October 16, 2015

PENDOA SYAFAAT (3)



Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. (Efesus 3:14-15)

Belajar Doa Seorang Paulus

Paulus dahulu bernama Saulus disebut sebagai Rasul Yesus Kristus yang artinya beliau telah menjadi pribadi yang memiliki tingkat rohani yang tinggi (Kis 7:58). Beliau bertobat dan dipanggil menjadi rasul, khususnya di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi (Kis 9:1-43; Gal 1:13-16). Dalam doanya Paulus merindukan jemaat-jemaat pengembalaannya dapat dikuatkan dan diteguhkan oleh ROH KUDUS yang didasarkan kepada kekayaan dan kemuliaan ALLAH sehingga iman jemaat terdapat Kristus yang berdiam dalam hati yang membuatnya berakar dan berdasar di dalam kasih.  (Ef 3:16-17)
Selanjutnya Rasul Paulus merindukan semua orang-orang yang telah dikuduskan dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Kerinduan rasul Paulus yang ketiga dalam doanya adalah supaya jemaat pengenbalaannya dapat dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. (Ef 3:18-20)
Rasul Paulus merindukan semua terjadi pada jemaat pengembalaannya sampai berdoa syafaat kepada ALLAH dalam sujud karena kepercayaan yang kuat akan kebenaran atas orang-orang pilihan ALLAH (kata turunan = keluarga; bangsa; turunan / Yun: πατρια patria)  dari dahulu hingga nanti akan menerima nama yang khusus dari ALLAH sebagai tanda bahwa ALLAH mengenal umat-Nya. Allah memiliki nama bagi umat-Nya berdasarkan maksud kebaikkan-NYA seperti contoh: Abram menjadi Abraham, Yakub menjadi Israel, Simon menjadi Petrus, dan Saulus menjadi Paulus.
Doa Paulus ini memiliki dasar karena telah sesuai dengan nubuatan yang dibuat oleh nabi Yesaya; seperti yang tertulis “Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri”. (Yes 62:2). Yesaya 62 memberikan pengertian betapa ALLAH sayang kepada umat-Nya dengan memberikan janji yang luar biasa.
Doa Paulus ini juga memiliki masa depan dalam penggenapan bagi manusia modern seperti yang tertulis dalam kita Wahyu “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.“  (Wahyu 2: 17).
Doa Syafaat seperti yang Rasul Paulus lakukan memiliki kekuatan yang luar biasa karena lahir dari kasih terhadap orang – orang yang telah Tuhan percayakan ada di sekitar kita. Marilah kita juga memiliki kerinduan yang sama untuk berdoa syafaat terhadap orang-orang yang telah Tuhan percayakan untuk kita kenal. Bila hari ini kita memiliki kepedulian maka di masa akan datang akan selalu ada orang yang juga peduli terhadap keselamatan orang-orang lain.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 18 Oktober 2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Besar kasih setia Tuhan terhadap kita seharusnya cukup untuk menggerakkan kita untuk peduli terhadap orang-orang di sekitar kita, marilah kita mulai dengan berdoa syafaat bagi mereka.   GBU.


Pengakuan Iman
Pada akhirnya semua orang mati akan dibangkitkan, orang benar akan bangkit pada kebangkitan yang pertama dan menerima hidup kekal, tetapi orang jahat akan bangkit pada kebangkitan yang kedua dan menerima hukuman selama-lamanya.. Amin.

Winner Voice
Banyak orang setuju bahwa doa berkekuatan ajaib tetapi sayang tidak semua orang mau berdoa.

Wednesday, October 14, 2015

PENDOA SYAFAAT (2)



"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah” (Wahyu 3:14)

Manusia Bukan Hanya Jasmaniah Saja.

Laodikia adalah salah satu dari 7 jemaat dalam kitab Wahyu yang menggambarkan bentuk jemaat di akhir jaman (Why 1:11). Laodikia terletak di tepi sungai dan pada persimpangan tiga jalan besar yang menjelajahi Asia kecil. Kota penting yang menjadi pusat perdagangan dan kota administrative, kota perbankan yang sangat kaya; penghasil pakaian dan permadani wol. Laodikia memiliki kampus kedokteran yang maju. Tingkat kriminalitas kota Laodikia sangat kecil, tidak ada kekerasan terbuka seperti penganiayaan yang terjadi, tidak juga ada percabulan terbuka serta tidak ada juga penyembahan berhala di sana. Kota yang sangat nyaman untuk tempat tinggal.
Patut di sayangkan bahwa dari ke 7 jemaat dalam kitab Wahyu ini, hanya jemaat Laodikia yang disebut “jemaat yang sangat menyedihkan” (Why 3:17-18). Jemaat ini menggambarkan kerohanian yang bobrok karena kesombongan dan kekafiran dalam jemaat. Mereka tidak menolak kebenaran tetapi juga tidak mendukung kebenaran. Mereka bermoral tinggi dan beragama tetapi tidak beriman dengan tulus dan tidak juga mau melayani TUHAN. Mereka hanya mengejar kebutuhan jasmani dan merasa terpuaskan oleh tingkat moralitas dan harta benda sehingga tidak mampu menyadari kebutuhan rohani.
Jemaat Laodika sebenarnya telah mendapatkan perhatian yang luas, mulai dari pemimpin local Epafras yang telah bersusah payah atau bekerja keras (Kol 4:13). Rasul Paulus dalam penjara masih berkirim surat kepada jemaat di Laodikia tetapi surat itu hilang, sehingga hal ini menunjukkan ketidakpedulian rohani (Kol 21; Kol 4:15,16) dan demikian juga dengan TUHAN YESUS sendiri (Why 1:11; 14).
Tuhan Yesus mengecam jemaat Laodikia dengan perkataan “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.(Why 3:16). Pernyataan Kristus selanjutnya seharusnya dapat menyadarkan jemaat TUHAN bila berada pada posisi yang sama yaitu :
1.      Kata “melarat” : digunakan oleh Paulus untuk menggambarkan dirinya sendiri  ketika dalam pergumulannya dengan dosa. (celaka – Rm 7:24)
2.      Kata “malang” : digunakan oleh Paulus bagi orang yang tidak percaya kepada doktrin kebangkitan (1Kor 15:19)
3.      Kata “miskin” : kata yang artinya benar-benar miskin sehingga orang harus mengemis.
4.      Kata “buta” : tidak mampu melihat kebenaran rohani dan memahaminya.
5.      Kata “telanjang” : tidak menyadari perlunya memakai pakaian rohani.
Satu-satunya jalan bagi mereka adalah membeli (Yes 55:1) emas yang teruji dari Yesus, yaitu roh yang diperbaharui, kesucian hati yang dapat menghasilakn kemuliaan pada kebangkitan (Why 7:13, 14) dan anugerah yang memungkinkan mereka dapat melihat kenyataan-kenyataan rohani (1Kor 3, 2 dan 2Kor 4).
Keadaan jemaat Laodikia yang menyedihkan tidak membuat kasih TUHAN hilang. Seperti kita yang sekalipun dalam keadaan menyedihkan tetapi TUHAN tetap mengasihi kita, hanya kita perlu bertobat dan menyadari adanya kebutuhan akan rohani.
Tuhan Yesus memberkati kita.

Pesan Pastoral : 4 Oktober 2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Marilah kita memiliki kesadaran penuh akan kebutuhan rohani yang sehat, jangan karena sudah mapan secara ekonomi atau tidak melakukan tindak kriminal artinya tidak perlu Tuhan lagi, justru karena kita baik maka semakin kita butuh TUHAN.   GBU.


Pengakuan Iman
Tuhan Yesus Kristus akan turun dari Surga untuk membangkitkan semua umatNya yang telah mati dan mengangkat semua umatNya yang masih hidup lalu bersama-sama bertemu dengan Dia di udara, kemudian Ia akan datang kembali bersama orang kudusNya untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun di bumi ini. Amin.

Winner Voice
Jangan hanya karena sudah merasa cukup secara jasmani kita membuang yang rohani.

Thursday, October 8, 2015

PENDOA SYAFAAT (1)



Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah. Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis. (Kol 4:12-13)

Tingkat Rohani Yang Tinggi

Epafras merupakan kawan dari rasul Paulus selama dalam dalam penjara (Flm 23). Beliau adalah orang bukan dari bangsa Yahudi tetapi anggota terkemuka dari jemaat kolose (Kol 1:7, 8), dan jelas bahwa dia adalah seorang pendoa syafaat yang luar biasa yang mendapatkan pujian sebagai hamba Kristus Yesus. Kota pelayanan adalah Hierapolis yang bertumbuh pesat di Asia, sebagai salah satu propinsi Romawi, kota ke dua adalah Kolose yang jaraknya 19 km dan kota Laodikia yang berjarak 9,6 km.
Epafras selalu bergumul dalam doa yang mengingatkan kita pada peristiwa doa TUHAN YESUS di taman Getsemani. Doa semacam inilah yang merupakan tanda seorang dalam tingkat rohani yang tinggi. Pertama tampak dari ungkapan; “supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa (Yun: teleioi)” menunjukkan doa yang didasarkan pada pemikiran yang matang dan seorang yang mantap secara moral dan rohani. Inilah orang percaya yang mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan (Kol 3:14).
Kedua adalah kata; “berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah” diterjemahkan sebagai digenapi atau dilengkapi. Dimana orang percaya yang demikian akan benar-benar yakin dalam hatinya dan bersedia melaksanakan sepenuhnya apa yang menjadi kehendak ALLAH. Menyakini sepenuhnya kebenaran Firman Tuhan sehingga dengan yakin sungguh memberitakan Firman Tuhan kepada orang-orang disekitarnya (2Tim 4.17).
Ketiga dari kata “ia sangat bersusah payah” diterjemahkan sebagai “kerja keras”. Jadi orang yang sungguh beriman kepada Tuhan Yesus harus ditunjukkan dengan giat bekerja demi kepentingan TUHAN dan tidak melarikan diri  dari tantangan pelayanan dan tidak menjadi cinta akan dunia ini (2Tim 4:10).
Dari ketiga jemaat yang di layani oleh Epafras, hanya Jemaat Laodikia sebagai gambaran jemaat akhir jaman (Why 3:14-22). Jemaat ini menggambarkan kerohanian yang bobrok, walaupun tidak menentang kebenaran tetapi mereka juga tidak mendukung kebenaran dan menjadi seperti yang dikatakan Kristus sebagai “tidak dingin dan tidak panas” dan TUHAN hendak memuntahkannya (Why 3”15-18). Jemaat Laodikia bersalah karena mempunyai agama tanpa iman yang tulus dan semangat untuk melayani TUHAN. Mereka hanya mengejar kebutuhan jasmani dan merasa terpuaskan oleh harta sehingga tidak mampu menyadari kebutuhan rohani. Mereka merasa telah cukup bila sudah beragama dan bermoral sehingga tampaknya saja sebagai orang Kristen, tidak menyadari adanya dosa, tidak menyadari adanya kebobrokan rohani dan perlunya berbalik kepada Kristus.
Kita jangan seperti jemaat Laodikia, tetapi kita harus meningkatkan kedewasaan rohani terus dengan melihat bagaimana seorang Epafras hidup (moral dan rohaninya), imannya kepada Kristus dan kesungguhannya dalam melayani Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 4 Oktober 2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Sudah tidak banyak waktu lagi, marilah kita semakin giat di dalam TUHAN dan terus tingkatkan kedewasaan rohani kita.  GBU.

Pengakuan Iman
Perjamuan Kudus dilakukan setiap kali untuk meneguhkan persekutuan kita dengan Tuhan dan satu dengan yang lain. Kesembuhan ilahi tersedia dalam korban penebusan Yesus untuk semua orang yang percaya. Tuhan Yesus Kristus akan turun dari Surga untuk membangkitkan semua umatNya yang telah mati dan mengangkat semua umatNya yang masih hidup lalu bersama-sama bertemu dengan Dia di udara, kemudian Ia akan datang kembali bersama orang kudusNya untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun di bumi ini. Amin.

Winner Voice
Kedewasaan Rohani tidak ditentukan oleh lamanya menjadi orang Kristen, tetapi oleh karena kesungguhan mengikuti kehendak ALLAH.

Friday, October 2, 2015

SENJATA KEBENARAN (4)



Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. (Markus 3:27)

Kuasa Atas Roh Jahat

Tuhan Yesus memiliki hasrat yang besar untuk mengalahkan iblis dan kuasa roh jahat dan hal ini merupakan salah satu hal utama yang ditekanan oleh kitab Injil. Ayat diatas memberitahukan bahwa “orang kuat (iblis)” itu harus diikat dahulu dan “merampok rumah itu” (membebaskan orang yang diperbudak oleh iblis). Kuasa atas iblis ini nyata sekali dalam hal mengusir setan-seta n (Yun: daimonion) atau roh-roh jahat.
Roh-roh jahat menjelang akhir jaman semakin aktif dan pengaruhnya sangat menyiksa, dapat berupa sakit penyakit (Mat 9:32-33; 12:22; 17:14-18; Mrk 9:20-22; Luk 13:11,16), meningkatnya ilmu gaib, kebejatan, kekerasan, dan kekejaman. Roh-roh jahat ini akan menyerang Firman Allah dan doktrin yang benar (Mat 24:24; 2Kor  11: 14-15; 1Tim 4:1). Wujud manusianya dapat tampak pada antikris dan pengikutnya yang semakin banyak pada akhir jaman ini (2Tes 2:9; Why 13:2-8; 16:13-14).
Tuhan Yesus sangat serius dalam pertempuran terhadap roh-roh jahat yang tinggal dan menyiksa orang-orang yang dirasukinya. (Mrk 1:23-28, 32-34, 39;3:10-12, 14-15; 5:1-20; 6:7, 13; 7:24-30; 9:14-29; 16:17). Sebenarnya orang-orang yang sungguh-sungguh percaya dan didiami oleh ROH KUDUS tidak akan kerasukkan roh jahat, karena tidak mungkin ROH KUDUS tinggal bersama-sama dengan roh jahat dalam satu tubuh (2Kor 6:15-16). Akan tetapi roh jahat dapat mempengaruhi pikiran, perasaan dan tindakkan orang percaya yang tidak menuruti pimpinan ROH KUDUS (Mat 16:23; 2 Kor 11:3,14). Itu sebabnya penting untuk senantiasa menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam KRISTUS YESUS (1Kor 2:16; Flp 2:5).
Peperangan dengan iblis meliputi tiga hal (menurut perumpamaan Markus 3:20-30) yaitu;
1.      Sesuai tujuan ALLAH kita menyatakan perang terhadap iblis (Luk 4:14-19)
2.      Memasuki daerah iblis untuk menyerang dan menguasainya dengan doa dan perkataan Firman. Menghancurkan  semua tipu muslihat dan godaan roh jahat (Luk 11:20-22).
3.      Mengambil jarahan; khusunya membebaskan orang-orang yang selama ini ditawan oleh kuasa iblis dan memberikan mereka  kepada ALLAH untuk menerima pengampunan dan pengudusan melalui iman kepada KRISTUS (Luk 11:22; Kis 26:18).
TUHAN YESUS menjanjikan kuasa atas iblis kepada setiap orang percaya sejati. Ketika kita harus berhadapan dengan roh jahat maka dengan iman kita dapat mematahkan  kuasa mereka dengan cara memerangi roh jahat secara rohani oleh kuasa ROH KUDUS (Luk 4:14-19). Dengan cara demikianlah kita akan lepas dari kuasa kegelapan.
Kita dapat berdoa mohon perlindungan dari TUHAN dan mengalahkan iblis, perlu juga kita untuk berpuasa (Mat 6:16), kita akan melihat kuasa ROH KUDUS yang bekerja dengan dahsyat lewat karunia-karunia kesembuhan, berbahasa roh, mujizat dan tanda-tanda ajaib. (Kis 4:29:33; 10:38; 1Kor 12:7-11).
Tuhan YESUS memberkati kita.


Pesan Pastoral : 27 September 2015
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. Pada akhir jaman kita harus semakin giat dalam doa dan puasa yang membuat kita kuat iman dan siap menghadapi peperangan roh. ROH KUDUS akan memberikan kemenangan dan membebaskan orang-orang yang dipengaruhi oleh kuasa iblis melalui kita.  GBU.

Pengakuan Iman
Setiap orang yang bertobat harus dibabtis secara selam dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Penyucian hidup adalah buah kelahiran baru karena percaya dalam  darah Yesus Kristus yang dikerjakan oleh kuasa Firman Allah dan Roh Kudus; karena itu kesucian adalah asas dan prinsip hidup umat Kristen. Amin.

Winner Voice
Tugas setiap orang percaya membebaskan orang – orang yang diikat oleh kuasa roh jahat.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...