Saturday, April 28, 2012

MENGAPA HARUS KE GEREJA ?


Lukas 4:16-20

Stephen E. Kohn and Vincent D. O’Connell dalam bukunya 6 Habits Of Highly Effective Bosses mengatakan bahwa salah satu kebiasaan para pemimpin yang sangat efektif adalah kesadaran pribadi. Dan kebiasaan lahir dari kesadaran pribadi yang akan membuat orang tersebut setia sampai akhir.
Sekarang marilah kita belajar,  Tuhan Yesus mempunyai kebiasaan untuk datang ke Bait Allah (Lukas 4:16), Raja Daud juga punya kebiasaan yang sama yaitu suka datang ke Bait ALLAH (Maz 84:11), bayangkan bila seluruh jemaat Tuhan secara pribadi sadar akan pentingnya beribadah dan datang di gereja secara rutin, pasti gereja akan maju dengan pesat. Ada tiga alasan mengapa kita harus ke gereja ? kiranya hal ini dapat menyadarkan kita untuk lebih lagi antusias beribadah kepada Tuhan di dalam Bait- Nya.
1.      Gereja adalah tempat yang ideal untuk berdoa.
Berkat ditentukan oleh doa yang kita panjatkan (Matius 7:7-8), memang kita dapat berdoa dimana dan kapanpun, tetapi seringkali perasaan kita mudah terbawa situasi sehingga sukar untuk mendapatkan keintiman bersama Tuhan, bila suasana dan kondisi tidak mendukung. Hal inilah yang mendorong orang percaya untuk membuat tempat  khusus di mana kita dapat berhubungan dengan lebih intim dengan Tuhan tanpa gangguan-gangguan.
Jemaat awal di Yerusalem, mengalami kemajuan pesat karena mereka berdoa di rumah dan juga di dalam Bait Allah (Kis 2:42; 4:31). Doa pribadi dirumah itu penting, tetapi berdoa bersama di dalam gereja itu juga  penting, karena kekuatan kebersamaan akan lebih terasa, dan masing-masing jemaat dapat saling mendukung dalam doa.  (Mat 18:19)
2.      Gereja adalah tempat yang tepat menerima pengajaran dari Tuhan.
Inilah amanat yang penting diberikan kepada Gereja yaitu agar mengajarkan segala sesuatu yang telah Tuhan Yesus berikan kepada gereja-Nya. (Matius 28:20), dan gereja awal di Yerusalem maju dengan pesat karena jemaat bertekun dalam pengajaran para  Rasul (Kis 2:42).
Patut disayangkan pada masa sekarang bahwa ketika dunia informasi sangat terbuka lebar, sehingga orang mudah untuk mendapatkan informasi apapun juga, tapi hanya sedikit anggota gereja yang mau mendapatkan pengajaran dari Tuhan melalui hamba Tuhan, sedangkan pengajran rohani dapat menjadi penyeimbang atau penangkal informasi dunia yang seringkali menyesatkan dan membuat orang menjauh dari Tuhan. Marilah kita kembali kegereja di mana umat Allah berkumpul untuk menerima pengajaran yang menolong kita tetap berjalan dalam kebenaran-Nya. (Roma 15:4; Kis 2:46; 5:20).
3.      Gereja adalah tempat yang baik untuk memuji dan menyembah Tuhan
Allah tidak terikat waktu dan tempat dan benar kita dapat menyembah Tuhan dimana dan kapanpun juga. (Yoh 4:2-024), namun sangat penting  bagi kita untuk berkumpul bersama memuji Tuhan di gereja. (Maz 22:23; 26:12). Dan penting untuk jemaat berkumpul bersama menyembah Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya. (Matius 18:20; Maz 11:4). Ada dimensi rohani tersendiri yang sangat luar biasa terbentuk bila dengan sepenuh hati dan dalam kesungguhan bersama-sama jemaat Tuhan memuji dan menyembah Tuhan.
Disinilah di dalam Gereja-Nya maka kuasa dan Anugerah Tuhan lebih terasa dan dapat dialami secara luas oleh semua orang yang bersatu berkumpul dalam perhimpunan untuk merasakan kehadiran ALLAH dalam ibadah yang menjadi dupa yang menyenangkan hati TUHAN.
Tuhan Yesus memberkati.

Sunday, April 22, 2012

GBI Bawangan.: SIKAP PENYEMBAHAN

GBI Bawangan.: SIKAP PENYEMBAHAN
Belajar dari wanita yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak, ada 4 sikap penyembahan yang seharusnya kita punyai dalam hidup ibadah yang berkenan kepada TUHAN.

SIKAP PENYEMBAHAN


Lukas 7:38

Lukas dalam peristiwa wanita yang membasahi kaki Tuhan Yesus dengan air mata dan menuang minyak mahal serta menyekanya dengan rambutnya, hendak memberitahukan dan menonjolkan sikap dalam penyembahan.
Hati yang hancur merupakan sikap awal yang baik untuk menyembah karena air mata bisa membersihkan jiwa, yaitu saat kita menyadari ketidaksempurnaan berhadapan dengan yang maha sempurna.  Daud sangat memahami sikap hati ini (Maz 51:19); hati yang hancur (Ibrani = shabor) artinya gemetar,
dana sehingga membutuhkan bantuan dana dari kita, hal ini hanya karena penyembahan kita memerlukan suatu sikap penyerahan diri yang ditunjukkan melalui pemberian. Oleh karena itu hendaklah kita memberikan dengan rasa hormat dan dipersiapkan dengan baik sebelumnya. (1Kor 16:1-2) hancur berkeping-keping atau berkurang. Tidak peduli apaun yang menghancurkan hati kita, kehancuran itu dapat kita bawa kepada ALLAH melalui penyerahan diri yang manis dan diterima sebagai sikap penyembahan.
Sebaliknya kita banyak membangun dinding besar untuk melindungi perasaan kita sehingga kita tidak bisa memperlihatkan kelembutan, kasih dan pemujaan yang diperlukan bagi penyembahan. Pada air mata dari hati yang hancur merupakan ungkapan perasaan terdalam (Mar 12:30).  Jadi jika kita telah memberikan hati, pikiran, jiwa dan kekuatan kita untuk TUHAN dan bila puncaknya adalah saat kita menangis hal ini merupakan kewajaran akan sukacita dan kegembiraan oleh karena Tuhan.
Sikap penyembahan kedua seperti yang ditunjukkan oleh wanita ini adalah kerendahan hati, diperlihatkan dengan menyeka kaki Tuhan Yesus dengan rambut yang merupakan mahkota wanita (1Kor 11:15). Wanita ini mempertaruhkan nama baiknya untuk menyembah TUHAN yang seharusnya kita juga dapat melakukan hal yang sama. Saat ini banyak orang terhalangi keinginan untuk memperlihatkan ekspresi kasih kita kepada TUHAN karena takut dan berfikir :’apa yang akan dipikirkan orang lain tentang aku’ hal ini harus diubah dengan berfikir ‘apa yang akan dipikirkan Yesus tentang aku.
Daud sangat memahami akan hal ini sehingga tidak mempedulikan lagi anggapan orang banyak, saat membawa tabut ALLAH ke Sion, maka dia menari dengan kuat dan menanggalkan jubah kebesarannya. (2 Sam 6:16; 2Taw15:29). Allah menghargai kerendahan hati kita (Yes 57:15; 1Pet 5:5-6). Kehancuran hati dan kerendahan hati memberikan tempat untuk ALLAH berdiam dan kehadiran ALLAH merupakan syarat wajib untuk penyembahan.
Ketiga adalah sikap kasih, diperlihatan oleh wanita ini dengan mencium kaki TUHAN YESUS. Penyembahan harus disertai kasih karena bila tidak ada kasih maka ini sebuah penipuan yang kasar dihadapan TUHAN yang menyelidiki isi hati. Kasih adalah inti dari segala bentuk penyembahan yang baik kepada TUHAN.
Sikap keempat adalah memberi, ditunjukkan dengan minyak yang mahal dan berharga, sangat mungkin ini adalah bentuk tabungan yang dimiliki oleh wanita ini.
Allah memerintahkan jangan orang menghadap hadirat TUHAN  dengan tangan hampa, (Kel 23:15; 34:20; Ul 16:16). Daud sangat paham dengan sikap ini sehingga sekalipun dia raja tetap saja dia mempersembahkan harta dari kekayaan pribadinya kepada rumah TUHAN serta mengajarkannya (Maz 96:1-9). Surga tidak kekurangan
Marilah kita mengambil sikap yang benar saat datang kepada TUHAN untuk menyembahnya setiap waktu. 
Tuhan Yesus Memberkati.

Sunday, April 15, 2012

MENARIK PERHATIAN TUHAN

GBI Bawangan.: MENARIK PERHATIAN TUHAN: 2 Tawarikh 16:9 Tuhan mencari orang-orang yang sungguh hati mencari DIA, Tuhan ingin supaya kita memberikan hasrat yang besar untuk me...

Friday, April 13, 2012

MENARIK PERHATIAN TUHAN


2 Tawarikh 16:9

Tuhan mencari orang-orang yang sungguh hati mencari DIA, Tuhan ingin supaya kita memberikan hasrat yang besar untuk menjumpai NYA. Banyak orang berdoa tapi terlalu cepat untuk amin sebelum merasakan kehadiran ALLAH, sehingga doa hanyalah sebuah kebiasaan untuk mengawali sebuah kegiatan. Banyak orang memuji TUHAN tidak lebih dari sebuah lagu yang dinyanyikan tidak berbeda dengan senandung dibibir saja. Banyak juga orang pergi beribadah setiap minggu hanya memenuhi tuntutan social agar disebut orang beriman, tanpa menyadari arti ibadah yang sesungguhnya adalah menaruh focus untuk menyenangkan hati TUHAN, justru lebih mementingkan pada kepentingan pribadi bahkan banyak yang ke gereja hanyalah untuk berkesempatan bertemu dengan orang lain dan lebih banyak bermotifkan ekonomi yaitu untuk menjalankan bisnis.
Hal ini tidak baik tapi banyak tidak disadari, sekarang saatnya kita belajar menaruh focus yang benar saat berdoa, memuji Tuhan dan beribadah. Belajar dari Bartimeus (Markus 10:46-52) yang terus berteriak memanggil nama Tuhan Yesus sekalipun orang-orang telah menegurnya untuk diam dan sekalipun Tuhan Yesus hanya berjalan sambil lalu saja tidak memberikan perhatian khusus kepadanya. Tetapi karena tahu yang lewat adalah Tuhan Yesus maka Bartimeus menguatkan hatinya untuk berteriak terus; “Yesus anak Daud, kasihanilah aku”
Belajar dari Zakheus (Lukas 19:1-10) yang berupaya dalam keterbatasan dirinya untuk berlari mendahului orang banyak dan memanjat pohon ara, membuang jauh “gengsi” (harga diri) sebagai pejabat untuk memanjat pohon hanya sekedar ingin melihat wajah Tuhan Yesus. Dan ketika bertemu  Tuhan Yesus, Zakheus menunjukkan pertobatannya dengan hartanya.
Belajar pula dari wanita yang 12 tahun menderita pendarahan. (Matius 9:20-22) dalam kelemahan tubuh karena sakit berat tetapi demi mendengar bahwa Yesus dalam perjalanan menuju rumah seorang kepada rumah ibadat, dia berupaya untuk mendekat dan menjamah Tuhan Yesus dengan sebuah kenyakinan yang kuat; “asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh”. Dan wanita itu berhasil keluar dari penderitaan selama12 tahunnya.
Bila kita memiliki hasrat yang kuat untuk menarik perhatian TUHAN, sehingga mata TUHAN tertuju kepada kita maka seluruh fasilitas sorga akan menghampiri kita, yaitu kerajaan, kuasa dan kemuliaan. (Matius 6:13) maka mujizat adalah sesuatu yang sudah lazim saat Tuhan hadir.
Tuhan telah menentukan cara agar kita dapat menarik perhatian-Nya yaitu bahwa TUHAN menghendaki penyembah yang benar yaitu bila kita menyembah Tuhan dalam ROH dan Kebenaran (Yohanes 4:23).  Bila ALLAH telah berkehendak maka kita tinggal menurutiNya saja, jangan cari-cari cara lain tapi baiklah kita menyenangkan hati TUHAN dengan melakukan apa yang telah dikehendakiNYA. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita. (Filipin 4:9; Roma 15:33)
Tuhan Yesus Memberkati.

Saturday, April 7, 2012

PASKAH APRIL 2012 THE POWER OF LOVE


Markus 15 :20b – 32

Perasaan “Cinta” memang memiliki kekuatan yang luar biasa. Perasaan cinta ini mampu menggerakkan seseorang melakukan apapun asal perasaan cintanya dapat tersalurkan dengan baik. Tetapi kekuatan “cinta” lebih dasyat terasa bila berada di tangan orang yang memang berkuasa, sehingga perasaan cinta tidak terhalang oleh apapun, tapi dapat diwujudkan secara maksimal sesuai dengan harapan pembawa cinta itu sendiri.
Kedua hal diatas terdapat dalam diri TUHAN YESUS KRISTUS. Cinta TUHAN YESUS sangat besar kepada manusia, sekalipun berdosa tetap saja bersedia mengampuni bahkan untuk mencapai jalan tersebut TUHAN YESUS bersedia mati di atas kayu salib. Dan yang luar biasa adalah bahwa YESUS KRISTUS adalah RAJA di atas segala Raja. (Wahyu 1:5 bd: Mar 15:2; Mat 2:2; 16:28; Yoh 1:49).
Otoritasnya sebagai RAJA di atas segala Raja memungkinkan TUHAN YESUS melakukan apapun sesuai dengan kehendak-Nya supaya pernyataan KASIH-Nya yang besar dapat tercapai. ALLAH sendiri yang mengatur bagaimana DIA dilahirkan, bagaimana DIA harus hidup dan memilih dengan siapakah DIA hidup selama di dunia, dan akhirnya dengan apa dan oleh siapa DIA harus mati, semuanya dalam rancangan yang kudus oleh karena kasihnya yang besar. (Kis 2:23).
Sekarang setelah TUHAN YESUS membuktikan besar Cinta- NYA, akankah kita bersedia menyambut DIA sebagai RAJA yang menaruh cinta atau hanya sekedar perasaan cinta yang menggebu dari seseorang saja ? tidak berbeda dengan orang lain yang mencintai kita ? dapatkah kita menyandingkan cinta TUHAN dengan cinta suami atau istri atau anak atau seorang ibu ? Kekuatan cinta TUHAN YESUS jelas tidak dapat dibandingkan dengan cinta siapapun juga di dunia ini, karena bukan saja kekuatan cinta yang dimiliki-NYA tetapi juga kemampuan dan otoritas yang tidak terbatas yang dimiliki TUHAN YESUS dalam mewujudkan cinta kasih-NYA yang besar sehingga DIA disebut TUHAN Sang Maha Kasih. (Yoh 15:13)
Ketika kita menyambut TUHAN YESUS sebagai Raja yang berotoritas, maka kekuasaan-NYA atas dosa akan menyelamatkan kita oleh karena kasih-NYA (Yoh 3:16). Karena itu sikap hidup kita harus segera berubah saat beribadah kepada-NYA  dengan hormat dan takut akan TUHAN (Maz 5:7). Kita harus layak dihadapan-NYA dan terus mengenekakan pakaian kekudusan (Wah 3:4-5 bd: Mat 22:1-14) selanjutnya tingkatkan terus kualitas pujian dan penyembahan kita. (Za 14:16-17)
Marilah kita menyambut TUHAN YESUS sebagai Raja yang berkuasa memberikan pengampunan sebagai wujud kasih-NYA yang besar pada saat ini ketika kesempatan masih sangat terbuka, sebelum akhirnya TUHAN YESUS akan hadir sebagai hakim yang berkuasa  menjatuhkan hukuman bagi setiap orang yang berdosa. (Wahyu 20:11-15)
Tuhan Yesus memberkati.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...