Sunday, May 29, 2011

KERAJAAN ALLAH UNTUK YANG PEDULI

(Matius 25:34-37)

Kemuliaan hati seseorang nyata ketika ia dengan tulus hati menerima mereka yang berbaju using, yang kelu saat berkata “tolonglah kami”. (Lukas 14:13). Sebenarnya tidak mudah  untuk orang yang kurang mampu untuk meminta pertolongan dibandingkan dengan orang yang kaya untuk meminta sesuatu yang jauh lebih mahal harganya sekalipun  akhirnya barang itu menjadi tidak bernilai karena kurang dihargai. Karena orang miskin selalu dapat melihat barang berharga diantara sampah orang kaya, tetapi tidak memiliki daya untuk mendapatkannya.
Demikian pula Kerajaan Allah akan jauh lebih memiliki nilai yang tinggi saat kita punya perasaan sebagai orang miskin dihadapan Allah. (Matius 5:3). Bukan artinya kemudian berlomba-lomba menjadi miskin dan tidak mau bekerja. Tidak ada salahnya kita untuk menjadi kaya dimana secara keuangan kita berlimpah asal saja kekayaan itu didapatkan dengan cara yang benar dan tidak merugikan orang lain. Tetapi pada saat kekayaan kita peroleh maka ujian hati sebenarnya sedang terjadi yaitu apakah hati kita tetap tertuju kepada ALLAH ? dan tidak kemudian oleh karena kekayaan yang berlimpah justru membuat kita berpaling dari padaNya. (2Tim 6:10) dimana hal ini dipandang jahat oleh ALLAH.
Tuhan tidak ingin Diri-Nya dibandingkan dengan harta benda / kekayaan dunia. (Lukas 16:13), dan saat iblis mencobai Yesus dengan memberikan harta kekayaan kekuasaa dunia asal Yesus mau menyembah setan (Matius 4:8-9) Selajutnya kita mengetahui bahwa  bahwa Yesus menyuruh untuk menyembah ALLAH saja. Karena sekalipun saat itu Yesus sedang lapar karena puasa 40 hari tetapi tetap saja bahwa Kerajaan ALLAH lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan primer sekalipun, inilah perasaan miskin dihadapan ALLAH.
Bagaimana dengan kita yang masih di liputi oleh kebutuhan hidup dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Asal arah pengharapan dan iman kita tetap kepada ALLAH dan bukan kepada manusia atau harta kekayaan dunia, maka kita akan tetap berada dalam jalur kebenaran yang TUHAN sudah tentukan. Sekarang marilah kita melihat seberapa dalam keterlibatan hati kita .
Saat kita melihat “si miskin” yang berpakaian using dan bagaimana kita memberikan penghargaan sebagai manusia, maka kita akan tahu seberapa dalam kita tetap mencintai TUHAN. Sepanjang kita dapat mengulurkan tangan tanpa perasaan merendahan hakekat kemanusiaan, saat kita bisa berbagi dengan tulus tanpa keinginan mendapatkan pujian, saat kita bisa menolong yang kurang mampu dan kita tidak menyadarinya karena dilakukan sebagaimana selayaknya dan bukan dibuat-buat supaya dilihat orang, hal – hal diatas adalah karena kemurnian hati kita sedang diuji.
Kemurnian hati akan membuat ALLAH berbaik hati kepada kita. (Mazmur 73:1) Marilah kita tarik pelajaran bahwa selalu saja ada orang miskin di sekitar kita, apakah kita punya sesuatu untuk diberikan tanpa harus memperoleh pujian atau pandangan mata kekagumanan ? dan marilah kita harapkan berkat murni datang dari Tuhan saja. Amin

Monday, May 23, 2011

KASIH YANG PEDULI

1 Yohanes 5:13-15

Kepeduliaan Allah atas hidup manusia dinyatakan dengan mengabulkan semua permintaan doa yang sesuai dengan kehendak-Nya, karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita pada masa yang akan datang tetapi Tuhan selalu tahu apa yang terbaik bagi kita. Puncak dari kepeduliaan-Nya adalah saat Tuhan menyatakan maksudnya untuk memberikan kepada manusia standar Alkitabiah  untuk kenyakinan keselamatan.
Keselamatan bagi orang Kristen adalah sebuah kepastian. Orang yang percaya kepada Yesus Kristus tidak perlu mencari keselamatan, karena keselamatan telah diberikannya dengan Cuma-Cuma melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Tuhan Yesus menebus kita dari hukuman dosa sehingga sebenarnya upaya manusia baik dalam korban maupun perbuatan baik, akan sia-sia bila hal itu hanya untuk mendapatkan keselamatan yaitu hidup yang kekal.
Korban Kristuslah yang telah memungkinkan kita beralih dari kebinasaan kepada kehidupan yang kekal, sehingga yang utama adalah bukan mencari keselamatan tetapi bagaimana mempertahankan keselamatan yang telah kita dapatkan, hal inilah yang membedakan antara orang yang percaya dan yang tidak percaya, karena Allah begitu besar kasih-Nya yang dengan kesadaran memberikan kepada manusia yang berdosa sesuatu yang sangat berharga.
Jadi seburuk-buruknya manusia, dan sehina-hinanya manusia bila percaya Yesus Kristus adalah Tuhan dan Allah, akan selalu tersedia keselamatan dan hidup kekal, inilah yang membuat kita orang Kristen selalu memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Kehidupan orang Kristen sangat berharga di mata Tuhan karenanya marilah kita menjadi peduli dengan kehidupan yang kita jalani. (Matius 10:31; 12:12).
Kenyataan atas kasih yang peduli dari Allah kepada setiap orang yang percaya tidak terbantahkan sama seperti kepastian akan keberadaan Kristus di muka bumi ini. Dari seluruh kehidupan Kristus maka terpancar kepeduliaan Allah atas hidup manusia dimuka bumi ini. Kenyataan Tuhan Yesus lahir dalam kesederhanaan merupakan kepeduliaan Allah atas hidup orang yang tidak berdaya, Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang sakit, sehingga yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu berbicara, yang lumpuh berjalan dan yang mati Dia bangkitkan bahkan mengusir setan pada orang yang kerasukan adalah sebuah kenyataan dari kepeduliaan Allah atas manusia yang menderita. Kematiaannya yang luar biasa adalah sebuah kenyataan tidak terbantahkan atas kepeduliaan-Nya bagi umat manusia yang berdosa, dan akhirnya kebangkitan-Nya adalah kenyataan atas kepeduliaan Allah bagi hidup kekal yang dapat diperoleh bagi setiap orang yang percaya, hal inipun tidak terbantahkan.
Kesaksian yang lengkap atas kasih yang peduli dari Allah kepada manusia, tetap berlaku hingga saat ini yaitu bahwa bila kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Allah maka keselamatan adalah sebuah kepastian dan kenyataan tidak terbantahkan.

Saturday, May 21, 2011

DOA MENGUBAH SEJARAH

Yakubus 5:16
Berdoa itu penting karena bila dengan nyakin kita berdoa maka besar kuasanya. Berdoa dapat dilakukan secara pribadi, atau berdoa bersama-sama dalam keluarga, di persekutuan atau dalam gereja local. Tetapi akan sangat berbeda bila orang yang bersama-sama berdoa dengan nyakin akan memberikan dampak yang luar biasa yang dalam hal ini sudah banyak di buktikan dalam sejarah perkembangan gereja.
Doa seperti sebuah pukulan kemenangan dimana pelayanan atau pekerjaan adalah  pintu gerbang untuk mengumpulkan hasilnya, karena itu tanpa doa pelayanan atau perkerjaan akan menghadapi kesulitan yang sangat besar.
Bila seringkali kita merasakan rasa kelelahan secara rohani berupa lemah, kekosongan dan kesedihan yang tiba-tiba, atau merasakan adanya sebuah tuduhan dalam hati serta merasa tidak berdaya. Jelas sekali ini adalah serangan iblis untuk membuat kita menjadi malas dalam berdoa, tetapi bila hal diatas terjadi segera masuk dalam pergumulan pribadi dan berdoa, secepatnya ambil keputusan untuk menolak iblis dan lebih keras berseru kepada Allah.
Ada banyak anak Tuhan tidak bisa keluar dari lingkaran sejarah kehidupan karena belum benar bebas dari kuasa iblis. Sebenarnya kuasa iblis telah di hancurkan melalui salib Kristus karena itu yang ada hanya sebuah tipuan agar manusia tetap merasa lemah, dan semakin lemah karena terus jatuh dalam dosa dan hidup dalam kedagingan yang membuat manusia terintimidasi oleh keadaan dan situai yang menekan. Oleh karena kasih Kristus kita telah bebas dari kuasa si jahat dan saatnya kita bangkit untuk melawan kuasa tipu daya iblis. Cukup dengan berdoa dan berseru kepada ALLAH maka kita sanggup mengubah sejarah hidup, karena dengan bangkit oleh kuasa Firman kebenaran yang keluar dari ucapan doa yang penuh kenyakinan akan mengundang kuasa Roh Kudus turut campur tangan demi kebaikkan kita (Roma 8:28).
Walaupun situasi hidup sukar saat ini dan rasanya kita seperti terjebak dalam “nasib buruk” janganlah kuatir karena Tuhan tetap berjaga bagi kita, hanya saja kita harus tetap berdoa dan terus berdoa karena yang patut dipahami  adalah hidup bukan untuk masa lalu tetapi untuk masa depan, dan jelas bahwa setiap orang menginginkan masa depan yang lebih baik dan lebih menyenangkan, itupun sesuai dengan keinginan Tuhan yang telah merencanakan masa depan yang baik dan merancangkan damai sejahtera dalam hidup setiap orang yang percaya. (Yer 29:11).
Buanglah jauh keragu-raguan dalam berdoa dan bila ada perasaan “sia-sia saja” dengan berdoa, jangan putus usaha untuk tetap berdoa karena itulah cara terindah untuk berhubungan dengan Tuhan yang memiliki kuasa untuk mengubah sejarah kehidupan manusia, secara khusus lagi adalah bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan dan tetap bertahan hidup dalam kebenaran. Tuhan tidak akan tinggal diam untuk segera menolong kita keluar dari sejarah hidup lama dan membentuk sejarah hidup di masa depan yang penuh dengan damai sejahtera.

Friday, May 20, 2011

5 LANGKAH MEMPERBAIKI HUBUNGAN DENGAN TUHAN

II Timotius 3:1-5

Pernahkah kita sadari, pada sebagaian orang sekalipun sudah lama menjadi orang Kristen tetapi masih juga belum dewasa secara rohani sehingga seringkali masih mudah jatuh dalam dosa dan hidup dalam kenajizan hidup; suka menipu dan mencuri, kurang ajar, sombong  dan suka berkata-kata kotor. Hal-hal diatas sebenarnya menunjukkan tubuh mereka saja yang dekat dengan ibadah tetapi sebenarnya rohani (hati) jauh dari keselamatan yang TUHAN janjikan. Pada prinsipnya kita harus menjauhi mereka tetapi bila indikasi ini ada pada diri kita, maka harus segera berubah dengan memperbaiki perilaku sehingga hubungan kita dengan TUHAN dapat diperbaiki segera.
Minimal inilah lima (5) langkah yang dapat kita lakukan agar hubungan kita dengan TUHAN dapat diperbaiki yaitu :
1.    Kembali datang kepada Allah (II Timotius 3:15). Hal ini terkesan sangat aneh karena sementara kita tetap juga melakukan ibadah rutin, tetapi yang dimaksudkan adalah dengan sungguh-sungguh hati, mengingat bahwa kita sudah dari lama menjadi orang Kristen maka seharusnya sudah ada perubahan yang mengarah kepada perilaku yang “identik” (sama) dengan Kristus (Roma 6:4;  I Yoh 2:6).
2.    Bacalah Firman Tuhan (Efesus 3:4). Salah satu ciri awal orang yang telah jauh dari Tuhan adalah lama tidak baca Alkitab secara pribadi, bukan renungan harian dan bukan hanya di gereja secara bersama-sama. Membaca  Alkitab harus dengan teliti jangan terburu-buru karena disana terkandung “rahasia Kristus”. Rahasia itu ialah maksud ALLAH “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik di surga dan di bumi (Efesus 1:10), dan untuk memasukkan orang dari semua bangsa dalam janji mengenai hidup dan keselamatan (Roma 3:6; 16:25-26; IITim 1:1)
3.    Merenungkan Firman Tuhan. (Mazmur 1:2). Ternyata tidak cukup kita hanya membaca saja agar memperoleh pemahaman yang baik kita juga harus merenungkan agar ada perubahan dalam pola pikir, sikap dan tindakan sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan. Saat kita merenungkan ayat-ayat Alkitab maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran seperti :
a.    Apakah Roh Kudus sedang menerapkan ayat ini kepada situasi kita sekarang?
b.    Adakah janji di dalam ayat ini yang dapat kita mintakan kepada Tuhan ?
c.    Apakah ayat ini menunjukkan dosa tertentu supaya dijauhi ?
d.    Adakah ALLAH sedang memberikan perintah yang harus kita taati?
e.    Apakah roh kita merasa cocok dengan yang dinyatakan Roh Kudus ?
f.     Apakah ayat ini mengungkapkan suatu kebenaran tentang ALLAH, keselamatan, dosa dunia atau ketaatan pribadiku yang perlu diterangkan oleh Roh Kudus kepada kita?
4.    Berdoalah (Filipi 4:6). Berdoalah sebagai kebutuhan seperti nafas kehidupan, orang Kristen tidak boleh lepas dari doa. Doa juga merupakan respon atas pergumulan hidup dan meleyapkan kekuatiran karena :
a.    Oleh doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita kepada Dia yang memelihara kita (Matius 6:25-34); 1Petrus 5:7).
b.    Damai sejahtera Allah akan mengawal hati dan  pikiran kita sebagai akibat dari persekutuan kita dengan Kristus Yesus (Yes 26:3; Kol 3:15)
c.    Allah menguatkan kita untuk melakukan segala perkara yang Ia inginkan dari kita (Filipi 4:13;  Ef 3:16)
d.    Kita menerima rahmad, kasih karunia dan pertolongan pada waktu kita memerlukannya (Ibr 3:16)
e.    Kita yakin bahwa Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk kebaikkan kita (Roma 8:28).

Thursday, May 19, 2011

HIDUP RUKUN

Mazmur 133

Mazmur ini mengungkapkan rohani yang sama dengan Yohanes 17 dimana Tuhan Yesus berdoa agar para pengikutNya ditetapkan dalam kasih, kekudusan dan persatuan. Tuhan Yesus tahu bahwa Roh Kudus tidak dapat bekerja di antara kita bila ada perpecahan yang disebabkan oleh dosa dan ambisi pribadi. (1Korintus 1:10-13; 3:1-3)
Tetapi kasih yang sungguh-sungguh bagi Allah dan sesama, bersamaan dengan penyucian dalam kebenaran Firman Allah, akan membuat Allah mendekati dan lebih menyangangi umat-Nya. (Yohanes 17:21 & Efesus 4:3).
Daud sebagai penulis dari Mazmur 133 ini adalah orang yang memiliki semua hal yang diingini oleh semua orang. Secara umum orang menginginkan dan mengejar kekayaan, ketenaran, kedudukan dan pengakuan atas prestasi. Daud punya semua itu dimana kekayaannya sangat melimpah, dalam hal ketenaran namanya akan tetap di sebut  sebagai raja Israel yang sangat sukses. Kedudukan sebagai raja Israel sangat diakui oleh raja-raja sekitar karena dari sejarah dapat diketahui banyak raja-raja lain yang memberikan upeti. Dalam pengakuan atas prestasi tidak diragukan lagi bahkan sebelum jadi raja maka ada lagu yang diciptakan untuk mengungkapkan betapa sukses dia dalam peperangan mengalahkan bangsa Filistin.
Tetapi atas semuanya itu tidak membuat Daud merasa telah mencapai puncak keinginkan. Yang menjadi puncak segala yang baik dan indah yang diingikan oleh Daud adalah hidup rukun dengan semuanya. Karena pada dasarnya orang bisa saja mengorbankan kerukunan demi mendapatkan kekayaan, ketenaran, kedudukan dan pengakuan atas prestasi, bahkan hubungan keluarga atau pertemanan dalam pecah bila di antara mereka lebih mementingkan dirinya sendiri atas hal-hal tersebut.
Daud mengalami banyak persoalan perpecahan dengan keluarga berkaitan dengan hidup rukun. Karena itu menjadi cermin kehidupan bagi kita, bahwa kita harus membangun persatuan dan kasih dengan standar yang benar seperti Yesus terhadap Bapa di surga, dan inilah isi hati Tuhan Yesus agar kita mengasihi Allah dan sesame. Tuhan Yesus rela mati tergantung di kayu salib agar kita mengalami penyatuan dengan Allah Bapa melalui pengorbananNya, dan selanjutnya kitapun harus mau mengasihi satu dengan yang lainnya agar kita menjadi satu denganNya.
Allah  rindu kita mengambil sikap hati yang benar atas kasih yang pada akhirnya kita dapat hidup dengan rukun satu dengan yang lainnya dan bukan sebaliknya. Dan bila kita hidup dengan benar sesuai dengan yang diharapkan Tuhan Yesus yaitu hidup dengan rukun, maka sangat wajar bila kemudian kita diberkati oleh Allah Bapa di surga. Bila kita rukun satu dengan yang lainnya maka kita boleh berharap agar berkat akan diperintahkan oleh Allah untuk menghampiri kehidupan kita. Amin

Wednesday, May 18, 2011

Gereja Pencetak Pemenang

Gereja harus berfungsi sebagai pintu gerbang sorga (Kej 28:10-22), yang dibangun secara tepat dan akurat sesuai dengan pola sorga (Kel 25:3-9 & 1Taw 28:11) maka kemuliaan Tuhan dapat tercurah dengan limpah yang memberikan dampak langsung yaitu:
1.      Manifestasi kuasa Firman, akan membuat jemaat mengalami perubahan-perubahan pada rohani dan status sosial yang meningkat.
1Raja-Raja 17:7-9 bercerita tentang janda sarfat yang menerima nabi Elia menjadi seorang pemilik rumah. Contoh lain adalah bahwa Abraham percaya kepada Tuhan sehingga membentuk kebenaran Firman yang mengatasi hukum alam. Pada praktek yang sama untuk mencipta langit dan bumi yang menggunakan Firman maka Firman yang sama sekarang ada di dalam mulut dan hati (Roma 10:8) sehingga saat kita mengucapkan Firman maka  ”pasti jadi”.
2.      Hadirat Tuhan harus nyata (menjadi realita) sehingga dapat menjawab dan mengubahkan kehidupan jemaat.
Jemaat mengijinkan Tuhan tinggal dalam kehidupannya, (bedakan lawatan / kunjungan singkat) sehingga jemaat menjadi lembut dan terbuka (konflik batin hilang dan  masalah semakin sirna. Mazmur 1:1-3 harus menjadi standar realita dan bukan sekedar teori).
Jemaat fokus kepada Firman Tuhan dan menjadi pelayan kehidupan dan bukan pada pelayanan yang menonjolkan diri sendiri, dalam hal ini seluruh sistem pelayanan harus dipastikan untuk mengundang hadirat Tuhan turun. (bentuk jemaat yang menyukakan hati Tuhan (mempelai Kritus)).
3.      Kehadiran Tuhan yang terus menerus segera membentuk jemaat yang memiliki ke ”antusiasan:, ”dinamis”, ” agresif ”, dan ”radikal”.
a.   Antusias                : dari kata ”An dan Theos” : ”didalam Tuhan”. (Ibrani 4:12 Firman Tuhan kuat dan penuh tenaga / energi.
b.   Dinamis                 : Siap mengalami perubahan dan pergerakkan.
c.   Agresif                  : Merupakan daya dorong yang kuat dan lawan dari kata pasif ” lebih baik kuda liar dari pada kuda mati” (contoh : wanita 12 tahun sakit pendarahan).
d.   Radikal                  : Rela berkorban apapun untuk mendapatkan janji Tuhan yang merupakan modal dasar untuk mematikan kedagingan)
4.   Bentuk jemaat yang S-ADAR akan membuat Roh Kudus leluasa bergerak ditengah-tengah jemaat untuk menyingkirkan roh-roh duniawi yang masih ada didalam kehidupan jemaat, dan segera jemaat harus merespon dengan positif setiap pengajaran yang membawa kepada kehidupan yang lebih baik (2Tim 3:16). Kepemimpinan gereja yang kuat Tuhan munculkan untuk menyatakan keteraturan dan arahan ilahi.

WINNER VOICE

KEPEDULIAN KASIH YANG MENYUCIKAN
Yohanes 13: 1

Jika ada saat di mana orang biasanya menujukan pikirannya kepada dirinya sendiri, maka itu adalah saat ia menghadapi bahaya, penderitaan dan kematian. Tetapi Yesus tidak demikian ! dalam keadaan menghadap penderitaan dan kematian, Yesus tetap menujukan pikiran-Nya kepada murid-murid-Nya, dan melakukan hal-hal bagi kepentingan mereka.
Saat Yesus sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada BAPA-Nya di Sorga, pada saat itu memang diperlukan suatu tindakan untuk mengingatkan misi pelayanan yang harus dikerjakan oleh murid-murid-Nya. Pada saat itulah ketika perjamuan hendak dilakukan memang diperlukan suatu pembasuhan kaki karena saat makan dengan cara berbaring/ bersandar. Tetapi ternyata tidak seorang muridpun yang rela merendahkan diri untuk melakukan pembasuhan kaki tersebut. Yesus melakukan pembasuhan kaki (Ayat 4-5). Yesus juga membasuhk kaki Yudah Iskariot, yang Yesus tahu akan menghianati-Nya ! Kalau ada orang menjahati kita, sudah cukup sukar untuk diam dan tidak membalas. Tetapi Kristus tetap mengasihi, bersikap ramah dan tetap melayani orang yang menjahati-Nya. Apa yang Yesus lakukan bagi Yudas sesuai dengan ajaran Yesus sendiri dalam Matius 5:38-48 dan kata-kata Paulus dalam Roma 12:17-21. Dan Tuhan Yesus berkata bahwa hal ini harus diteladani (Ayat 14-15).
Pada ayat 6, Petrus menolak untuk dibasuh kakinya oleh Yesus ketika ia melihat Yesus membasuh kaki murid-murid yang lain. Petrus pasti sudah merasa sangat tidak enak hati. Dan ketika Yesus mau membasuh kakinya, ia tidak bisa menahan rasa tidak enak itu lebih lama lagi, dan ia menolak pembasuhan itu. Mungkin sekali murid-murid yang lain juga merasa tidka enak melihat Yesus membasuh kaki mereka, tetapi hanya Petrus yang memang adalah orang yang vocal / berani bicara dan mengutarakan pendapat dan perasaannya itu. Charles Swindoll berkata, “mau menerima kadang-kadang membutuhkan leibh banyak kasih karunia daripada memberi kepada orang lain. Dan keseganan kita untuk menerima betul-betul menyingkapkan kesombongan kita”
Jawaban Tuhan Yesus menyingkap rahasia kepedulian kasih yang menyucikan hidup setiap orang yang percaya hingga saat ini yaitu “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku”. (Ayat 8). Kata-kata Yesus ini menunjukkan bahwa pembasuhan kaki yang Yesus lakukan itu bukanlah sekedar merupakan tindakan yang rendah hati atau teladan yang baik dalam kerendahan hati, tetapi juga mempunyai arti simbolis tertentu. Pembasuhan kaki ini merupakan symbol dari penyucian dosa.
Oleh karena kepedulian Yesus atas hidup manusia, maka penyucian dari dosa harus oleh Yesus Kristus sendiri dan tidak ada orang lain yang dapat mewakilinya sehingga hanya orang yang dengan sadar mau memberi diri kepada Kristus yang akan mendapat bagian dalam kerajaan ALLAH dan tidak ada cara yang lain.

Hidup Berpadanan Dengan Injil Kristus (2)

                            ( Filipi 1:27-30 ) Nasehat Supaya Tetap Berjuang Paulus sedang dalam penjara saat menulis surat kepada jem...