Saturday, July 30, 2011

PELAYAN KRISTUS YESUS YANG BAIK

1 Timotius 4:6

Pada akhir zaman akan muncul kemurtadan dari iman pribadi terhadap Kristus Yesus dan Kebenaran Firman Tuhan, (2 Tes 2:3; Yud 3-4) yang muncul dari dalam gereja yaitu “hamba-hamba Tuhan yang memiliki karunia luar biasa dan diurapi ALLAH. ada yang akan melakukan hal-hal yang luar biasa bagi ALLAH dan memberitakan Injil dengan efektif, tetapi mereka akan murtad dari iman dan berangsur-angsur akan mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran palsu. Karena urapan dan semangat (antusiasme) bagi ALLAH yang dulu, banyak orang akan tersesat oleh mereka.
Pada masa itu akan banyak orang yang murtad karena mereka gagal dalam mengasihi kebenaran (2 Tes 2:10) dan melawan berbagai kecenderungan berbuat dosa (Mat 24:5,10,12; 2Tim 3:2-3). Namun demikian sebagai gereja yang tetap mengasihi kebenaran, kita harus membuat perlawanan terhadap para pendeta atau pembina rohani yang telah memutarbalikan Injil dan berkompromi dengan dunia, minimal sebagai bila kita telah mengetahuinya maka menjauhi mereka adalah langkah yang bijak. (2Tim3:5; 4:3; 2Kor 11:13).
Pada masa itu popularitas ajaran yang tidak Alkitabiah akan kuat karena peran iblis yang besar untuk membuat sesuatu yang tampak “spektakuler” dan hal ini membuat orang menjadi bingung dan mudah untuk disesatkan, ciri-ciri yang tampak adalah spiritisme, okultisme, kerasukan setan dan penipuan setan baik dalam dunia maupun gereja. (Ef 6:11-12).
Pada saat ini marilah kita orang percaya jangan goyah dan tetap setia berpegang pada kebenaran Firman Tuhan, janganlah kita disesatkan hanya dengan melihat penampilan orang yang berkarisma yang mengajar dengan mencampurkan kebenaran dengan kesalahan berupa roh duniawi. Kesadaran ini haruslah disertai dengan kerinduan untuk melakukan kehendak ALLAH ( Yoh 7:17 serta hidup dalam kebenaran dan takut akan ALLAH (Maz 25:4-5,12-15) ALLAH telah berjanji “di hari-hari terakhir” Ia akan menyelamatkan semua orang yang berseru kepada namanya dan memisahkan diri mereka dari angkatan yang rusak ini (Kis 2:16-21, 33, 38-40; 3:19), dan mencurahkan ROH KUDUS atas orang benar.
Pada saat ini , ada tanggungjawab dari setiap orang percaya untuk mempersiapkan diri untuk melakukan perlawanan terhadap pengajaran palsu ada beberapa hal yang patut kita kerjakan yaitu :
1.      Masuk dalam disiplin rohani (1Tim 4:8)
2.      Jadilah teladan (Yun : Tupos) : model, gambar, ideal atau pola. (1Tim 4:12)
3.      Menjalankan hidup kudus (1Tim 4:12)
4.      Tetap peka terhadap pekerjaan dan karunia ROH KUDUS, (1Tim 4:14)
5.      Mengajarkan ajaran yang benar. (1Tim 4:13, 15-16)
6.      Memelihara Iman. (1Tim 6:20; 2Tim 1:13-14)
7.      Memperhatikan kehidupan rohani pribadi. (1Tim 4:16)
Bila kita melakukan hal-hal tersebut diatas maka kita dapat menjaga kemurnian iman kita tanpa takut untuk disesatkan oleh ajaran-ajaran yang memutarbalikan ALKITAB dan tidak saja menyelamatkan diri sendiri tetapi juga menyelamatkan orang lain di sekitar kita. 
Tuhan Yesus Memberkati.

Friday, July 22, 2011

KEMBALI PADA RENCANA ALLAH

Matius 24:14

Kerajaan ALLAH harus diberitakan keseluruh bangsa baru kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali terjadi, hal ini harus dipahami agar setiap orang Kristen menyadari keberadaannya sebagai orang percaya yang tanggungjawab untuk mempertahankan iman dan memberitakan kabar Kerajaan ALLAH.
Oleh sebab itu orang Kristen harus kembali pada rencana dan kehendak ALLAH yang semula. Puji syukur kita mengenal Kristus Yesus yang telah berkorban untuk penebusan dosa seluruh umat manusia, sehingga kita ada kesempatan untuk kembali pada hakekat manusia ilahi yang sudah TUHAN tentukan dari sejak penciptaan dimana kemudian menjadi rusak oleh dosa manusia pertama Adam.
Oleh karena dosa Adam manusia pertama, membuat tanah terkutuk dan beraksi negative yaitu tumbuh semak duri dan rumput duri (Kejadian 3:17-18). Hal ini membuat situasi hidup manusia menjadi sukar, baik dalam keluarga, pekerjaan, kota dan Negara secara keseluruhan. Sekarang kita harus pahami prinsip ilahi ini, bahwa tanah selalu mencatat apapun yang terjadi diatasnya yaitu perilaku manusia (Kej 4:9-10) dan segera bereaksi negative atas perbuatan salah atau melanggar ketentuan yang sudah ada atau telah disepakati bersama. (Yesaya 24:5-6), seperti penipuan, pencurian, perampokan, penjarahan dan kerusuhan masal semua dicatat oleh tanah.
Ada tiga hal yang harus kita hindari agar kita kembali pada rencana ALLAH yang semula, yaitu :
1.      Tidak Melanggar Undang-Undang.
Marilah kita introspeksi diri tanpa harus melihat orang lain, apakah kita telah menjadi orang yang taat terhadap Undang-undang yang berlaku, misalnya : taat dengan undang-undang lalu lintas dan pastikan kita menekan rem untuk berhenti saat lampu dari jauh masih kuning dan tidak sebaliknya.
2.      Tidak Mengubah Ketetapan.
Kita harus dapat menjunjung tinggi perjanjian yang telah kita buat baik dalam Gereja, keluarga atau dalam dunia usaha, misalnya: kalau kita janji menjual barang dengan kualitas no 1 jangan kita berikan yang berkualitas rendah.
3.      Tidak Mengingkari Perjanjian Abadi.
Tetapkan hidup kita menjadi orang yang setia dengan janji yang telah kita ucapkan, misalkan pejabat yang berjanji untuk tidak korupsi, atau jangan menghianati pernikahan kudus, karena perjanjian yang telah kita ikat dalam nama TUHAN.
Kita bersyukur sekali lagi karena KRISTUS YESUS telah memberikan pengampunan atas dosa, sekalipun hidup kita telah cemar diwaktu yang lampau TUHAN YESUS sanggup untuk memulihkannya. Kita tidak perlu kuatir atas hidup kita sekarang dan yang akan datang karena ada ikatan abadi dalam Kerajaan ALLAH yaitu penebusan KRISTUS bagi setiap orang yang percaya kepadanya. (Matius 27:27-31).
Marilah perubahan yang timbul dalam hati kita, dalam diri kita dan saat ini juga, agar tanah tidak bereaksi negative lagi atas hidup kita. 
Tuhan YESUS memberkati.

KEMBALI PADA RENCANA ALLAH

Matius 24:14

Kerajaan ALLAH harus diberitakan keseluruh bangsa baru kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali terjadi, hal ini harus dipahami agar setiap orang Kristen menyadari keberadaannya sebagai orang percaya yang tanggungjawab untuk mempertahankan iman dan memberitakan kabar Kerajaan ALLAH.
Oleh sebab itu orang Kristen harus kembali pada rencana dan kehendak ALLAH yang semula. Puji syukur kita mengenal Kristus Yesus yang telah berkorban untuk penebusan dosa seluruh umat manusia, sehingga kita ada kesempatan untuk kembali pada hakekat manusia ilahi yang sudah TUHAN tentukan dari sejak penciptaan dimana kemudian menjadi rusak oleh dosa manusia pertama Adam.
Oleh karena dosa Adam manusia pertama, membuat tanah terkutuk dan beraksi negative yaitu tumbuh semak duri dan rumput duri (Kejadian 3:17-18). Hal ini membuat situasi hidup manusia menjadi sukar, baik dalam keluarga, pekerjaan, kota dan Negara secara keseluruhan. Sekarang kita harus pahami prinsip ilahi ini, bahwa tanah selalu mencatat apapun yang terjadi diatasnya yaitu perilaku manusia (Kej 4:9-10) dan segera bereaksi negative atas perbuatan salah atau melanggar ketentuan yang sudah ada atau telah disepakati bersama. (Yesaya 24:5-6), seperti penipuan, pencurian, perampokan, penjarahan dan kerusuhan masal semua dicatat oleh tanah.
Ada tiga hal yang harus kita hindari agar kita kembali pada rencana ALLAH yang semula, yaitu :
1.      Tidak Melanggar Undang-Undang.
Marilah kita introspeksi diri tanpa harus melihat orang lain, apakah kita telah menjadi orang yang taat terhadap Undang-undang yang berlaku, misalnya : taat dengan undang-undang lalu lintas dan pastikan kita menekan rem untuk berhenti saat lampu dari jauh masih kuning dan tidak sebaliknya.
2.      Tidak Mengubah Ketetapan.
Kita harus dapat menjunjung tinggi perjanjian yang telah kita buat baik dalam Gereja, keluarga atau dalam dunia usaha, misalnya: kalau kita janji menjual barang dengan kualitas no 1 jangan kita berikan yang berkualitas rendah.
3.      Tidak Mengingkari Perjanjian Abadi.
Tetapkan hidup kita menjadi orang yang setia dengan janji yang telah kita ucapkan, misalkan pejabat yang berjanji untuk tidak korupsi, atau jangan menghianati pernikahan kudus, karena perjanjian yang telah kita ikat dalam nama TUHAN.
Kita bersyukur sekali lagi karena KRISTUS YESUS telah memberikan pengampunan atas dosa, sekalipun hidup kita telah cemar diwaktu yang lampau TUHAN YESUS sanggup untuk memulihkannya. Kita tidak perlu kuatir atas hidup kita sekarang dan yang akan datang karena ada ikatan abadi dalam Kerajaan ALLAH yaitu penebusan KRISTUS bagi setiap orang yang percaya kepadanya. (Matius 27:27-31).
Marilah perubahan yang timbul dalam hati kita, dalam diri kita dan saat ini juga, agar tanah tidak bereaksi negative lagi atas hidup kita. 
Tuhan YESUS memberkati.

Saturday, July 16, 2011

MENGIKAT ATAU MELEPASKAN

Matius 18:18-20

Ada kuasa yang besar dalam doa bersama yang sepakat. Alasannya adalah bahwa bila ada dua atau tiga orang berkumpul didalam iman dan pengabdian kepada Kristus, maka Tuhan sendiri ada ditengah-tengah mereka. (Mat 18: 20) dan kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia dan penghiburan. (Maz 46:6; Yes 12:6).
Jadi dengan kesepakatan manusia yang percaya maka ada keterlibatan ALLAH secara aktif, dan ini dapat memberikan pengaruh besar bukan saja dunia ini tetapi juga di surga. Keterlibatan ALLAH atas manusia sangat kuat sehingga apa yang kita perbuat akan diperbuat oleh ALLAH atas hidup kita, dan perbuatan manusia tersebut akan ditakar dengan baik dan dikembalikan dalam akibat yang harus ditanggung oleh manusia itu sendiri. Pendek kata maka apa yang kita tabur akan kita tuai.
Bila demikian kita harus mulai bijaksana dalam bertindak maupun dalam perkataan. Khususnya dalam ayat ini erat hubungannya dengan bagaimana kita berperilaku terhadap sesama kita, khususnya dalam satu lingkungan gereja.
Tuhan Yesus menguraikan cara mengikat (mendisiplin) atau melepaskan (menerima) kembali seorang saudara yang telah berbuat dosa kedalam keanggotaan di dalam gereja (Mat 18:15-17). Bila gereja mengabaikan ajaran ini maka gereja sedang berkompromi secara rohani dan mengakibatkan kehancuran umat ALLAH yang kudus. (1Pet 2:9; Mat 5:13).
Yang penting dalam pelaksanaan disiplin gereja harus didasarkan kerendahan hati, penuh kasih, “introspeksi”  dan penyesalan atas dosa. (2Kor 2:6-7; Gal 6:1). Disiplin Gereja ini bertujuan melindungi nama baik Allah (Mat 6:9; Rom 2:23-24), menjaga kemurnian moral dan integritas ajaran gereja (1Kor 5:6-7; 2Yoh 7:11) serta mengusahakan pertobatan jemaat Tuhan dan mengembalikan kepada jalan yang benar (1Kor 5:5; Yak 5:19-20).
Langkah awal adalah dengan menegornya dibawah empat mata dan bila sudah ada pertobatan hal ini dirasa sudah cukup. Tetapi untuk dosa yang berat seperti halnya kebejatan sexual, dengan hati-hati tetapi tetap harus di tangani sesuai dengan (1 Kor 5:1-5; 2Kor 2:6-11) yaitu ditegor oleh beberapa orang dan menuntut penyesalan seluruh jemaat. Kemudian hari bila telah dilihat tampak pertobatan yang sungguh-sungguh, orang yang berdosa berat tersebut dapat diampuni dan diterima kembali dalam persekutuan jemaat. Demikian pula untuk penatua yang terdosa harus ditambahkan dengan tegoran didepan jemaat agar menjadi “contoh” yang membuat orang takut berbuat dosa. (Gal 2:11-18; 1 Tim 5:19-20).
Tuhan sangat menghargai kesepakatan yang dilakukan dalam nama ALLAH, hal ini cukup membuat ALLAH sendiri menjadi terlibat didalamnya, bukan saja untuk mendapatkan suatu permohonan doa, tetapi lebih dari pada itu untuk membuat persekutuan orang percaya tetap dalam kemurnian iman, kudus dan berkenan kepada ALLAH. Jadi bila kita bersama mau mengampuni seseorang yang berdosa maka dosanya akan diampuni demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu marilah kita terus menjaga kemurnian hidup ini agar terjaga kemurnian seluruh jemaat gereja, dengan demikian ada suatu angkatan yang kudus terbetuk oleh karena pribadi-pribadi yang berkenan dihadapan-Nya. 
Tuhan Yesus memberkati.

Sunday, July 10, 2011

KEPUTUSAN BIJAK (REFLEKSI PERISTIWA BILIAM)

(Bilangan 24:15-16)

Ada peristiwa unik yang dapat ditarik pelajaran tentang Biliam seorang hamba Tuhan. Kedekatan Biliam dengan Tuhan membuat dia dapat berkomunikasi secara aktif dan efektif sehingga Biliam menjadi tempat untuk mencari nasehat dalam menentukan langkah keputusan yang tepat. Hal ini diketahui secara umum dan pada saat itu juga Balak raja Negara Moab harus berulangkali mengutus “tua-tua” atau pejabat tingginya dengan biaya yang besar agar dapat mengajak Biliam datang dan berdoa untuknya.
Motivasi Balak adalah supaya Biliam mengutuk bangsa Israel sehinggga Moab dapat mengalahkan bangsa Israel saat peperangan harus terjadi (Bil 22:6 dan 24:9). Tetapi Biliam mendapat peringatan untuk tidak datang karena ALLAH telah memberkati bangsa Israel sehingga tidak  mungkin dapat dikutuki. (Bil 23:23). Tetapi rupanya Biliam sedikit berkompromi karena melihat uang yang dijanjikan oleh Balak dan sedikit memaksakan diri untuk datang juga (Bil 23:15-18). Akhir hidup Biliam terbunuh dalam sebuah peperangan bersama dengan lima raja Midiam (Bil 31:7-8) hal ini memperlihatkan ada yang tidak beres dengan hamba Tuhan yang satu ini bahkan 2 Petrus 2:15-16 mencatat sebagai seorang yang suka menerima upah untuk perbuatan jahat dan seorang yang bebal, sehingga Tuhan membuat keledai yang bisu berbicara untuk memperingatkan Biliam.
Bagaimana Biliam seorang “bijak” yang seringkali diminta nasehat dan doa dari para raja dapat dibandingkan dengan keledai yang terkenal sebagai binatang dungu (bodoh) dan besar kepala.
Marilah kita belajar bagaimana mengambil sebuah keputusan yang bijak. Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “keledai tidak akan jatuh pada lobang yang sama”, tetapi sayangnya banyak orang yang jatuh dalam lobang kesalahan dan dosa yang sama, sebenarnya dengan belajar dari pengalaman hidup kita dapat menghindari bencana yang mungkin mucul akibat kesalahan tindakkan.
Hidup adalah ujian berkelanjutan dengan berbagai peristiwa Tuhan percayakan sesuatu agar kita diuji, harapannya yaitu agar kita semakin meningkatkan kualitas hidup jasmani dan rohani. Orang yang banyak melakukan “revisi” (perbaikan) akan lebih lambat untuk maju dibandingkan orang yang sedikit melakukan kesalahan sehingga maju ke tahap kehidupan selanjutnya, dan meningkat menuju “level” kedewasaan yang lebih tinggi.
Ujian atas kedagingan akan kita hadapi setiap harinya dimana kita selalu akan berhitung atas dasar untung dan rugi, bila kita seringkali mengalami kerugian itu menunjukkan bahwa ada kesalahan dalam mengambil keputusan. Tetapi tidak semua harus di lihat dari sisi materi (uang), kita juga harus tahu bahwa yang rohani selalu memiliki nilai yang lebih tinggi, yang kekal lebih bernilai dari yang fana, dan norma kehidupan lebih bernilai dibandingkan dengan kekayaan. (Kol 3:1-2).
Sekarang marilah kita belajar agar tidak jatuh pada kesalahan atau dosa yang sama terus-menerus.
1.      Balak mengirim utusan kepada Biliam tidak hanya sekali, tetapi berulang kali bahkan yang diutuspun jabatannya semakin tinggi atau terkemuka, bahkan akhirnya  Balak sendiri yang menyambut Biliam. (Messenger – Bil 22:5; Elders Moab dan Median – Bil 22:13; Princes – Bil 22:15; Balak (raja) – 22:36). Kita juga harus menyadari bahwa pencobaan tidak pernah datang sekali saja tetapi berulang kali dan seringkali meningkat dalam kualitasnya.
2.      Ada tiga tempat dimana Balak mengajak Biliam untuk mengutuk bangsa Israel, yaitu :
a.       Kiryat Huzot (Bil 22:39) “City of Street” / kota jalanan, yang dapat diartikan secara bebas sebagai ada / membuka semua peluang / segala cara. “ banyak jalan menuju roma” , yang bagi sebagaian orang asal ada uang ada jalan dll.
b.      Pisga (Bil 23:14). “Cleft”, “to pass between at withim and meaning dubious” artinya melewati sebuah sela atau celah, yang dapat diartikan juga sebagai keragu-raguan. Di tempat ini Musa wafat oleh karena tindakan memukul batu dan bukannya menunjuk seperti yang diperintahkan oleh Allah (Emosi)
c.       Peor (Bil 23:28) “Primitif Root” / akar primitive, tindakkan naluriah semata. Di tempat ini ada rumah baal yang kemudian membuat bangsa Israel menyembah dewa baal karena perkawinan campur dengan bangsa Median, yang sebenarnya merupakan taktik bangsa Median untuk menghadapi bangsa Israel (perkawinan campur).
Penolakan dan bagian dari dedikasi Biliam. Biliam sebenarnya telah menolak berulangkali atas permintaan Balak tetapi karena terus didesak sehingga dia terpancing untuk mengikuti arus, sedangkan dalam  hati kecilnya Biliam tetap menolak untuk mengutuk bangsa Israel. (Bil 22:8-13; 17-18; 18-20)
Kesimpulan :
Dalam sebuah keputusan perlu penilaian yang bijak agar tidak selalu kita salam melangkah dan berakibat harus terus memperbaikki kehidupan yang tidak perlu, selain itu kita juga perlu untuk bertindak berdasarkan azas kebenaran Fiman Tuhan, seperti yang dapat diambil pelajaran dari Biliam yaitu;
1.      Harus jujur (Bilangan 23:10)
2.      Mengandalkan kekuatan pada janji Allah (Bilangan 23:19)
3.      Bergantung pada maksud baik Tuhan (Bilanga 24:1)
4.      Mengikuti tuntunan Roh Kudus. (Bilangan 24:2)
Oleh sebab itu kita dapat berkata seperti Biliam, (Bilangan 24:3-4 dan 15-16)
a.       Tutur kata orang yang terbuka matanya
b.      Tutur kata orang yang mendengarkan Firman
c.       Melihat pengelihatan dari yang Maha Kuasa
d.      Sambil rebah, namun mata tersingkap.
Marilah kita membuat keputusan yang tepat agar, dari pengalaman hidup kita tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Tuhan Yesus memberkati.

Saturday, July 2, 2011

KUASA YANG MENGERJAKAN MUJIZAT

Matius 21:18-22

Ada dua macam iman yaitu iman secara umum dan iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Secara umum misalnya bila kita menaruh uang dalam bank maka kita percaya akan tetap dapat mendapatkan kembali uang itu melalui mesin ATM, atau bila dalam perjalanan keluar kota dengan menggunakan bus maka kita percaya kepada supir yang mengemudikan akan membawa kita sampai pada tujuan.
Tetapi hanya melalui iman yang dikerjakan melalui Roh Kuduslah yang akan memberikan mujizat yang melampaui hukum alam. Tuhan Yesus mengajarkan kepada murid-muridnya iman yang dapat mengerjakan mujizat yaitu bila percaya dan tidak bimbang, yaitu :
1.      Iman yang bersumber pada ALLAH saja.
Karena hanya ALLAH yang dapat mengerjakan mujizat, maka iman yang mengerjakan mujizat harus bersumber pada ALLAH saja. Iman kepada ALLAH kita akan mendapatkan janji-janjiNya (Yesaya 55:11) dan kuasa-Nya (Yesaya 40:26).
2.      Iman yang diwujudkan dalam kata-kata. (Matius 21:18)
Kita perlu mendeklarasikan apa yang kita percayai, seperti saat proklamasi kemerdekaan oleh presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945, sekalipun masih banyak tentara asing di bumi pertiwi, tapi pernyataan sikap ini perlu untuk menunjukkan iman kita. Tanpa bermaksud sombong atau “pamer”, tetapi dengan ketulusan hati dihadapan Tuhan dan pengkakuan atas kuasa-Nya. Contoh dalam Alkitab seperti yang diperbuat Rasul Petrus kepada orang lumpuh di gerbang indah (Kisah 3:1-10), nabi Elia di gunung Karmel (1Raja-raja 18:36-40) dan Tuhan Yesus saat Ia dicobai oleh iblis (Matius 4:4). Deklarasi iman ini diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya (Matius 18:18).
3.      Iman yang diawali dalam kesungguhan doa. (Matius 21:22)
Bila mengharapkan sesuatu yang besar yaitu mujizat terjadi dalam kehidupan kita, pastikan nuansa doa yang kuat dan pastikan ada doa-doa khusus yang dikerjakan dalam kesadaran sebagai ciptaan Tuhan yang memerlukan pertolongan yang Maha Kuasa turut campur tangan dalam kehidupan kita. Dimensi doa apa yang menghasilkan karya musjizat ?
-          Doa yang diwujudkan dalam kesepakatan (Matius 18:19-20)
-          Doa yang diwujudkan dalam bentuk permohonan dan ucapan syukur (Fil 4:6)
-          Doa yang diwujudkan sesuai kehendak ALLAH (Matius 26:36-39)
-          Doa yang diwujudkan sesuai dengan tuntunan Roh Kudus (Efesus 3:20)
Dalam dunia yang semakin sukar ini, sebagai orang percaya kita tidak dapat lepas dari Tuhan yang Maha Kuasa, memungkinkan kita menggunakan kuasa yang melampaui hukum alam. Mujizat disediakan bagi kita yang percaya, karena ALLAH sangat sayang kepada umat-Nya.
Marilah kita menjadi pribadi yang memahami bagaimana Iman yang bekerja dengan tetap berada dalam dimensi Roh yang penuh kuasa ini, agar kita kuat didalam Dia. Tuhan Yesus memberkati.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...