Monday, April 29, 2013

IMAN DAN PERBUATAN


Yakubus 2:26

Iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan, karena perbuatan dengan sendirinya akan mengalir dari iman kita (Gal 5:6). Karena itu keselamatan yang kita dapatkan pun tidak dapat dikatakan sebagai hasil dari iman dan perbuatan, anggapan ini akan berarti memisahkan iman dengan perbuatan.
Perbuatan ( Yun : ergon artinya jamak / perbuatan-perbuatan) menunjukkan kepada kewajiban yang harus dikerjakan terhadap Allah dan sesama manusia seperti yang telah diperintahkan oleh Alkitab dan yang bersumber dari iman yang sungguh-sungguh, hati yang murni, kasih karunia Allah dan keinginan untuk menyenangkan Tuhan Yesus Kristus. Perbuatan (Ef 2:9 = “pekerjaan”) mengarah pada keinginan untuk memperoleh  perkenan Allah dan keselamatan,  berusaha menaati Alkitab melalui pertobatan dan iman kepada Kritus dan bukan dengan kekuatan sendiri. (Ef 2:8-10).  Karena itu iman yang menyelamatkan secara otomatis akan menghasilkan perbuatan-perbuatan kasih. (Yak 1:7; 2:8; Gal 5:6; 1 Kor 13; Yoh 14:15).
Adalah sebuah kebohongan besar bagi orang yang mengaku memiliki iman yang menyelamatkan kepada Tuhan Yesus Kristus tetapi tidak pernah menunjukkan bukti pengabdian yang sungguh-sungguh kepada-Nya dan menjalankan keberanan Alkitab. Iman yang menyelamatkan adalah iman yang senantiasa hidup tidak sekedar berhenti dengan hanya mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, tetapi juga menuntut ketaatan mutlah kepada-Nya sebagai Tuhan. Karena itu ketaatan melakukan perintah Tuhan adalah aspek yang penting dari iman. Karena hanya yang taat yang dapat beriman dan hanya yang beriman saja yang dapat taat. (Roma 1:5).
Iman  sejati yang menyelamatkan adalah penting sehingga harus dinyatakan diri dalam tindakkan saleh dan pengabdian kepada Tuhan Yesus Kristus, hal ini berarti bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati. (Yak 2:17). Iman yang sejati selalu menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah  dan perbuatan penuh belas kasihan kepada sesama yang membutuhkan. (Yak 2:22).
Bagi kita yang percaya kepada Kristus dan oleh darah pengorbanan-Nya telah menyelamatkan kita dari penghukuman kekal, maka pengakuan ini saja tidaklah cukup. Penting untuk kita memiliki hubungan pribadi dalam ketaatan kepada Allah sehingga iman kita adalah iman yang hidup yang menghasilkan keselamatan dan kebaikan sepanjang hidup di dunia, inilah iman yang bekerja dalam kasih. (Gal 5:6). Tetapi jangan pula kita beranggapan bahwa kita memelihara iman yang hidup hanya dengan usaha sendiri, inilah yang disebut dengan kesombongan rohani dan ini sesuatu yang berbahaya bagi eksistensi iman.
Kasih karunia Allah, Roh Kudus yang mendiami kita dan syafaat Kristus (Ibr 7:25) bekerja di dalam kehidupan kita untuk memungkinkan kita menanggapi Allah “yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman” (Roma 1:17). Karena itu iman kita juga akan mati jika kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan menolak pimpinan Roh Kudus.
Iman adalah sarana kita  untuk menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat (Roma 3:22) dengan tetap memperhatikan kenyataan bahwa iman yang sejati harus hidup dan aktif dalam ketaatan menjalankan kebenaran Alkitab dengan tekun sehingga membentuk keberadaan kita yang berkarakter Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 28 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan oleh karena kasih karunia Tuhan kita menjadi bagian yang terselamatkan dari hukuman api neraka, karena itu terus dengan tekun kita memberi diri membuktikan iman percaya kepada Allah ini dengan perbuatan-perbuatan baik yang dinyatakan dalam pengabdian kepada Allah dan mengasihi sesama.

Winner Voice
Iman menyatu dalam perbuatan pada hakekatnya iman yang hidup dan berdampak maksimal.

Monday, April 22, 2013

IMAN YANG MENYELAMATKAN


Matius 17:20

Untuk mendapatkan keselamatan dalam hidup ini, kita harus memiliki iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang dalam hal ini adalah iman percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru selamat dunia. Yesus Kristus lahir dari perawan Maria, mati disalibkan dan bangkit di hari yang ketiga. Iman percaya ini harus di sertai dengan rasa lapar dan haus akan kebenaran dari keselamatan itu sendiri sehingga selama kita hidup kita akan terus mengejar kebenaran dan kekudusan sehingga menjadi pribadi yang diperkenan Tuhan untuk menerima anugerah kekal dalam dunia yang baru dan langit yang baru.
Sedangkan keselamatan adalah meninggalkan hidup duniawi kita yang lama dan masuk dalam kehidupan bersama Kristus berlandaskan pada iman. Hal ini menuntut kita untuk mengenali siapakah Yesus Kristus yang sebenarnya dan apa yang telah diperbuat-Nya bagi umat manusia yang berdosa ini. Panggilan untuk menerima keselamatan hanya berlaku bagi kita yang benar-benar haus dan lapar secara rohani.
Setelah kita nyakin penuh telah diselamatkan, langkah selanjutnya kita tetap menjaga iman ini untuk mengiring Tuhan Yesus dan melakukan pekerjaan rohani yang dipercayakan-Nya. Ada empat macam komponen iman dan kegunaannya yang besar dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1.      Iman meliputi rasa percaya dengan sungguh-sungguh kepada Kristus yang mati tersalibkan dan bangkit menjadi Juru selamat pribadi kita (Roma 1:17). Hal ini artinya adalah kita harus percaya dengan segenap hati (Roma 6:17; Ef 6:6; Ibr 10:22), menyerahkan seluruh kehendak kit adan mengabdikan diri secara mutlak kepada Yesus Kristus seumur hidup.
2.      Iman meliputi pertobatan yaitu berbalik dari dosa dengan penyesalan yang mendalam (Kis 17:30; 2Kor 7:10) dan berbalik kepada Allah melalui Yesus Kristus.
3.      Iman meliputi ketaatan mutlak kepada Yesus Kristus, kita harus menjadikan perintah Alkitab sebagai gaya hidup yang diilhamkan oleh iman, kita bersyukur kepada Allah dan oleh karya Roh Kudus yang menolong kita dan memperbaharui cara pandang kita dari yang duniawi menjadi orang yang rohani. (Yoh 3:3-6; 14:15, 21-24; Ibr 5:8-9). Iman dan ketaatan tidak dapat dipisahkan (Roma 16:26), oleh karena itu iman yang menyelamatkan tanpa penyerahan diri kepada ketaatan akan Firman Allah tidaklah sah dan tidak mungkin.
4.      Iman meliputi pengabdian pribadi yang sepenuh hati dan ikatan kepada Yesus Kristus yang terungkap dalam kepercayaan, kasih, rasa syukur, dan kesetiaan. Iman menjadi suatu tindakkan pribadi dari pengorbanan dan penyerahan diri yang diarahkan kepada Kristus. (Mat 22:37; Yoh 21:15, 17; Kis 8:37; Roma 6:17; Gal 2:20; Ef 6:6; 1Pet 1:8).
Iman yang menyelamatkan adalah tindakkan sesaat yang harus di ikuti dengan sikap yang terus-menerus yang harus bertumbuh dan dikuatkan (Yoh 1:12). Iman kita harus menjadi lebih besar dan bertambah besar (Rom 4:20; 2Tes 1:3; 1Pet 1:3-9). Iman kita harus diikuti dengan ketaatan, kesetiaan dan pengabdian, (Rom 14:8; 2Kor 5:15) yang terus berkembang menjadi suatu ikatan pribadi yang kuat kepda dan kasih terhadap Tuhan Yesus Kristus (Fil 1:21; 3;8-10).
Iman kepada Yesus Kristus ini membawa kita kepada hubungan yang baru dengan Allah dan membebaskan kita dari murka-Nya (Roma 1:18; 8:1); melalui hubungan baru ini kita mati bagi dosa (Roma 6:1-18) dan didiami oleh Roh Kudus (Gal 3:5; 4:6).
Tuhan Yesus memberkati.

Pesan Pastoral : 21 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Jemaat Tuhan sekaranglah saatnya kita introspeksi diri, apakah benar kita telah memiliki iman yang menyelamatkan, atau kita hanya merasa beriman saja dan beranggapan telah selamat. Marilah kita sungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus dengan melakukan perintah Firman-Nya.

Winner Voice
Oleh Iman kita mendapatkan hidup dan diselamatkan.

Sunday, April 14, 2013

IMAN DAN KASIH


Roma 5:5

Iman dan kasih tidak dapat dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh kudus mencurahkankasih Allah dalam hati kita. Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa syukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus yang wujudnya adalah ketaatan dalam pelaksanaan perintah Allah (Yoh 15:10), misalkan dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Orang Kristen sejati pasti mengalami kasih Allah dalam hatinya melalui Roh Kudus yaitu kasih Allah bagi orang percaya. khususnya pada masa-masa yang sukar, orang percaya akan lebih memiliki ketenangan karena iman percaya kita akan bertumbuh bersama dengan pengharapan akan kasih Allah yang akan dicurahkan.
Kata “dicurahkan” menyatakan keadaan yang masih berlangsung sebagai hasil suatu tindakkan sebelumnya, yaitu Roh Kudus yang terus menerus membanjiri hati kita dengan kasih. Pengalaman akan kasih Allah yang senantiasa hadir ini menopang kita di saat dalam penderitaan (Roma 5:3), dan menyakinan kita bahwa pengharapan kita akan kemuliaan yang pasti mendatang dan bukan hanya harapan kosong belaka. (Roma 5:4-5). Dalam hal ini puncaknya adalah kedatangan Kristus yang kedua kali adalah kepastian. (Roma 8:17; Maz 22:5-6)
Kehidupan yang berkemenangan dalam Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita bukanlah suatu jalan yang mudah di lewati. Yesus Kristus menderita, dan kita yang mengikuti-Nya juga akan menderita. Penderitaan yang kita alami dalam kebenaran hidup adalah penderitaan bersama-Nya yang merupakan kehormatan sebagai akibat dari hubungan intim kita dengan Allah sebagai anak yang mengasihi Bapa surgawi (2Kor :5; Flp3:10; Kol 1:24; 2Tim 2:11-12). Penyatuan kita dengan Kristus merupakan kesaksian hidup yang memuliakan Tuhan dengan menolak untuk menjadi serupa dengan dunia ini, hal ini membuktikan iman dan kasih seorang Kristen sejati. (Roma 12:1-2).
Pemahaman kita yang pertama adalah bahwa Iman dan kasih yang menyatu dengan Kristus menuntut penyerahan tubuh sebagai persembahan hidup yang melayani Allah. Orang Kristen sejati seharusnya mempunyai keinginan yang tulus untuk menyenangkan hati Allah, berkenan kepada-Nya dan tinggal dalam kekudusan hidup. Kita harus hidup bagi Allah, menyembah Dia, mentaati Dia dan menentang dosa. Kita harus menjadi pembela kebenaran dan menolak serta membenci kejahatan, sebaliknya gemar melakukan kebaikkan untuk orang lain seperti Kristus dan terus di penuhi Roh Kudus yang memampukan kita mengerjakan semuanya itu.
Pernyerahan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah ini hanya  bisa dikerjakan bila kita telah mati bagi dosa dan menfungsikan tubuh ini sebagai tempat Roh Kudus tinggal. (1Kor 6:15,19).
Pemahaman kita yang kedua adalah bahwa sistem dunia ini jahat (Kis 2:40; Gal 1:4) karena itu kita harus bersikap tegas terhadap segala cara yang berlaku dan poluler dari Roh dunia dan memakai standar kebenaran Firman Tuhan. (1 Kor 1:17-24). Kita harus membenci kejahatan (1Yoh 2:15-17) dan menolak berbagai macam keduniawian berupa keserakahan, mementingkan diri sendiri, pemikiran humanistik, siasat-siasat politik, iri hati, kebencian, dendam, kecemaran, mulut kotor, hiburan duniawi yang porno, pakaian yang tidak sopan, kedursilaan, narkotika, mabuk dan persekutuan dengan orang duniawi.
Pemahaman kita yang ketiga adalah bahwa pikiran kita harus selaras dengan standard Allah (1Kor 2:16; Fil 2:5) dengan memahami Alkitab (Yoh8:31-32). Rencana dan cita-cita kita harus ditentukan  oleh kebenaran sorgawi dan abadi. AMIN.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Pesan Pastoral : 14 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Menjadi orang yang diperkenan Allah tidak cukup kita menjadi orang baik, tetapi harus dapat menjadi orang yang dapat menyatukan Iman dan Kasih yang tulus iklas kepada Allah, sehingga mengubah cara pikir kita tentang dunia yang jahat serta menyatu dengan Kristus.

Winner Voice.
Kristen sejati selalu punya cara  untuk menyenangkan hati Tuhan.

Sunday, April 7, 2013

KEMENANGAN YANG MENGALAHKAN DUNIA


1 Yohanes 5:4

Mati bagi dosa merupakan standar awal kehidupan orang kristen yang di perkenan Tuhan untuk memperoleh kemenangan yang mengalahkan dunia. Hal ini ditandai dengan memiliki kasih sejati terhadap sesama yaitu kasih yang didasarkan akan kasih kepada Allah dalam ketaatan mengerjakan perintah-Nya. (1Yoh 5:2; 2:3; 3:23). Kemenangan yang mengalahkan dunia adalah iman kita, yaitu iman yang melihat realitas pribadi, mengalami kuasa Allah dan kasih Kristus sedemikian sehingga kesenangan dunia yang berdosa, nilai-nilai sekuler, cara-cara yag fasik dan materialisme yang mementingkan diri  sendiri bukan saja tidak lagi menarik  bagi kita tetapi bahkan dilihat dengan rasa jijik, enggan dan susah.
Semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia dan bagi pemenang akan menanti janji untuk makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. (Wahyu 2:7). Pemenang (Yun: nikon) adalah seorang yang oleh kasih karunia Allah yang diterimananya melalui iman pada Kristus, telah mengalami kelahiran baru dan tinggal tetap dalam kemenangan atas dunia.
Seorang pemenang akan tetap menolak untuk menyesuaikan diri atau apaagi berkompromi dengan dunia dan kemunafikkan, sekalipun  ada pertentangan dan pemberontakan dari orang-orang terdekat. (Wahyu 2:24-26). Seorang pemenang hanya menerima standar yang Allah nyatakan dalam Firman Kebenaran yang murni, sehingga akan peka terhadapa perkataan Roh Kudus dan setia kepada Yesus Kristus sampai akhir. (Wahyu 3:6).
Hanya pemenang yang mengalahkan dunia akan makan dari pohon kehidupan dan tidak mengalami penderitaan dalam kematian kedua. (Wahyu 2:11), selanjutnya inilah yang didapatkan seorang pemenang yang mengalahkan dunia :
1.      Menerima manna yang tersembunyi (Why 2:17)
2.      Diberikan nama baru di surga, nama mereka tidak akan dihapuskan dalam kitab kehidupan tetapi akan di hormati oleh Kristus di hadapan Bapa Sorgawi dan para malaikat. (Why 3:5).
3.      Akan tinggal bersama Allah dalam Bait-Nya dan akan mengenakan nama Allah, Kristus dan Yerusalem Baru (Why 3: 12)
4.      Dikaruniai kuasa atas bangsa-bangsa (Why 2:26) dan duduk bersama-sama Kristus di atas tahta-Nya (Why 3:21)
5.      Menjadi anak-anak Allah selamanya (Why 21:7).
Rahasia kemenangan bagi kita yang ingin mengalahkan dunia adalah Iman kepada Kristus Yesus oleh karena kematian-Nya yang yang mendamaikan kita dengan Allah sehingga tercipta hubungan yang tidak terpisahan antara hidup kita dengan Bapa sorgawi. Selanjutnya, adalah kesaksian hidup kita untuk tetap setia kepada Yesus Kristus dan ketekunan kita dalam tindakan kasih kepada Allah sekalipun diperhadapkan dengan kematian. (Why 12:11 bd 1Yoh 5:4).
Kita harus dapat mengalahkan dunia ini, yang dengan demikian kita juga akan menang terhadap dosa dan iblis, kalau tidak kita akan dikalahkan oleh dunia dan mengikuti segala kefasikan menjadi budak iblis yang pada akhirnya akan dilemparkan ke dalam lautan api neraka. (Why 2:11; 3:5; 20:15; 21:8).
Tuhan Yesus Memberkati.

Pesan Pastoral : 7 April 2013
Anak Allah marilah kita melakukan revolusi rohani. Jadilah “SADAR” (Semangat, Antusias, Dinamis, Agresif dan Radikal) yaitu selalu memberikan yang terbaik kepada Tuhan.
Marilah kita tentukan sikap, tidak ada jalan tengah tidak ada kompromi terhadap dunia dan dosa, pastikan menjadi pemenang yang mengalahkan dunia. Amin

Winner Voice
Kemenangan yang mengalahkan dunia adalah pribadi yang beriman bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...