Saturday, April 19, 2014

BELAJARLAH MEMIKUL SALIB



Galatia 2:19-21
Hidup kita seutuhnya untuk Allah karena kita telah disalibkan bersama Kristus, sehingga hidup ini bukan kita lagi sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam kita. Dimana hidup kita adalah hidup karena iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mengasihi dan menyerahkan diri- NYA untuk kita.
Karena Kristus Yesus adalah pemilik dan Tuhan, maka jelas kita harus mengantungkan hidup ini seutuhnya dalam perkenan TUHAN saja. Hal ini menuntut kita untuk menyangkal diri dan pikul salib. Tidak boleh kita semena-mena melakukan sesuatu berdasarkan hasrat pribadi dan hanya memenuhi hawa nafsu kedagingan.
Pada zaman sekarang orang sangat susah untuk memiliki faham hidup ini. Menyangkal diri dan memikul salib bukan sesuatu yang enak dan mudah dilakukan. Setiap orang punya bawaan dosa yang harus dimatikan dengan menyangkali dirinya serta pikul salib, hal ini sulit untuk dilakukan sekalipun oleh orang yang sudah lajut usia sekalipun, apa lagi  oleh orang muda – remaja. Bagi kanak-kanak rohaninya jelas ini hampir mustahil untuk di kerjakan. Karena itu perlu kedewasaan dan kecerdasan rohani dalam menyingkapinya.
Zaman sekarang banyak orang Kristen yang tidak dewasa secara rohani akan menghindari penyangkalan diri, mereka merasa memiliki hak untuk mengatur hidupnya sesuai dengan selera dan keinginannya sendiri. Salib bagi mereka adalah ancaman kebahagiaan atau dipandang sebagai pola hidup tidak normal. Tetapi bagi yang cerdas rohani akan mengerti kebenaran yaitu bahwa salib merupakan jalan kehidupan dan yang mengandung kekayaan yang luar biasa. Salib adalah syarat dalam menerima kemuliaan bersama Tuhan Yesus (Rm. 8:17).
Memang patut di sadari bahwa tidak seorangpun seratus persen selama hidupnya akan berhasil menyangkal diri dan memikul salib. Terkadang kita dapat kalah bahkan juga menikmati keinginan daging, dosa, dunia dengan segala keindahannya seperti pendosa lainnya. Tetapi kita harus tetap berkomitmen untuk tetap mengasihi Tuhan dan bersedia ditegor Tuhan dengan pukulan agar kembali bertobat. Kalau Tuhan memberikan pukulan atau dengan berbagai cara mengingatkan kita untuk kembali ke jalan salib, kita harus memperhatikan keadaan kita, sebab kalau kita tidak memperdulikan maka tidak akan ada peringatan lagi.
Menyangkal diri dan memikul salib berarti kesempatan untuk menjaga keselamatan. Inilah cara  Allah mengajar dan mendidik kita bagaimana mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp. 2:12).
Jadilah orang Kristen yang dewasa dan cerdas secara rohani sehingga dapat memiliki pikiran dan perasaan Kristus yang mengosongkan dirinya dan taat sampai mati di kayu salib (Flp. 2:5-7). Seraca keseluruhan Tuhan Yesus mengalami penyaliban, baik secara pikiran perasaan bahkan secara fisik. Orang Kristen jaman sekarang tidak banyak yang mengalami penderitaan fisik, tetapi tetap saja kita harus menyangkali diri dalam pikiran dan perasaan yang kuat terhadap segala godaan duniawi yang sangat menarik ini (Ibr. 12:2-4). KeKristenan bukan sebuah status semata, kita tidak boleh “asal” untuk menjadi orang Kristen. Kita harus rela memiliki kehidupan untuk belajar memikul salib.
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral : 20 April 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan. 
Buat hidup kita berarti kekal dengan menyangkal diri dan pikul salib, sampai Tuhan Yesus sendiri yang mengangkat kita dalam kemuliaan-Nya

Winner Voice
Tanpa kematian tidak ada kebangkitan, tanpa menyangkal diri tidak ada penghargaan diri yang pantas.

Wednesday, April 16, 2014

MATI BAGI HUKUM TAURAT


Roma 7:4

Orang percaya Perjanjian Baru, tidak lagi berharap  hukum Taurat dan korban Perjanjian Lama akan mengerjakan keselamatan dan penerimaan Allah (Gal 3:23-25; Rom 4:4-5), karena Tuhan Yesus Kristus telah membebaskan kita dari segala dosa karena kasih-Nya yang sangat besar. Dalam hal ini Allah tidak memberikan tuntutan secara paksa kepada manusia untuk mengikuti DIA, sehingga setiap manusia tetap mempunyai keputusannya sendiri apakah mau mengikuti Tuhan dan menghamba kepada-NYA atau sebaliknya justru kembali diperhamba oleh dosa.
Sebagai manusia yang diciptakan dengan kehendak bebas, dapat berfikir dan memiliki hati nurani yang baik untuk menimbang serta mengambil keputusan atas hidupnya sendiri, sangat tidak pantas kemudian menyalahkan Tuhan dengan alasan “takdir” atas akibat dari perbuatan dosa yang dilakukan. Dan sudah sepantasnya bila orang yang berdosa memang jatuh dalam berbagai persoalan hidup bahkan menerima hukuman kekal karena perbuatannya sendiri. Setiap orang hendaklah bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Sebaliknya di saat kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan JuruSelamat, maka ada pengampunan dosa dan diberikan hidup yang kekal, tentu saja sepanjang kita masih memengang Perjanjian Baru yang Allah berikan. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang di kemudian hari tidak jatuh dalam dosa lagi dan harus menerima konsekwensi terhadap dosa yang diperbuatnya sendiri. Tetapi, tentang kasih karunia Tuhan atas pengampunan dosa tetaplah berlaku atas kita, sehingga masih senantiasa tersedia pengampunan dosa bagi yang tetap percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Keselamatan dan hidup kekal bukan hasil usaha kita sendiri tetapi karena Roh Kudus yang ada dalam hidup kita, sehingga tidak boleh setiap orang membanggakan diri-Nya atas kebebasan  hidup yang diberikan Tuhan. (Ef 2:8-9)
Kita sudah dipisahkan dari hukum Taurat dan dipersatukan dengan Kristus, dan sekarang kita mengharapkan keselamatan dari Kristus saja. Kita harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (1Yoh 5:13), menerima Rohh dan kasih karunia-Nya, dan dengan demikian kita menerima pengampunan dosa secara utuh, diperbaharui dan dapat bekerja melayani Tuhan, bermanfaat menghasilkan perbuatan baik tentunya bagi kemuliaan nama Tuhan. (Rom 6:22-23; 8:3-4).
Ketika kita dibebaskan dari dosa dan memilih untuk menjadi hamba Tuhan, sudah selayaknya kita bekerja buat Tuhan, melayani Tuhan dengan apapun yang dapat kita kerjakan. Kita tidak boleh berdiam diri dengan tidak mengerjakan karya keselamatan seperti yang telah diperintahkan _Nya. Kesadaran atas kehendak bebas akan membuat kita tidak lagi mau melakukan dosa karena upah dosa adalah maut dan  kematian kekal selamanya.
Iman percaya kita kepada Kristus yang telah menyelamatkan kita jugan akan menuntun pada kehidupan yang dikuduskan sesuai dengan kehendak bebas berdasarkan kasih karunia Allah dan bukan paksaan oleh karena hukum Taurat yang mengikat.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 13 April 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu  selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Jadilah seorang percaya yang bertanggung jawab terhadap pilihan hidup, jangan menyalahkan Tuhan dengan menyatakan yang buruk datang dari Tuhan sebagai “takdir”, sedangkan hal itu sebenarnya adalah akibat dari perbuatan dosa kita sendiri. Marilah kita minta ampun atas kesalahan pikir seperti ini. Tuhan Yesus memberkati kita.

Winner Voice
Kasih-Nya cukup menghapus dosa umat manusia, dan hanya manusia percaya yang bertanggungjawab yang akan mendapatkan keselamatan kekal.

KRISTUS PEMBEBAS SEJATI


Galatia 5:1

Kemerdekaan sejati dari segala dosa dan kesalahan masa lalu atas hidup orang percaya hanya akan terjadi oleh karena kasih karunia Tuhan Yesus Kristus saja. Tidak seorangpun benar, selayaknya semua orang mendapatkan hukuman kekal, dan tidak ada seorangpun yang dapat membebaskan dirinya sekalipun telah banyak melakukan perbuatan baik yang luar biasa, tetapi Kristus telah memerdekakan oleh karena pengorbanan-Nya di atas kayu salib (1Kor 13:1-3).
Karena kita telah dimerdekakan, tidak patut untuk kita menggunakan kuk perhambaan lagi, selayaknya kita berdiri teguh memandang hari depan dengan lebih antusias karena kita memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan karena ada perjanjian baru dalam kasih karunia Tuhan sehingga kita tidak perlu untuk kembali kepada hukum-hukum yang mengikat. Maksud dari semua ini adalah munculnya kesadaran dalam ketaatan hukum karena kedewasaan rohani dan bukan karena keterpaksaan semata.
Dalam masa itu jemaat di Galatia telah menganti iman kepada Kristus denan iman kepada upacara – upacara formal seperti yang biasa dilakukan pada masa lalu, yaitu seperti yang ada adalah kitab Taurat. ( Ibr 1:6-7; 5:3). Mereka kembali melakukan ritual-ritual keagamaan yang kaku seperti pengorbanan domba yang sebenarnya sudah digenapi secara sempurna dalam diri korban Kristus Yesus di kayu Salib. (Ibr 9:11-14).
Bagi Rasul Paulus orang-orang yang kembali kepada hokum Taurat artinya  sama dengan sudah berada di luar kasih Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus. Orang percaya yang telah keluar dari kasih karunia Tuhan akan terasing dari Kristus yang membebaskan dan memberi kehidupan. (Yoh  15:4-6). Pembelajaran kita adalah setiap orang yang percaya kepada Kristus dan menerima pengampunan dosa pasti menerima hidup kekal dan kuasa untuk tetap tinggal dalam Kristus. Setelah kuasa itu diberikan, setiap orang percaya harus menerima tanggungjawab supaya tetap tinggal di dalam Kristus (Yun : Meno  “tetap tinggal”).
Syarat-syarat untuk tetap tinggal dalam Kristus adalah : pertama, memelihara Firman Tuhan  dalam hari dan pikiran sehingga Firman itu menjadi pedoman hidup  kita. (Yoh 15:7).
Yang kedua, memelihara kebiasaan persekutuan uang intim dengan TUHAN YESUS supaya kita dapat mengambil kuasa-Nya (Yoh 15:10). Ketiga adalah  hidup saling mengasihi satu dengan yang lain. (Yoh 15:12,17). Selanjutnya kita harus tetap menjaga kebersihan hidup dengan berani menolak segala dosa dan tunduk dalam otoritas ROh KUDUS (Yoh 15:17; Rom 8:14; Gal 516-25; Ef 5:26; 1Pet 1:22).
Demikianlah kita telah benar-benar terbebas oleh pengorbanan TUHAN YESUS KRISTUS. Kita harus menjaga diri ini supaya tetap berkenan di hati ALLAH. Bukan karena mengekang diri dengan berbagai peraturan manusiawi sekalipun tampaknya baik, tetapi kita lebih lagi yaitu mencari kebenaran sejati yang menyelamatkan, yaitu Tuhan YESUS Kristus. Hanya TUHAN YESUS saja Pembebas sejati dan selayaknya kita hidup sesuai dengan perkenan-Nya saja.
TUHAN YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 6 April 2013
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” dengan selalu selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Kristus adalah pembebas sejati, bagi kita sudah cukup dan sempurna pengorbanan-Nya sehingga tidak perlu lagi kita mencari-cari cara lain untuk keselamatan kekal. Tidak ada alternative lain keselamatan selain dari pada melalui Tuhan Yesus saja.

Winner Voice
Kebebasan hidup karena Kristus sudah berkorban bagi kita. 

TIDAK MENYALAHGUNAKAN KEBEBASAN


1 Petrus 2:16-17

Belajar dari rasul Petrus yang sekalipun sebagai bapak gereja mula-mula yang memiliki pengaruh yang besar untuk memberikan keputusan-keputusan penting dalam kehidupan jemaat Tuhan saat itu, tetapi kebebasan yang dimilikinya tidak kemudian membuat Rasul Petrus bertindak semaunya sendiri, Rasul Petrus adalah Hamba Tuhan yang tetap menantikan perkenan Tuhan dalam setiap keputusan yang mau diambilnya.
Rasul Petrus memberikan peringatan dan teladan yang penting kepada jemaat Tuhan saat itu, bahwa setiap orang harus memiliki cara hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Karena  seringkali orang justru tidak menunjukkan hidup yang baik sebagai orang yang merdeka. Hal ini tampak dari mentalitas yang buruk, orang justru menganggap kemerdekaan sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan semuanya dengan sekehendak hati demi kepentingan diri sendiri, bahkan untuk mencapai tujuan itu seseorang bisa dengan leluasa melanggar aturan dan norma-norma yang berlaku.
Pada masa sekarang ini banyak orang Kristen bahkan yang disebut sebagai hamba TUHAN,  dan yang sudah dimerdekakan serta disucikan dosa-dosanya oleh darah TUHAN YESUS KRISTUS diatas kayu salib. Tetapi dalam kesehariannya tetap dan senang melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Hal ini jelas merupakan pelecehan terhadap pengorbanan dan darah TUHAN YESUS yang mahal. Lebih lanjut bahwa ada banyak dari antara orang Kristen sendiri yang tidak mau melayani Tuhan apalagi untuk memberitakan Injil – Kabar Keselamatan.
Bagi kita orang percaya minimal seharusnya tetap tekun mengerjakan disiplin rohani sebagai bentuk penghargaan kepada Tuhan YESUS yang telah memberikan kebebasan. Kita harus menyediakan waktu untuk belajar Firman Tuhan, berdoa dengan tekun dan secara khusus berpuasa. Setiap hari harus kita memuji dan menyembah Tuhan serta selalu ingat hari minggu untuk pergi ke gereja dan bersekutu dengan jemaat local lain dalam ibadah yang kudus.
Bagi orang percaya, seharusnya kebebasan yang kita miliki tidak akan berakhir untuk kepentingan diri sendiri yang bersifat kedagingan. Kecerdasan rohani kita akan menyatakan bahwa kebebasan ini sebagai komitmen dalam hati untuk mengawali pelayanan kepada TUHAN dengan berbuat baik serta melakukan kehendak TUHAN saja.
Orang percaya harus hidup sebagai hamba TUHAN yang berkomitmen mengerjakan apa yang Tuhan mau, kita mengikatkan diri untuk melayani Tuhan. Hendaklah kita memiliki martabat sebagai orang merdeka yang sudah terbebas dari dosa masa lalu, yaitu dengan mulai kita menjaga diri dari hal-hal yang berbau dosa dan hindari orang –orang yang akan membawa kita kepada dosa. Lebih lanjut kita harus terus mengerjakan disiplin rohani yang semakin memurnikan hidup kita dihadapan TUHAN.
Awalilah kehidupan setiap hari dengan mencari TUHAN dalam Doa dan Firman pagi hari dan terus usahakan tetap terhubung  kepada ALLAH melalui pujian dan penyembahan kepada-NYA. Carilah keintiman dalam waktu-waktu khusus kepada TUHAN disaat doa – puasa secara berkala dan dengan selalu mengingat hari Sabbath Tuhan.
TUHAN YESUS memberkati.

Pesan Pastoral : 30 Maret 2014
Jemaat Tuhan marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) dengan selalu memberi diri yang terbaik kepada Tuhan.
Kebebasan yang diberikan kepada TUHAN seharusnya membuat kita bersemangat untuk melayani-NYA, marilah kita membuka diri untuk turun tangan melayani TUHAN dengan apa yang dapat kita kerjakan. Kita dapat mulai dengan mendoakan gereja, kota dan Bangsa Indonesia. Doakan pula keluarga, teman, sahabat rekan kerja biarlah TUHAN yang memberkati kita semuanya. Amin.

Winner Voice
Hidup dalam kebebasan menuntut kita memiliki martabat hidup yang baik. 

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...