Thursday, September 29, 2011

GBI Bawangan.: GBI Bawangan.: BERSYUKURLAH

GBI Bawangan.: GBI Bawangan.: BERSYUKURLAH: GBI Bawangan.: BERSYUKURLAH : 1 Tesalonika 5:18 Bagaimana kita dapat bersyukur?. pertanyaan ini karena sekarang kita sukar menemukan oran...

Tuesday, September 27, 2011

GBI Bawangan.: BERSYUKURLAH

GBI Bawangan.: BERSYUKURLAH: 1 Tesalonika 5:18 Bagaimana kita dapat bersyukur?. pertanyaan ini karena sekarang kita sukar menemukan orang yang dapat beryukur dengan t...

Sunday, September 25, 2011

BERSYUKURLAH

1 Tesalonika 5:18

Bagaimana kita dapat bersyukur?.  pertanyaan ini karena sekarang kita sukar menemukan orang yang dapat beryukur dengan tulus hati sama seperti ucapan “terima kasih” yang dari bibir saja  dan tidak timbul dari dasar hati.
Belajar dari Bapak.Ayub yang tetap dapat berkata “  … terpujilah nama Tuhan. (Ayub 1:20-21) sekalipun saat itu justru sedang dalam keadaan yang buruk karena telah kehilangan semua harta dan juga atas kematian semua anaknya, ini  luar biasa.
Bapak Ayub dapat tetap bersyukur karena tidak bergantung apakah itu peristiwa baik atau buruk. Karena biasanya kita akan bersyukur disaat ada peristiwa yang baik, nyaman dan menguntungkan, sedangkan bila peristiwa itu kita nilai sial, merugikan dan menyakitkan maka kita akan mengumpat, seperti yang ditunjukkan oleh istri Ayub (Ayub 2:9).
Bila kita hanya dapat bersyukur karena kita mendapatkan sesuatu yang baik saja maka kita akan mengalami kemandekan iman, iman tidak dapat bertumbuh. Kita harus percaya bahwa segala sesuatu ALLAH tetap memengang kendali, sehingga oleh iman kita kita sekalipun saat ini dalam keadaan yang buruk tapi TUHAN sanggup membuatnya menjadi kebaikkan bagi diri kita. (Roma 8:28).
Bapak Ayub dapat tetap bersyukur sekalipun kehilangan banyak hal karena dia tidak bergantung pada yang terhilang itu, tetapi pada apa yang masih ada pada dirinya yaitu nyawanya yang tidak boleh disentuh oleh iblis. (Ayub 2:6) selalu ada sesuatu yang ALLAH tetap berikan sebagai anugerah, hanya kita harus peka terhadap hal ini dan bersyukur atas hal itu. Bila kita hanya focus pada apa yang hilang maka segera emosi kita bereaksi dengan perasaan sedih, tetapi bila kita dapat melihat apa yang ada dalam diri kita untuk segera dikembangkan maka kita memperoleh pengharapan yang membangkitkan semangat untuk berjuang. Bagi orang percaya sekalipun semuanya lenyak tetap saja ada yang terbaik didalam diri kita yang tidak mungkin hancur atau lenyap yaitu TUHAN YESUS sendiri yang menjadi kekuatan tak terbatas untuk membuat kita tetap dapat bersyukur.
Bapak Ayub dapat besyukur karena tidak didasarkan pada berkat Tuhan, tetapi karena Pribadi Tuhan  itu sendiri. Iblis merasa bahwa Bapak Ayub bersyukur karena Tuhan telah memberkati dan memberikan pagar perlindungan. Tetapi ternyata bahwa Bapak Ayub tetap  saja bersyukur dan memuji Tuhan sekalipun semua telah diambil darinya. Jadi bukan karena harta, anak, kesehatan atau karena istrinya tetapi karena Pribadi ALLAH sendiri.
Bersyukur akan berhenti dengan sendirinya kalau berdasarkan apa yang telah TUHAN beri karena manusia tidak pernah merasakan cukup bila berhadapan dengan berkat, seharusnya kita syukur bertumbuh kepada alasan karena mendapatkan TUHAN dan otomatis berkat itu akan mengikuti. Karena disetiap kehilangan yang dialami maka ALLAH akan memberikan ganti yang tidak terduga nilainya yaitu Diri-Nya sendiri. Karena saat kita kehilangan harta benda maka ALLAH akan memberikan kita kecukupan dalam hidup, saat kita kehilangan kesehatan maka ALLAH sendiri akan menyembuhkan, atau saat kita kehilangan orang yang kita kasihi maka kita masih memiliki ALLAH yang adalah KASIH. Maka kita tidak akan kehabisan rasa syukur.
Tuhan Yesus Memberkati

Sunday, September 18, 2011

STABILITAS PRIBADI

(Ibrani 13:8)

Ada banyak hal mengapa kita dapat mengasihi pribadi Tuhan Yesus, dari semua yang ada maka Stabilitas Pribadi adalah bagian dimana kita dapat bergantung kepada Dia yang tidak berubah. Kita dapat mempercayai-Nya karena Tuhan Yesus dapat mengubah apapun yang perlu untuk diubah, namun Dia selalu tetap sama.
Bukankah kita ingin pula mempunyai teman, sahabat dan pasangan yang memiliki kestabilan sehingga kita dapat menaruh kepercayaan ? marilah mulai dari diri sendiri sehingga orang-orang dapat mengetahui bahwa mereka dapat mempercayai kita.
Hal pertama yang dapat kita pelajari adalah kestabilan emosi, marilah kita memiliki kedewasaan emosi yang baik sehingga dalam membuat keputusan-keputusan bukan atas dasar perasaan kita semata teetapi berdasarkan pimpinan Roh Kudus. Kita tidak mudah menyerah dengan perasaan-perasaan kita, sehingga menjadi seseorang yang mudah marah karena situasi yang tidak menyenangkan hati kita.  Kita perlu ketat belajar dalam penguasaan diri yang merupakan buah dari Roh Kudus (Ibrani 5:22-23). Dengan pengendalian diri yang baik maka kita dapat menguasai emosi diri karena bila tidak maka kita akan dipermainkan oleh emosi yang tidak stabil, Karena mudah naik dan turun seperti mainan yo – yo.
Yang kedua adalah kebaikkan. Allah itu baik, titik. ALLAH tidak hanya kadang-kadang baik tetapi selalu baik. Allah tidak hanya baik sebagian tetapi jelas bahwa ALLAH sepenuhnya baik (Yakobus 1:17). ALLAH itu baik jadi kita harus meneladaninya, jangan sampai kita setengah baik dan setengahnya jahat karena terang tidak mungkin bersatu dengan gelap. (2Korintus 6:14). Milikilah kestabilan dalam kebaikkan  yang tidak terpengaruh oleh situasi, kondisi atau orang lain, tetapi baiklah kebaikkan kita muncul dari dasar hati kita yang dalam.
Yang ketiga adalah kestabilan iman. Orang benar akan hidup oleh iman (Roma 1:17) seringkali bila kita menghadapi persoalan yang pelik maka yang awalnya kita dapat beriman sepenuh kepada Kristus menjadi ragu-ragu dan bila tidak juga masalah itu selesai maka dapat pula menjadi tidak percaya lagi. Hal ini sangat kurang baik sebagai orang Kristen. Banyak orang yang yang telah menjual imannya dengan tidak mengikuti Kristus lagi karena masalah pasangan hidup, jabatan pekerjaan dan karena kekayaan. Stabilitas keimanan kita lulus saat kita tetap percaya kepada Kristus apapun persoalan yang kita hadapi, seperti Tuhan Yesus yang tetap percaya BAPA di surge yang memberi tugas karya keselamatan sekalipun harus mengorbankan nyawa-Nya tergantung di kayu salib.
Ke empat adalah kestabilan dalam perkataan. Dari perkataan kita maka kita dapat dipercayai atau justru dihindari. Baiklah apa yang kita ucapkan sama dengan apa yang kita lakukan, namun seperti kita juga ketahui bahwa dari mulut yang satu dapat keluar berkat dan kutuk (Yakobus 33:10).  Baiklah setiap ucapan kita semuanya positif sehingga dapat membangun iman kita. Bila perkataan kita adalah sesuatu yang positif  maka akan banyak memberkati orang lain dan memberi semangat kepada yang lemah.
Kita tahu bahwa setiap orang dapat berubah, tetapi orang Percaya harus terus mencapai kemajuan  sampai kita menjadi manusia yang stabil, tidak mungkin terjadi dalam satu malam tetapi kita harus berusaha serupa dengan Dia dari hari kehari. (Roma 8:29).
Tuhan Yesus memberkati.

Sunday, September 11, 2011

SUKACITA TUHAN YESUS

Yohanes 17:13

Dalam diri Tuhan Yesus Kristus ada sesuatu yang sangat kuat yaitu sukacita-Nya. Dan sukacita-Nya memberikan kekuatan kepada semua murid-murid bahkan sampai saat inipun Tuhan ingin supaya sukacita dari Nya dapat dimiliki oleh semua orang yang percaya. oleh karena itu kita patut untuk memahami bagaimana meraih sukacita dari surga ini.
Bahwa sampai saat ini mengapa orang kesulitan mendapatkan sukacita Tuhan ? Dosalah penyebab dari semua itu, sehingga karena dosalah orang merasa terteror rasa bersalah yang segera menyurutkan sukacitaitu (2Kor 5:21). Hal lain adalah kurang taat dalam melakukan kehendak ALLAH sehingga membuat persekutuan dengan ALLAH kurang kuat dan menyebabkan mujizat yang seharusnya dapat kita terima menjadi terkendala. (Yoh 4:34; 10:30).
Tuhan Yesus sangat menghendaki kita memiliki sukacita-Nya, sebab sukacita yang diberikan-Nya kepada kita tidak sama dengan sukacita yang dari dunia ini (Yoh 14:27). Sukacita dunia semu dan penuh dengan kebohongan, membuat hati nurani kita menjadi tumpul karena hanya ingin lepas dari persoalan hidup kemudian kita menghabiskan banyak biaya hanya sekedar memperoleh hiburan, sedangkan sebenarnya sukacita seharusnya muncul dari dalam hati dan tidak oleh tontonan atau kenikmatan yang pada prinsipnya pengaruh dari luar diri kita. Hanya Tuhan Yesus yang dari dalam diri kita dalam memunculkan sukacita sejati itu. Dan oleh karena sukacita dari Tuhan Yesus saja yang dapat membantu kita tetap kuat di dalam menghadapi penderitan hidup ini (Neh 8:11), jadi sekalipun ada persoalan dan permasalahan hidup kita tetap dapat bersukacita.
Pertanyaannya adalah bagaimana caranya kita dapat memperoleh sukacita tersebut ?.
Pertama adalah kita harus menyadari karunia keselamatan yang telah Tuhan Yesus kerjakan bagi kita (1Pet 2:10). Keselamatan tidak dapat dinilai dengan apapun karena keselamatan tidak mungkin terbayar oleh manusia dengan cara apapun, menyadari sesuatu yang bernilai sangat tinggi ada dalam kehidupan kita membuat bersukacita besar muncul dan segala hal seperti harta benda duniawi tidak mempunyai pengaruh lagi terhadap sukacita kita, seperti Ayub sekalipun kehilangan segalanya yang tampak yaitu harta, anak bahkan kesehatannya, dia tetap dapat bersyukur. (Ayub 1:21).
Kedua, kita menyadari kasih-Nya yang selalu menyertai kita (Roma 8:37). Bila kita taat kepada-Nya bukan berarti kemudian kita dapat lepas dari persoalan hidup, tetapi oleh karena kasih-Nya maka segala yang tampak buruk dalam hidup kita diubahkan menjadi kebaikkan dan janji-Nya adalah di setia menyertai kita (Rom 8:28). Hal ini membuat kita merasa aman dan tenang saat menghadapi persoalan hidup yang tentu saja membuat sukacita besar muncul dari hati setiap kita yang percaya.
Ketiga adalah saat kita tetap percaya pengharapan kita kepada TUHAN yang pasti memberikan pahala dan janji-janji-Nya yang pasti pula kita terima (Titus 3:6). Pengharapan akan hasil yang pasti di peroleh, seperti mengerti melihat film yang sudah diketahui hasil akhirnya. Yang dalam Tuhan akan ada akhir yang bahagia.
Bukankan luar biasa sukacita dari TUHAN YESUS KRISTUS ? marilah kita meraihnya sekarang. 
Tuhan Yesus memberkati

Sunday, September 4, 2011

MEMBUANG KOTORAN DOSA

Yakobus 1:21

Sebagai orang Kristen kita memulai kehidupan rohani sebagai orang percaya dengan kelahiran baru melalui Firman Kebenaran (Yak 1:18). Hidup baru di dalam menuntut kita membuang semua dosa  berupa kotoran moral akibat ketidak setiaan kita terhadap kekudusan Tuhan, ini yang melukai hati Roh Kudus. Selanjutnya kita harus bertekun dalam merenungkan Firman Tuhan dimana Firman Kebenaran yang tertanam didalam hati kita harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari diri kita dan merupakan tabiat baru kita. Firman Kebenaran yang telah menjadi tabiat sehari-hari akan membawa kita kepada keselamatan. (Mat 13:3-23; Roma 1:16; 1Kor 15:2; Ef 1:13).
Firman Kebenaran, baik yang dikotbahkan diatas mimbar atau yang tertulis, tidak dapat menguasai hidup kita secara efektif kalau kita belum terpisah dari dosa yang merupakan kesalahan dan pelanggaran atas Firman Kebenaran. Bagaimanakah Firman Kebenaran ini dapat efektif menguasai kita ?:
Allah memerintahkan orang percaya untuk memalingkan wajah atas kekotoran dosa yang telah merasuk dalam masyarakat secara umum, karena orang yang jahat akan semakin jahat tetapi orang percaya haruslah orang pertama yang menjauhi kejahatan itu tetapi kita harus berusaha keras untuk mempengaruhi mereka dan keluarganya untuk hidup sebagai orang Kristen. Karena dosa menajiskan jiwa dan merusak kehidupan mereka, maka kita harus semakin giat berbuat baik dan benar agar dapat lebih memberi pengaruh yang positif. (Ef 4:22,25,31; Kol 3:8; 1Pet 2:1).
Alkitab memberitahukan kita apa yang tidak layak dilakukan orang Kristen yang telah ditebus dari dosa dan menjadi umat ALLAH yang kudus. Oleh karena itu; jangan kita terlibat dalam bentuk percabulan dan kecemaran apapun juga (Ef 5:3-4). Kita harus menyadari bahwa bila  membiarkan kekotoran dosa dalam bentuk apapun di dalam kehidupan atau rumah tangga kita, termasuk dalam hal ini kata-kata kotor atau sesuatu yang tidak senonoh. Kekotoran moral ini juga dapat berupa tayangan televisi atau video yang tidak senonoh yang kita saksikan.
Hal-hal diatas jelas mendukakan Roh Kudus dan melanggar standar Allah yang kudus bagi umat-Nya. Firman Kebenaran (Alkitab) jelas memperingatkan kita, “Jangan kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka ALLAH …. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. (Ef 5:6-7).
Sebagai orang Kristen, kita harus berketetapan hati dalam kebenaran dan kekudusan yang merupakan standar yang telah Tuhan tentukan untuk kita jalani. Yang pertama kita harus membersihkan diri kita dari kecemaran dan dapat dimulai dari dalam rumah atau kamar pribadi kita, kemudian kita akan memenuhi ruangan hati dan pikiran dengan hal-hal yang kudus terutama dengan Fiman Kebenaran. (Mat 12:43-45)
Tuhan Yesus Memberkati.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...